Home / CEO / Bilik Lain di Rumah Suamiku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Bilik Lain di Rumah Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50

145 Chapters

Misi Selesai

Misi SelesaiIndah merasakan pergerakan dari sampingnya. Ia pun mengerjap dan melihat Zidan tangah duduk di sisi ranjang membelakanginya, dalam kondisi tertunduk memegangi kepala dengan kedua tangan. Pria itu tengah gelisah, sebagai istri yang bertahun mendampingi, Indah tahu itu."Mas," panggilnya lembut.Pria itu pun menegakkan badan dan menoleh. Sementara Indah bangkit mendekat padanya dengan menarik kedua lutut menyandar ke dinding."Apa ini soal Hanna?"Tak ada jawaban, melainkan sebuah desahan panjang, yang membenarkan pertanyaan Indah. Juga sebagai tanda bahwa hal itu sangat berat baginya.Zidan merasa masalah ini tak bisa diremehkan. Kenapa Yusuf mengira dirinya pelaku yang merusak masa depan istrinya, Adelia? Ini aneh. Dia dan adik satu-satunya, harus berada dalam lingkaran masalah tanpa tahu apa dosa dan salah mereka. Zidan dan Hanna adalah korban dari perbuatan manusia lain.Namun, yang jadi pertanyaan, siapa orangnya!
Read more

Jangan Menyentuh, Hanna!

Jangan Menyentuh, Hanna!Yusuf nyaris menangis tatkala tangannya merasakan rembesan darah dari kepala Hanna. Namun, ia berusaha mengabaikan perasaannya agar tak lemah dan segera pergi dari sini.Di lobi, Yusuf bergerak cepat membawa sang istri yang tengah tak berdaya dalam pelukan. Tak sabar kala bayangan mobilnya terlihat.Namun, baru saja pintu lobi terbuka, dua mobil datang secara bersamaan.Yusuf membeku menatap mereka dengan tersengal. Satu mobil, keluar sosok Alex yang lekat dengan keluarga Hanna, dari mobil lain, sosok Eksha yang selama ini mengincar Adelia juga turun dari mobilnya. Sementara di belakangnya beberapa orang datang mendekat dan menguncinya.Kali ini matanya lebih fokus pada sesosok pria yang bergerak mendekat padanya dengan langkah cepat. Alex. Apa yang pria itu lakukan? Kenapa dia ada di sini? Apa dia membuntutinya dan Hanna? Mustahil. Atau pria itu ada hubungan dengan Eksha? Batin Yusuf bertanya-tanya.Belum lagi menda
Read more

Kamu ingin bebas bukan?

Kamu ingin Bebas Bukan?Alex tak peduli pada ucapan Yusuf dan terus berjalan."Jika itu perlu untuk memisahkan kalian selamanya, aku akan melakukannya!" gumamnya menekan, seiring langkah yang sudah menjauh dari Yusuf.Tentu saja suami Hanna tak mendengar hal itu. Tapi setidaknya, untuk kali ini, Alex puas bisa menyentuh dan membawa Hanna persis di depan Yusuf. Pria itu pasti sangat kesal sekarang."Aku bahkan berharap, ini adalah awal perpisahan kalian."Setelah meletakkan Hanna di kursi belakang, Alex berlari ke arah kursi kendali. Sambil menayalakan mesin, Alex menelepon seseorang."Tenang, Na. Aku tak akan membiarkanmu kenapa-kenapa," ucap Alex sambil mengklik nomor seseorang di ponselnya untuk dihubungi.Mobil yang dikendarai terus melaju dengan kecepatan lebih dari biasa. Pria itu seolah tak ingin kehilangan waktu barang sejenak. Jika terjadi sesuatu pada Hanna, dia akan sangat merasa bersalah. Tapi kesalahan besar ada pada Yusuf
Read more

