Pagi menjelang siang, Aryo tak mempedulikan kakinya yang masih terasa nyeri karena bekas jahitan luka robek itu. Harapannya, agar dia cepat sampai ke pondok dan bertemu dengan Sri, dia akan meminta maaf karena tak pulang semalaman, pasti istrinya itu khawatir dengan keadaannya. Dia tau betul, betapa penakutnya Sri tinggal sendiri di pondok pada malam hari.Bahkan sesekali, telapak kakinya terpeleset ke dalam sawah, mengotori celana jins baru yang dibelikan oleh Brenda. Tapi, Aryo sama sekali tak peduli.Tak lama kemudian, Aryo sampai di pondok. Dahinya berkerut, ini hari Minggu, kenapa tak ada tanda-tanda Sri ada di rumah, pondok terkunci rapat dan lampu lima Watt masih menyala di halaman kecil mereka.Aryo tak bisa menyembunyikan wajah muram dan kecewanya. Dia berharap, bisa bertemu dengan Sri, bertanya secara langsung pada wanita itu, dan berharap dia salah lihat kemaren sore. Dia berharap, Sri memberi penjelasan dan pernikahan mereka baik-baik saja.Dengan lunglai, Aryo berjalan ke
Terakhir Diperbarui : 2022-06-20 Baca selengkapnya