“Baiklah kalau gitu Ner,Kakak. Aku pulang dulu, sudah sore. kalian yang akur ya, jangan berantem, tar aku ikutan repot.” “Iya-iya, hati-hati ya.” Jawab Kezia .. Vanesa pun akhirnya pulang dan tinggalah Kezia dan Nera berdua di teras itu, cuaca agak seidikit gerimis. Mereka pun akhirnya berbaikan , perlahan Nera memeluk Kezia dari belakang dan mencium rambut Kezia. “Apa sekarang kau masih marah?” Tanya Nera “Ngga tauk, huh.” “Ee, kau kelihatan semakin cantik jika merajuk seperti itu.” “Ih gombal banget. Kau dasar sialan, lihat Wanita itu tadi..” “Kenapa wanita itu? bukankah sekarang kau menjadi kakaknya.” “Bukan itu masalahnya. Anak itu terlalu manis dan cantik lebih dari bayanganku sebelum ia datang kesini.” Ucap Kezia dengan sedikit muram “Lalu? apa masalahnya?” “Yah, berarti wajar saja jika aku cemburu padanya. Aku saja yang wanita, melihatnya sangat suka dengan wajahnya.” Kezia pun memegang dan mengelus tangan Nera yang melingkari perutnya. Terlihat mereka berdua sangat m
Terakhir Diperbarui : 2022-05-07 Baca selengkapnya