Home / Rumah Tangga / Bersuami Anak "Mama" / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Bersuami Anak "Mama": Chapter 161 - Chapter 170

174 Chapters

Bab 161. Tas Mosa Hilang 

"Wah, tinggal sebentar lagi menunggu. Selamat karena akan menjadi seorang Ayah. Menjadi ayah pasti akan membahagiakan. Saat saya menemani istri saya melahirkan dulu juga sebenarnya nggak tega. Tapi nggak adil rasanya kalau dia berjuang sendiri. Akhirnya saya memberanikan diri untuk menemani dia di ruang persalinan," jelas bos Andre."Iya. Saya juga ingin menemani istri saya nantinya. Apalagi bayi kami kembar. Saya juga ingin melihat anak saya lahir," sahut Andre."Ya, kamu harus menemani istri kamu, ya!"Andre hanya tersenyum. Bos Andre kemudian meninggalkan ruang Andre.Saat jam makan siang, Andre merenung dengan semua yang terjadi pada dirinya. Sudah sejauh ini dirinya sudah mendapatkan apa yang diinginkan. Mulai dari jabatan yang tinggi, rumah, istri yang baik serta akan mendapatkan anak kembar. Andre menyadari jika usia bukan lah miliknya. Dia hanya bisa menjadi tokoh dalam cerita. Apapun yang terjadi dia pasrah.*Saat akhir pekan, dimana Mosa meminta Andre untuk mengantarnya k
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

Bab 162. Menyesal

"Kamu pilih tas untuk ganti yang hilang tadi!" titah Andre.Toko tersebut merupakan salah satu toko tas terbaik yang menjual berbagai merk tas ternama. Bahkan tas Mosa yang hilang pun mungkin tidak ada di sana."Tapi kan nggak di sini juga? Ini terlalu mewah, Dre," tolak Mosa."Iya, nggak apa-apa. Kamu pilih saja! Kan kamu akan menjaga tas kamu dengan baik sampai waktunya hilang juga. Jadi nggak ada salahnya kamu pilih tas di sini," sahut Andre.Setelah perdebatan di dalam mobil, akhirnya Mosa mengalah dan turun dari mobil lalu memasuki toko tas tersebut.Disambut oleh pelayan toko, Mosa kurang fokus karena melihat banyak sekali koleksi yang dimiliki toko tersebut."Wah, tanya banyak sekali," celetuk Mosa.Melihat Mosa yang seperti bukanlah orang kaya, pelayan tersebut memandang sinis Mosa."Iya, di toko ini koleksinya memang banyak, Bu. Dan harganya mahal. Kalau ibu tidak bisa membeli di toko ini sebaiknya jangan memilih daripada kecewa!" ucap pelayan toko.Mendengar ucapan tersebut,
last updateLast Updated : 2022-07-10
Read more

Bab 163. Silaturahmi

Mosa kemudian muncul dari balik pintu mobil tapi tidak turun dengan sedikit mata sembab. "Aku maafkan kamu. Tapi aku tidak mau lagi datang ke toko ini," ucapnya lalu kembali masuk ke dalam mobil."Bu, saya mohon masuk ke dalam lagi! Agar saya tidak dipecat," sahut pelayan."Tidak." "Sudah kamu dengar, kan? Istri saya tidak mau masuk lagi. Kami permisi dulu," pamit Andre lalu menutup pintu mobilnya. Pelayan tersebut menyesal karena sudah menganggap remeh Mosa dan juga Andre. Apalagi sudah dipecat oleh bosnya hari itu juga. Meskipun dirinya sudah cukup lama bekerja di sana. Namun, perlakuan dirinya memang tidak bisa dibenarkan. Sesampainya di rumah, Mosa duduk di ruang tamu. Dan Mina datang menyambut."Bagaimana pekan rayanya? Apa menyenangkan?" tanya Mina."Tas ku hilang, Bu. Dan saat akan beli tas baru malah disindir sama pelayan nya. Kasihan deh dia, biar rasakan akibatnya dipecat sama bosnya," jelas Mosa. Mina mengernyitkan keningnya. "Memangnya ada apa? Lalu tas kamu benar-ben
last updateLast Updated : 2022-07-10
Read more

