“Aku mohon!” Seorang gadis berambut emas menggenggam tangannya di depan dada sambil memejamkan mata, berkonsentrasi memanjatkan doa kepada Sang Dewa Agung.“Aku mohon!” Tanah yang menjadi tempatnya berpijak, berguncang semakin kencang, membuat jantung gadis berambut emas itu berdegup semakin kencang.“Dewa Agung, aku mohon!” Gadis itu menutup matanya semakin rapat. Keringat bercucuran, wajah cantiknya kini tertutup dengan debu dan luka basah yang mengucurkan darah segar, sekujur tubuhnya penuh memar karena terhantam puing-puing bangunan yang melesat cepat karena raksasa berzirah emas yang mengayunkan tombaknya, menghancurkan seluruh isi kota. Raksasa itu terus mengaum dan meneriakkan nama seseorang yang tidak ada di sana. “Tyr! Di mana kau?!” Penduduk kot
Last Updated : 2022-04-07 Read more