Home / Fantasi / Kutukan Di Kediaman Rahendra / Chapter 1 - Chapter 5

All Chapters of Kutukan Di Kediaman Rahendra: Chapter 1 - Chapter 5

5 Chapters

MIMPI BURUK

Malam kembali menyapa tidak ada yang keluar dari rumah itu malam ini. Masih pukul sepuluh malam, mereka sudah tidur. Mungkin karena mereka lelah setelah siang tadi mereka baru melewati hari yang panjang. Raya menggeliat, saat merasakan ada sesuatu jatuh ke wajahnya, yang membuat tidur nyaman nya terganggu. Ia memegang wajahnya yang terasa dingin dengan masih memejamkan mata. Raya merasa-rasa cairan yang ada di wajahnya dengan tangannya. Lengket, ya tidak seperti air biasanya. Raya membuka matanya. Gelap! hanya kegelapan yang bisa dilihat. Raya meraba sisi kirinya, tidak ada siapa-siapa. Kecemasan melanda hatinya. Kenapa? Kenapa tidak ada Rere yang tidur di samping kirinya tadi. Kemana Rere?. Berbagai pertanyaan mampir di benaknya. Raya kembali meraba samping kanannya. Tapi, lagi-lagi cairan Lengket tadi yang ia temukan di tubuh Dewi yang tidur di sampingnya. "Wi." Masih dalam keadaan berbaring Raya menggoyangkan tubuh orang yang ia kira Dewi itu agar Dewi bangun, tapi Dewi tak
Read more

MENCARI KEBERADAAN LEA

Abizar menarik tangan Charissa, ia buru-buru keluar dari cafe itu. Abizard benar-benar malu dengan perilaku Charissa yang bertengkar di tempat umum dengan wanita yang tidak mereka kenal.Abizard tidak ingin semakin dipermalukan lagi oleh wanita muda yang bernama Raya itu."Pelan-pelan dong! sakit," rintih Charissa, tapi Abizard tidak sama sekali menanggapi rintihan Charissa.Sampai di mobil Abizard langsung menyuruh Charissa masuk begitupun dengan dirinya yang mengelilingi mobil dan ikut masuk dan melajukan mobilnya."Kamu bisa gak sih, gak usah buat keributan di tempat umum, bikin malu aja." Abizard memukul setirnya seraya mengatakan itu."Cewek itu yang salah karena dia ngatain aku, lagian ini salah kamu," kata Charissa seraya menunjuk Abizard."Kok, jadi aku!""Ya, iyalah kamu. Kamu yang gak pernah mau ikut aku jenguk anak kamu." Abizard benar-benar muak dengan Charissa yang selalu saja menyalahkannya jika ia tidak pernah mau menjenguk anaknya, padahal sudah jelas jika anak itu bu
Read more

BALASAN

“Mas,” panggil Tante Lidya..“EH, iya, Mah.”"Kita harus ke kantor polisi dulu, Yah. Sebelum pulang!" ucap Tante Lidya seraya memegang pundak suaminya dari kursi belakang, suaminya yang sedang duduk di depan stir.Sampai di kantor polisi mereka langsung melaporkan kejadian yang terjadi kepada Lea.Om Pras menjelaskan kapan hilangnya Lea seperti yang sebelumnya Tante Lidya jelaskan kepada teman-temannya Lea."Baik, Pak. Saya akan segera menangani kasus hilangnya anak bapak saat ini," ucap polisi yang sedang duduk di depan Om Frans dan tante Lidya juga teman-teman Lea setelah mendengar penjelasan dari Om Pras tentang hilangnya Lea."Terimakasih, Pak.""Saya berharap anak saya bisa segera ditemukan,""Baik Pak kami akan berusaha menemukan anak bapak.""Terimakasih, Pak."Setelah melaporkan kasus anak kehilangan Lea, mereka segera pulang ke rumah tentu saja dengan polisi yang juga ikut bersama mereka untuk memulai penyelidikan di rumah Om Frans terlebih dahulu.Rere Dewi dan Raya juga iku
Read more

ANGIN DINGIN

"Lo kenapa, Ray?" tanya Dewi sekali lagi karena Raya tak menjawab pertanyaan.Dewi beranjak dari duduknya mendekat ke arah Raya diikuti oleh Rere yang nampak ketakutan."Ini deh gue nungguin novel yang ditulis sama Lea," jelas Raya sembari memberikan novel yang sedang ia pegang ke tangan Dewi dan langsung diterima oleh Dewi."Gue baru tahu kalau Lea penulis," ucap Rere seraya melihat kearah novel yang dipegang oleh Dewi.Dewi menghindari 2 manusia yang sedang melihat ke arahnya itu ya duduk dengan santainya di ranjang Lea.Dewi membuka halaman pertama novel itu. Tidak ada hal yang aneh selain kata pembuka, tapi disaat Dewi melihat daftar isi dari novel itu terdapat banyak sekali judul-judul Bab yang yang membuatnya mengerutkan kening."Halaman pertama, Cinta Dalam Diam.""Si Lea ternyata bucin juga, ya? Ha-ha-ha," ujar Rere."Iya, tapi kan ini cuman cerita halunya dia doang," ucap Raya seraya mengambil novel itu dari tangan Dewi begitu saja. Ia lantas membaca halaman pertama novel itu
Read more

Menggulung Diri

"Lo kenapa, Ray?" tanya Dewi sekali lagi karena Raya tak menjawab pertanyaan.Dewi beranjak dari duduknya mendekat ke arah Raya diikuti oleh Rere yang nampak ketakutan."Ini deh gue nungguin novel yang ditulis sama Lea," jelas Raya sembari memberikan novel yang sedang ia pegang ke tangan Dewi dan langsung diterima oleh Dewi."Gue baru tahu kalau Lea penulis," ucap Rere seraya melihat kearah novel yang dipegang oleh Dewi.Dewi menghindari 2 manusia yang sedang melihat ke arahnya itu ya duduk dengan santainya di ranjang Lea.Dewi membuka halaman pertama novel itu. Tidak ada hal yang aneh selain kata pembuka, tapi disaat Dewi melihat daftar isi dari novel itu terdapat banyak sekali judul-judul Bab yang yang membuatnya mengerutkan kening."Halaman pertama, Cinta Dalam Diam.""Si Lea ternyata bucin juga, ya? Ha-ha-ha," ujar Rere."Iya, tapi kan ini cuman cerita halunya dia doang," ucap Raya seraya mengambil novel itu dari tangan Dewi begitu saja. Ia lantas membaca halaman pertama novel itu
Read more
DMCA.com Protection Status