Bab 164. Putra dan Putri

"Iya. Tapi Mosa menikah dengan Andre, Bu. Dia bukan menantu kita. Yang lalu biarlah berlalu. Mulai sekarang kita tata hidup kita lebih baik lagi. Agar ke depan bisa menjadi lebih baik," ucap Karno."Iya, Bu. Semoga nanti ibu bisa mendapatkan cucu dari Roni. Kalau sudah ditakdirkan untuk mendapatkan cucu, nanti juga akan ada waktunya. Kalau anak kami lahir, Ibu bisa menengok anak kami kok,'' sahut Mosa. Lalu membimbing Sarni untuk duduk lagi."Terima kasih, Mosa. Kamu memang perempuan yang baik. Mungkin saya tidak bisa menemukan menantu yang sebaik kamu lagi," balas Sarni."Pasti ada, Bu," imbuh Mina.''Saya juga minta maaf sama Ibu karena saya bukanlah orang baik. Saya pernah menyia-nyiakan anak Ibu,'' balas Sarni. "Tidak apa-apa, Bu. Jadikan pelajaran saja! Karena di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna,'' jawab Mina.Suasana di rumah Mosa pun menyejukkan, karena penuh dengan saling memaafkan. Tidak ada lagi rasa dendam di masa lalu. Mosa pun mengajak mantan mertuanya untuk mak
last updateLast Updated : 2022-07-10
Read more

Bab 165. Butuh Proses

Tidak butuh waktu lama, pukul dua belas siang, Mosa sudah diperbolehkan untuk pulang. Dengan perasaan gembira menyambut kelahiran sang buah hati yang ternyata adalah kembar laki-laki dan perempuan. Sesampainya di rumah, Bi Imah sudah menyiapkan kedatangan dua bayi kembar. ''Syukurlah, semuanya sehat dan bisa langsung pulang,'' sambut Bi Imah."Iya, Bi. Memang butuh perjuangan yang sangat hebat. Tetapi melihat putra dan putri kami rasanya hilang semua sakit. Cuma memang perih sekarang. Anak-anak masih tidur, ditidurkan di kamar saja, ya!" ucap Mosa sembari membawa anak perempuannya. Sedangkan anak laki-laki nya di bawa oleh Mina."Mosa, Andre, mau dikasih nama siapa ini anak kalian?" tanya Mina.Mosa menoleh ke arah Andre dengan senyum. "Yang laki-laki namanya Rasya, yang perempuan namanya Risya, Bu," jawabnya. "Wah, nama yang bagus," sahut Mina."Iya, nama itu memang masih kami simpan sampai kami tahu jenis kelamin mereka. Dan ternyata kembar laki-laki dan perempuan,'' sahut Andre
last updateLast Updated : 2022-07-11
Read more

Bab 166. Peran Ibu

Malam harinya, Mosa telah berhasil menidurkan kedua bayinya dengan dibantu Mina. Mosa yang merasa lelah kemudian mengambil posisi untuk tidur di samping suaminya.Andre sudah tertidur. Karena Mosa memang meminta Andre untuk tidur kalau di malam hari membutuhkan bantuan. Ternyata gerakan Mosa membangunkan Andre. "Maaf, kamu jadi terbangun," ucap Mosa.Andre hanya tersenyum menyambut kedatangan istri di sampingnya. "Tidak masalah. Aku senang. Kamu istirahat saja dulu! Sini biar aku temani," ucapnya."Aku memang sangat mengantuk. Ini sudah jam sebelas dan aku belum tidur juga. Aku mau tidur dulu, ya!" sahut Mosa."Iya, kamu tidur saja! Nanti kalau si kembar bangun biar aku yang tangani," balas Andre."Terima kasih ya, Dre. Kamu bersedia menjadi suami yang siaga. Bahkan besok kamu juga akan kerja," ucap Mosa menatap wajah Andre."Rasya dan Risya adalah anakku juga. Sangat tidak adil kalau hanya kamu yang berjuang untuk mengasuhnya. Selagi aku masih diberikan kesempatan, maka aku akan mel
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Bab 167. Dugaan Sarni Depresi

"Tapi ibu mau bawa yang perempuan, Mosa. Dari dulu ibu pengen cucu perempuan. Dan saat ini sudah ada di hadapan Ibu. Ibu bawa, ya!" sahut Sarni."Ibu, bercandanya jangan keterlaluan! Kasihan mereka pasti resah. Sudah cukup! Kan kita ke sini mau menjenguk mereka," tutur Karno."Iya. Tadinya begitu. Tapi kan ibu juga mau cucu seperti mereka. Apa bisa kita dapatkan cucu dari Roni. Sedangkan di penjara juga dia punya penyakit kelamin," tanya Sarni."Sudahlah, Bu. Kalau ibu begini lebih baik kita pulang saja! Bapak malu," ajak Karno.Semuanya terdiam. Lalu pecah saat si kembar menangis. Mosa lalu membawa si kembar untuk ke kamar. Menghindari segala kemungkinan yang muncul. Bersama dengan Mina.Andre mencoba menenangkan keadaan. "Maaf, Bu. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Mungkin saat ini Roni sedang mendapatkan apa yang dituai. Tetapi saya juga berdoa agar Roni bisa mendapatkan yang terbaik.""Halah, banyak omong kamu. Kamu senang kan telah mengambil Mosa dari Roni. Padahal jelas
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Bab 168. Tamu Tak Diundang

