Mendengar kata-kataku, Sherly terdiam dengan wajah yang sangat memerah, ia diam cukup lama disaksikan oleh banyak orang. Setelah itu ia pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun.Sebenarnya aku merasa bersalah, aku rasa kata-kataku tadi keterlaluan. Karena kenyataannya Sherly adalah desainer berbakat yang rela menerima tawaran Jack untuk bekerja di perusahaannya karena ada rasa dengan Jack. Andai Sherly bekerja di perusahaan besar, aku yakin karirnya semakin cemerlang. Bagaimana seandainya Sherly benar-benar marah dan meninggalkan perusahaannya Jack? Di saat aku kebingungan, Mark datang mencariku.“Ana, ayo ikut denganku. Sudah saatnya bekerja.”“Baik, Mark.” Aku mengikuti Mark menuju ruang konferensi. Ia memintaku untuk mengambil adukan semen untuk merapikan beberapa bagian desain yang masih beberapa persen jadi.Jam lima sore kami mengakhiri pekerjaan kami. Karena bajuku sangat kotor, aku memutuskan untuk membersihkannya dengan air di toilet wanita. Namun saat aku sibuk membasuh
Terakhir Diperbarui : 2024-01-06 Baca selengkapnya