Airlangga hanya terkekeh seraya mengusap pucuk kepala Ines mendengar pertanyaannya itu. “Sudah, jangan pikirkan mereka. Kita fokus pada acara kita saat ini, ya, Dik!” bisiknya. Ines pun mengangguk, meski kelebat pertanyaan masih berlarian di benaknya. Namun akhirnya semua itu teralihkan oleh meriahnya acara dan rangkaian pesta yang sudah diatur sedemikian rupa. Acara belum usai ketika Arlan memutuskan menarik tangan Aniska untuk meninggalkan acara megah itu. Dia sudah tak fokus ingin membaca isi surat dalam amplop tersebut. Tak mungkin juga ‘kan jika dirinya dipecat hanya gara-gara kejadian waktu itu? Menghina dan merendahkan mantan istrinya bukan bagian dari job deskripsinya. Jika benar perusahaan memecat karena hal itu, maka dia bisa adukan ke PHI dan bisa membatalkan pemecatan sepihak tersebut. “Kenapa sih, Mas?” Aniska menepis lengan Arlan yang mencekal pergelangan tangannya cukup kuat.“Kita pulang, yuk! Aku pengen baca surat ini, Nis! Pikiranku sudah gak tenang, jadi kita pu
Read more