Home / Romansa / Terjebak Nikah / Chapter 11 - Chapter 15

All Chapters of Terjebak Nikah: Chapter 11 - Chapter 15

15 Chapters

Sama-sama Menguntungkan

Wajah Tuan Thakur tampak sumringah mendengarnya. Itu adalah kabar yang ia tunggu-tunggu dari Kabir Singh sejak tadi."Tapi, aku tidak bisa menikahinya," lanjut Kabir Singh sehingga membuat senyuman lebar Tuan Thakur tadi jadi menciut."Aa-aapa?" Tanggapnya gagap.Tuan Thakur tampak terdiam beberapa saat. Seleranya untuk melanjutkan pembicaraan menjadi hilang setelah mendengar hal itu.Kabir Singh pun tidak ingin membuat Tuan Thakur bertanya-tanya di dalam hatinya terkait penolakannya. Lelaki itu melanjutkan perkataannya lagi."Aku mempunyai alasan tersendiri kenapa aku tidak bisa menikahi Rashika, Tuan." Ucap Kabir Singh yang membuat wajah Tuan Thakur semakin masam."Aku tidak suka menerima alasan apapun. Penolakan berarti suatu penghinaan terbesar dalam hidupku," tukas Tuan Thakur terdengar lantang.Kabir Singh dapat mengerti dengan kekecewaan Tuan Thakur. "Aku dapat mengerti dengan kekecewaan anda, Tuan. Aku minta maaf akan hal itu," ucap Kabir Singh.Tuan Thakur sontak mengacungkan
Read more

Menikahkan Kalian Berdua

Rashika memberikan upah seperti yang ia janjikan waktu itu. Sidarth tersenyum girang saat menghitung jumlah uang yang ada di tangannya."Malam ini akan menjadi malam yang spesial dalam hidupku," celetuk Sidarth sembari melempar senyuman kepada Rashika.Rashika mencibir jengkel sekaligus memutar bola matanya memandang ke arah lain."Aku akan menghubungi nona Neha terlebih dahulu," ujar Sidarth lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku."Terserah kau saja tapi yang harus kau ingat adalah kau jangan macam-macam dengan sahabatku atau aku akan membuat perhitungan denganmu. Kau mengerti!" Cetus Rashika dengan tatapan tajamnya.Sidarth menelan salivanya. "Kenapa kau suka sekali mengancamku? Padahal aku sudah membantu menyelesaikan masalahmu sampai hari ini," ujar Sidarth menatapnya pula.Rashika terdiam sejenak.Sidarth melangkahkan kakinya mendekati Rashika. "Selain mengancamku kau juga suka mengaturku," lanjut Sidarth semakin mendekati Rashika. Tatapan lelaki itu tampak seperti orang ber
Read more

Mendiang Sidart

"Aku telah belajar tentang arti cinta sesungguhnya dari kalian berdua, untuk itu sebelum aku kembali ke perbatasan aku ingin melakukan sesuatu untuk kalian," lanjut Kabir Singh yang semakin membuat Sidarth dan Rashika penasaran."Apa itu, Tuan?" Tanya Sidarth pula."Menikahkan kalian berdua," lirih Kabir Singh hingga membuat keduanya tersontak kaget."Apa?" Pekik Sidarth dan Rashika secara bersamaan.Kabir Singh menoleh ke belakang menatap Sidarth dan Rashika. Lelaki paruh baya itu merasa heran saat melihat ekspresi kedua orang itu."Kenapa kalian histeris seperti itu?" Tanya Kabir Singh heran, namun ia kembali tersenyum dan berkata, "ternyata kalian memang serasi, berteriak saja bisa bersamaan begitu." Celetuknya.Sidarth dan Rashika saling melirik satu sama lain. Mereka berdua tampak bingung dan begitu shock mendengar rencana dari Kabir Singh."Bb-bbukan apa-apa, Tuan. Hanya saja aku sangat terkejut," tanggap Sidarth tersenyum kecut. Ia melirik tajam ke arah Rashika."Yah, aku henda
Read more

Pernikahan Yang Mendadak

Sidarth menelan salivanya mendengar perkataan Rashika. Ia bergidik ngeri dan membayangkan detik-detik lehernya digorok oleh pria si bujang lapuk itu."Aaauuhh," teriak Sidarth dengan nada pelan. "Kau telah menipuku, kaulah yang menyeretku dalam masalah ini." Lanjut lelaki itu pula dengan nada merengek."Itu juga kesalahanmu. Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan dengan lelaki itu waktu di caffe, sehingga dia berani memaksaku untuk menikah denganmu dengan cara seperti ini," balas Rashika dengan raut wajah jengkel.Sidarth membelalakan kedua matanya. "Apa? Apa yang telah kulakukan? Aku tidak mengatakan apa-apa padanya, justru aku telah membantumu sampai sejauh ini," balas Sidarth pula.Rashika pun membalas balik dengan membelalakan kedua matanya kepada lelaki yang duduk di sampingnya itu pula. "Kau bukan membantuku tapi kau justru yang menjebakku, sekarang bagaimana bisa aku menikah denganmu? Kaulah yang bersalah dalam hal ini," tukas Rashika bersikeras dan terus menyudutkan Sidarth."J
Read more

Sah Menjadi Suami Istri

Pendeta hendak memulai upacara pernikahan, namun sebelum itu pendeta meminta kepada kedua mempelai untuk saling bertukar kalung bunga."Silakan, pakaikan kalung bunga terlebih dahulu, agar ritual ini dapat berjalan dengan lancar dan diberkati oleh Dewa," ucap pendeta itu.Pelayan wanita Kabir Singh memberikan kalung bunga pada Sidarth dan Rashika. Sidarth menatap lama pada gadis itu. Nasib saat ini benar-benar telah mengujinya. Tidak ada dalam pikirannya akan menikah secepat ini dan dengan cara seperti ini pula."Ya, Dewa, kenapa jantungku berdegub kencang seperti ini?" Tanya Sidarth di dalam hatinya."Sid, ayo, pasangkan kalung bunga itu, waktu yang baik terus berjalan." Kata Kabir Singh menyentuh lengan lelaki itu.Tanpa harus menunggu lama, Sidarth mendekati Rashika dan perlahan memasangkan kalung bunga tersebut ke leher gadis itu.Kabir Singh tampak sumringah melihatnya. Ada rasa bangga tersendiri baginya karena telah membantu menyatukan dua hati tersebut.Kini tanpa pikir panjang
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status