Semua Bab Aku Seorang Kuadriliuner: Bab 2621 - Bab 2630

Leila, Peradaban level 9.Saat David dalam perjalanan, Sylvio dan Elora sudah kembali.Elora masih berupa jiwa.Keduanya kembali terlebih dahulu untuk mencari Valentin dan Drogo, ingin sekali menanyakan apakah ada sesuatu yang besar yang terjadi pada Leila selama ini.Terlebih lagi, mereka bertanya tentang Lufian.Jawaban yang mereka dapatkan adalah, selama ini Lufian tidak muncul di hadapan Leila.Ini di luar dugaan Sylvio.Logikanya, sudah begitu lama sehingga dengan kekuatan Penguasa Surgawi, Lufian, dia seharusnya sudah memusnahkan Robotia dan Pelahap Jiwa.Setelah itu, dia harus kembali ke Leila untuk terus mencari Elora. Namun, bukan itu masalahnya.Karena Lufian tidak kembali untuk menyebabkan kerusakan pada Leila, keduanya menghela napas lega.Tidak peduli kenapa Lufian menghilang, setidaknya Leila masih aman untuk saat ini. Jadi, mereka masih punya waktu untuk bersiap.Mereka berempat berdiskusi dan memutuskan bahwa hal terpenting saat ini adalah mengembalikan tubuh Elora untu

Sylvio dikejutkan hingga berkeringat dingin oleh lubang hitam besar di depannya.Sepersepuluh dari Peradaban level 8 sebelumnya tampaknya tercakup olehnya.Dan itu masih berkembang.Jadi seberapa besar lubang hitam ini?Jika itu sisa dari pertarungan Lufian dengan Robotia, tidak diragukan lagi bahwa Robotia juga memiliki petarung selevel Peringkat Penguasa Surgawi.Mungkin hanya tabrakan dua Penguasa Surgawi yang bisa membentuk lubang hitam sebesar itu.Sepertinya mereka semua meremehkan kekuatan Robotia.Sepertinya orang-orang yang dikirim untuk menyerang Leila hanyalah orang-orang lemah.Kultivator yang sebenarnya selalu menjaga otak induk para Robotia.Setelah mengingatnya dengan hati-hati, Sylvio akhirnya mengingatnya.Pantas saja dia tiba-tiba mendapat dorongan hati dan merasakan perasaan yang tak bisa dijelaskan saat semua orang bersiap menyerang otak induk untuk menghancurkan Robotia.Entah kenapa Sylvio merasa sesuatu yang buruk akan terjadi, jadi dia menghentikan Lufian dan ya

Kenyataannya, Sylvio tidak mengetahui bahwa lubang hitam besar ini tidak terbentuk oleh tabrakan kekuatan penuh dari kedua sang penguasa.Sebaliknya, itu terbentuk karena otak induk Robotia meledakkan energi yang terkumpul setelah melahap banyak peradaban.Kekuatan itu tidak kalah kuatnya dengan penghancuran diri sang Penguasa Surgawi.Otak induk Robotia belum mencapai peringkat selevel Penguasa Surgawi Sejati. Seperti Sylvio, Robotia tersebut hanya selevel dengan petarung Peringkat Penguasa Surgawi.Namun, otak induk tersebut memiliki harta karun yang dianugerahkan oleh Yang Terbaik sehingga otak induk dapat mengandalkan sebagian kekuatan sang Penguasa Surgawi untuk melawan Penguasa Surgawi yang sesungguhnya.Tentu saja, pertarungan semacam ini harus dibayar mahal.Harta karun dari Yang Terbaik tidak mudah dikendalikan. Saat otak induk Robotia bertarung, dia juga mempertaruhkan hidupnya.Pada akhirnya, tanpa ada jalan keluar, otak induk Robotia memilih untuk menyeret Lufian turun dan

Pada tahap awal reformasi, Isa mendapat banyak keraguan, keberatan, bahkan makian di belakang punggungnya.Lagi pula, memberikan rakyatnya kepada kekuatan besar itu sebagai mainan bukanlah hal yang harus dilakukan Ratu Elf.Ratu Elf selama berabad-abad selalu menganggap tugas mereka adalah melindungi para Elf.Hanya Isa yang ingin menyuruh semua orang keluar dan mendorong mereka ke dalam lubang api.Namun, tidak mudah bagi para Elf untuk menggulingkan Isa.Bagaimanapun, dia memiliki harta warisan para Elf, dan selama dia tidak menyerahkannya secara sukarela, tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengatasinya.Isa mengabaikan ini sepenuhnya.Dia bersikeras melaksanakan rencananya di bawah tekanan besar.Dia tahu bahwa jika dia ingin mengubah nasib para Elf, dia harus bangkit setelah kegagalan.Daripada membiarkan berbagai kekuatan Leila mengincar wanita Elf, dia akan menaikkan harga wanita Elf secara besar-besaran.Daripada menjadikan para Elf sebagai kantong uang di mata semua orang

“Jarang ada sesuatu yang bisa membuatmu begitu bahagia, biar kupikir dulu,” kata Isa, berpura-pura bersungguh-sungguh.“Kalau begitu cepat pikirin dan lihat apa kamu bisa menebaknya,” desak Evie.“Hmm … dari apa yang aku tahu tentangmu, kamu belum pernah sebahagia ini sejak kembali dari Sangkar Roh. Aku khawatir hanya ada satu orang yang bisa melakukan itu. Apa kamu mendapat kabar dari David?” Isa bertanya sambil tersenyum."Ah? Ibu! B-Bagaimana kamu bisa menebaknya begitu cepat? Tidak menyenangkan sama sekali! Tidak menyenangkan! Ibu, kamu menindasku,” Evie langsung cemberut karena merasa tidak puas.Dia ingin memberikan kejutan pada ibunya namun tidak menyangka Isa akan mengetahuinya secepat itu.Hal ini membuat Evie merasa kecerdasannya terhina.“Nggak sulit, kan? Evie, tahukah kamu bahwa sejak kamu kembali, kamu hanya tersenyum saat kita berbicara tentang David? Kamu biasanya tidak tersenyum bahagia.”“B-Benarkah?” Evie tersipu tergagap."Ya! Kamu hanya tidak menulis ‘Aku suka Davi