"Pergi kamu ke kantor polisi, Hendra!" teriak Andre."Kenapa? Aku bisa saja pergi ke sana! Tapi kamu sepertinya ketakutan, ya? Tenang saja! Masa kecil kita dulu yang kita akan menjaga satu sama lain, aku tidak akan pernah lupa. Aku tidak akan menyakiti kamu sedikit pun. Aku juga tidak ingin mengotori tanganku dengan melenyapkanmu," sahut Hendra tenang."Lalu mau apa kamu sekarang?'' tanya Andre."Aku hanya ingin berkunjung menemui kamu, Dre. Aku tidak akan apa-apakan kamu.""Kamu jadi manusia kenapa tega sekali memperlakukan Roni sekejam itu? Bukankah kamu adalah orang yang murah hati. Tetapi kenapa kamu berubah begitu jauh? Aku sungguh tidak menyangka. Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu, Hendra!" ucap Andre."Sayangnya Roni masih hidup. Coba saja kalau dia mati kan dia tidak perlu masuk ke penjara. Memang dia sepertinya umurnya panjang. Sehingga dia sedang menderita sendiri," sahut Hendra.Andre berfikir akan mengambil ponsel nya di dalam. Saat dia akan bangkit, Hendra
last updateLast Updated : 2022-07-13
Read more

Bab 169. Ingin Pulang

Sesampainya di rumah sakit, Mosa langsung mendapatkan penanganan dari dokter. Mosa harus mendapatkan operasi kecil untuk mengeluarkan peluru dari dalam lengan nya. Andre terpaksa harus menunggu di luar karena tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan operasi. Di sana juga ada beberapa polisi yang juga mendapatkan serangan penembakan oleh Hendra. Ada satu polisi yang harus meregang nyawa harus penurunan tepat mengenai jantungnya dan tidak dapat tertolong saat dibawa ke rumah sakit.Setidaknya, Andre bersyukur Mosa masih bisa diselamatkan karena tidak mengenai organ vitalnya. Meskipun luka di lengannya akan membutuhkan beberapa waktu untuk bisa sembuh total.Membutuhkan waktu sekitar satu jam, akhirnya peluru yang bersarang di lengan Mosa berhasil diambil. Dokter menghampiri Andre yang sedang menunggu Mosa di depan ruang operasi."Pak, istri Bapak sudah selesai. Mungkin nanti hanya perlu minum antibiotik agar tidak sampai terinfeksi dan bisa segera pulih. Karena luka di tangannya itu
last updateLast Updated : 2022-07-13
Read more

Bab 170. Saling Melindungi 

Sesampainya di rumah, Mosa langsung menghampiri si kembar yang berada di kamar. "Mosa, kamu sudah pulang. Bagaimana keadaanmu?" tanya Mina saat sedang menemani cucunya di kamar."Aku baik-baik saja, Bu. Anak-anak bagaimana?" "Mereka baik-baik saja. Kamu istirahat saja dulu! Pasti tanganmu masih sakit, kan? Anak-anak biar sama Ibu dan Bi Imah. Kamu hanya perlu makan yang banyak dan tenangkan fikiranmu agar bisa memproduksi ASI yang melimpah. Mereka masih sangat membutuhkan ASI. Karena stok sudah hampir habis. Terutama Rasya yang kalau minum susu sangat kuat," terang Mina."Baik, Bu. Ngomong-ngomong sudah bisa sarapan sama apa nih aku?" tanya Mosa."Kamu ke dapur saja! Bi Imah sudah masak kok," sahut Mina.Setelah sarapan dari Bi Imah yang menyiapkan. Mosa langsung memompa ASInya. Karena untuk menyusui langsung masih cukup kesulitan untuk menggerakkan tangannya. Andre juga sudah melihat kalau di depan rumahnya juga sudah bersih dari bekas darah setelah insiden semalam. Andre kemudian
last updateLast Updated : 2022-07-13
Read more
PREV
1
...
131415161718
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status