"Lo tunggu gue di toilet ini sebentar ya, Cinta? Biar gue selesaikan dulu urusan gue dengan bokap gue. Oke, Cinta?" Heriadi menangkup pipi Alexa dengan kedua telapak tangannya. Mengelus perlahan pipi halus berahang tegas itu dengan kedua jempolnya."Oke, Her. Apa yang nggak buat lo?" Alexa tersenyum genit seraya mengedipkan sebelah matanya. Heriadi terkekeh. Ia sungguh menyukai perempuan yang to the point begini. Tidak malu-malu kucing, juga jauh dari pribahasa jinak-jinak merpati. Gadis ini spontan dalam segala hal. Typenya sekali."Terima kasih, Cinta. Gue nggak akan lama. Ntar gue akan ke sini lagi menjemput lo. Sabar ya, Cinta?" Heriadi menjepit ringan cuping hidung bangirnya."Siap, Bang Jago. Gue akan menunggu Bang Jago dengan sabar di toilet ini." Alexa memamerkan gigi putihnya. Heriadi membalas kelakarnya dengan acungan jempol.Alexa menarik napas lega. Segala topeng genit basa basi busuknya, ia tanggalkan. Rahangnya pegal dan giginya kering karena kebanyakan tersenyum palsu.
Last Updated : 2022-08-09 Read more