Menyelesaikan Masalah

Menyelesaikan MasalahSeorang detektif tengah mengawasi aktivitas di sebuah bangunan yang terletak persis di pinggir laut. Di mana target kliennya berada. Dari tempatnya berdiri, pria itu bisa mengamati beberapa pergerakan, terutama di luar gedung dengan teropong kecil di tangan.Setelah menunggu sekitar satu jam dan melihat banyak hal aneh, ia pun berniat menghubungi kliennya.Di saat tangannya merogoh sebuah ponsel, tanpa ia tahu satu mobil keluar halaman dengan membawa satu targetnya, Hanna."Baik, Pak. Saya kirim lokasi. Saya akan terus mengawasi mereka," ucapnya kemudian setelah info utama sampai pada orang di seberang.Tak lama, orang-orang yang disekap itu dilepasi pakaiannya lalu dikenakan oleh pihak penyekap. Detektif itu mengerutkan itu mengerutkan kening."Apa yang mereka lakukan? Ini bukan situasi biasa!"Tak lama orang-orang itu disembunyikan. "Apa aku perlu merekam ini?" gumamnya sambil merogoh ponsel."Tak salah
Read more

Wanita dalam Bangsal

Wanita dalam BangsalAdelia mengerjap, kala suara-suara beberapa pria dan seorang wanita berada satu ruangan bersamanya.Perawat-perawat yang kena sift malam itu terpaksa ikut bersembunyi, meninggalkan pasien mereka yang tidur. Sembari berharap pasien-pasien itubtaky bangun atau dibangunkan oleh orang-orang yang datang mensabotase mereka."Kami ada di bangsal terakhir. Seperti permintaan dokter. Jadi tak tahu sama sekali kejadian di luar sana. Saat memanggil Pak Satpam dan mendapat jawaban aneh dari orang lain, Fadli teman kami segera mematikan ponsel karena takut terlacak.""Ya, aku mengerti. Biar aku kirim seseorang untuk melihat kondisi di sana. Tolong jaga istri kakak saya," pinta Zaki sekaligus berusaha menenangkan para perawat yang menjaga Adelia.Tak lama panggilan pun diputus."Si-siapa kalian?" ucapnya bingung."Tenang, ya, Sayang," ucap perawat wanita yang langsung mendekat begitu tahu Adelia telah sadar.Namun, di lu
Read more

Tanda Lahir

Tanda Lahir"Sedang apa kamu di sini?" tanya Alex sembari menarik orang suruhannya menjauh dari area ICU di mana keluarga Hanna masih berada di sana.Gawat saja kalau sampai mereka tahu, bahwa pria itu adalah suruhan Om nya Eksha. Dan dia adalah juga dari dalang kejadian ini, yang kemudian berbuntut pada pemukulan di kepala Hanna."Tenang Tuan. Saya membawa kabar bagus!" sahut pria itu."Tapi kan gak harus ke sini!" tekan Alex yang tak suka. "Kamu hanya tinggal bilang lewat telepon.""Oh, nggak bisa. Saya harus bertemu Tuan karena membawa ini dari mobil pria itu," jawab si pria.Alex pun segera meraih dan membukanya. "Apa ini?"Matanya melebar sempurna ketika membaca sebuah gugatan cerai dari Hanna dan sudah ditandatangani oleh Yusuf."Ini benar-benar kejutan." Sebuah senyum terbit di wajah Alex."Lex!" panggil Subakhi yang tampak dari kejauhan."Ah. Ya, Om!" Alex menyahut agar pria tua itu tak curiga."Sia
Read more

Seseorang yang Dipercaya

Seseorang yang Dipercaya"Ah ya. Jadi Hanna yang meneleponku meminta bantuan. Tapi saat datang dia sudah terluka, sepertinya mereka sedang bertengkar hebat." Alex memutarbalikkan fakta. Entah, kenapa semua kejadian tampaknya mendukung jalan yang ditempuhnya. Seolah takdir tengah berpihak pada Alex."Apa?!" Zidan membeliak.Pria itu diam sejenak. Mencerna apa yang Alex sampaikan. Benar, juga. Semua kejadian bersesuaian dengan ucapannya. Pasti penyebab pertengkaran itu, karena Yusuf masih sangat kesal pada Hanna sebab Zidan memukulinya sampai tak berdaya. Lalu, berbuntut pada surat perceraian yang Yusuf kirim ke rumah sakit. Benar-benar tak punya hati."Dia melampiaskan dendamnya padaku ke Hanna. Bajingan, pengecut!" rutuknya kesal.Namun, kenapa Yusuf membawa Hanna ke rumah sakit jiwa itu? Apa dia ke sana untuk berobat? Karena sebenarnya Yusuf punya gangguan jiwa.Ini hal penting, detektif suruhan Zidan harus mencari tahu tentang ini. Jangan
Read more

