ISTRI KEDUA AYAHKU 26POV HUDAAku duduk meringkuk menatap layar kecil televisi 24 inci yang digantung di salah satu sisi tembok. Semua acara berita tak satupun masuk ke dalam benakku. Iklan yang berseliweran, lalu berganti acara gosip, yang juga gak kutahu apa isinya. Televisi hidup hanya agar semata telingaku tak terus mendengar suaranya yang menggema. Suara penuh rasa kecewa."Setelah semua yang kulakukan untukmu, kau tega melakuan ini padaku, Huda?"Suara Kak Elisa, dan sorot matanya yang terluka itu menyiksaku.Kalau dia mau, dia tentu bisa saja bangun dan balik menghajar ku. Atau, apakah pukulan ku terlalu keras? Aku menggigil, membiarkan air mata menetes netes. Aku memang lelaki cengeng, pengecut dan pecundang. Mama mengajariku bahwa sebagai satu satunya putra keluarga Wijaya, aku berhak melakuan apa saja yang kusuka tanpa perlu memikirkan akibatnya. Tapi kini, semua yang kulakukan ternyata hanya nista.Sudah lebih dari seminggu aku menyembunyikan diri di penginapan kecil dan k
Last Updated : 2022-08-27 Read more