Aku Bisa Gila Tanpamu

Aku Bisa Gila TanpamuSampai di depan kamar pasien di mana Hanna dirawat, Yusuf melihat kakak iparnya dan Alex tengah bicara serius. Tak pikir panjang, ia pun mendekat dan menanyakan kabar sang istri."Assalamuallaikum. Mas," sapa Yusuf. Yang meskipun kesal pada Alex, memilih bersikap tenang dan tak mengungkit kejadian di rumah sakit."Waallaikumussalam," sahut Zidan sepontan, sembari membalik tubuhnya melihat siapa yang mengucapkan salam. Matanya melebar tak percaya, bahwa Yusuf berani datang setelah semua yang diperbuatnya.Begitu juga Alex, ia tampak murka dengan pria itu. Lelaki itu pikir, suami Hanna sudah mati, atau setidaknya disekap oleh Om-nya karena menyembunyikan keberadaan Adelia.'Aneh, kenapa Om Eksha melepasnya? Apa aku kurang provokatif? Ini pasti ada yang salah? Atau jangan-jangan mereka membuat kesepakatan?'"Sedang apa kamu di sini?" tanya Zidan menekan."Hah?" Yusuf melebarkan mata. Bingung atas tanggapan kakak ipa
Read more

Membatasi Kekhilafan

Membatasi KekhilafanPapa Hanna berlari menyusuri koridor mencari perawat yang berjaga. Tak lama ia melihat seorang pria berpakaian perawat tengah berbincang dengan seorang pria yang memakai topi. Ia pun segera menghampiri dan mengatakan bahwa putrinya telah siuman."Baik, kami akan memeriksanya." Perawat itu menyahut cepat."Dok, segera ganti pakaian, pasien menunggu." Pria itu memberi kode pada Yusuf agar segera berganti pakaian.Pria yang juga mengenakan masker itu mengangguk dan segera masuk ke dalam ruangan di mana jas milik seorang dokter tergantung.Tanpa kecurigaan apa pun papa Hanna membersamai dua orang itu masuk ke kamar putrinya.***Kepala Eksha meneleng, memikirkan ada hal yang aneh berdasarkan pernyataan Alex bahwa Yusuf tengah membuat kekacauan di rumah sakit.Pria itu pun menghubungi orang yang berjaga di sekitar rumah Yusuf. Agar memeriksa benar tidaknya yang dikatakan Alex. Kalau Yusuf di rumah sakit, itu art
Read more

Adelia adalah Gadis Pemegang Kunci

Adelia adalah Gadis Pemegang KunciSepanjang jalan, Yusuf terus saja memikirkan kelakuan Alex sambil berbalas pesan singkat dengan Hanna. Pria itu telah memfitnahnya, dia bahkan berbohong bahwa Hanna menghubungi pria itu. Mana mungkin wanita yang notabene selalu hati-hati dan menjaga kehormatananya itu menghubunfi pria lain, bahkan jika benar dia bertengkar dengan suami.Alex tampaknya punya hubungan erat dengan Eksha dan telah merencanakan semua ini.Yusuf bergegas keluar dari mobil, kala taksi online yang disewa telah sampai di area lingkungan tempat tinggalnya.Pria itu masuk ke rumahnya sendiri dengan mengendap-endap. Namun, ia merasa aneh kala rumah itu terasa sepi. Harusnya sebelum pergantian sift jam tujuh pagi, satpam-satpam yang dinas masih berjaga dan memeriksa sekitaran rumah.Kepala Yusuf mendongak ke lantai atas rumahnya. Mencurigai sesuatu telah terjadi di dalam sana.Matanya menyipit kala, melihat bayangan masih tersorot di at
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status