Semua Bab MARRIED TAPI AVAILABLE: Bab 31 - Bab 40

43 Bab

Ajakan Kencan?

Mendengar ancaman itu, Endi jelas ketakutan. Shirley memanfaatkan ketakutan anak itu dengan memintanya menyerahkan ponsel untuk ia menghapus rekaman video yang baru saja dibuatnya. Bocah itu menurut dan menyerahkan gadgetnya. Shirley menerima dari tangan Endi, melihat hasil rekaman video dan kemudian menghapusnya.“Koq dihapus, tante? Kan bagus.”“Bagus apanya?”“Tante punya bodi yang bagus. Kenapa musti malu ditunjukin?” Ucapan lugu itu membuat Shirley tersanjung bahwa tubuh berusia 40 tahun miliknya masih dianggap bagus bahkan oleh seorang bocah.“Sok tau. Masa’ bodi begini dibilang bagus,” Shirley pura-pura marah.“Endi tadi liat. Emang bodi tante bagus koq. Endi gak bohong. Tante punya bodi yang mulus banget,” jawab Endi setengah ngotot. “Apalagi tempiknya.” Srrr. Ada desir halus di area keintiman Shirley ketika Endi berucap v
Baca selengkapnya

Butuh

 Di kamarnya, di belakang rumah Shirley, Katon hanya duduk terpekur.            Rencananya siang itu Katon ingin menemui dan tentu saja bercinta. Ia kesal karena dalam pertemuan sebelumnya semua berlangsung dengan waktu teramat singkat dan terbatas. Ia tak puas. Dan bodohnya, dalam dua peristiwa tadi, ia merasa telah dengan ceroboh meninggalkan jejak berupa celana dalam dan kondom. Ia sulit membayangkan apa yang akan terjadi pada Shirley jika suaminya menemukan benda-benda itu. Perceraian bisa terjadi dan Katon akan seumur hidup menanggung rasa bersalah atas kesalahan yang ia lakukan.             Dalam pertemuan berikut, walau mungkin takkan berhasil dengan pergulatan asmara yang panas, ia berharap bisa mendapat nomor ponsel sang tante. Itu bisa menjadi jalan untuk mereka kopdar di tempat yang lebih mengasyikkan, aman, dan nyaman dar
Baca selengkapnya

Bini Orang

“Pokoknya gue tau. You’re my everything. Gue musti pastiin lu selalu bahagia.”“Jangan lebay.”“Ini serius.” Saat mereka berceloteh, secara tak terduga sebetulnya Zakaria telah mengetahui. Didahului dari pengawasan melalui kamera tersembunyi, ia jadi tahu bahwa Shirley kedatangan seorang tamu. Saat melihat orang itu, ia langsung mengenali sebagai tukang ojek gadungan yang pernah ia temui. Orang yang sejak awal ia curigai adalah teman selingkuh isterinya. Zakaria kesal karena kamera yang ia pasang adalah jenis tak beraudio. Jadi, omongan keduanya tak bisa ia dengar. Ia lalu mempercepat kepulangan dengan tancap gas karena kebetulan hanya butuh tiga menitan untuk tiba kembali di rumah. Begitu tiba ia memarkir agak jauh dari muka rumah, dan kemudian memasuki rumah di sebelah yang terbengkalai. Selanjutnya ia menguping pembicaraan keduanya dengan semangat sambil tetap melihat hasil tangkapan
Baca selengkapnya

Suami Yang Sakit

“Pac.. kamu giman…?” Suara Shirley terdengar lamat-lamat, terputus-putus.“Pacar gue baik-baik aja. Tapi gue bosen.”“Kenapa?”“Dia minta ngajak nikah mulu.” Terdengar suara Shirley berkomentar tapi tak cukup jelas didengar Zakaria. Ia hanya mendengar decak ciuman sebelum Katon pamit.“Makasih, tante. Di antara semua cewek yang gue pernah tidurin, tante is the best.”Terdengar lagi tanggapan Shirley yang tak jelas terdengar. Akibat berdiri dekat dengan dinding, suara Katon memang lebih jelas terdengar Zakaria di tembok sebelah.“Jelas dong. Tante bukan cewek pertama yang gue pernah tidurin.”“….”“Sama pacar, tante. Pacar gue namanya Nurul.”“…” “Wuih mantep. Nurul itu masih kelas 3 SMP, tante. Masih bocil tapi kemampuannya udah kaya’ bintan
Baca selengkapnya

Dambaan Wanita

Saat tiba di bandara, ada kejadian yang mengesalkan Ervan. Setelah menunggu antrian bagasi di ban berjalan selama setengah jam ia tersadar bahwa ada satu kopor kecil miliknya yang tidak ada. Ini mengesalkan karena berarti mereka harus ke konter bagasi untuk mengadukan keluhan. Selama mengurus pengaduan itu pulalah, Shirley kembali berkomunikasi via WA.: ##Mama sdh sampe bandara.##: ##Alhamd. Mama nanti nginep di hotel apa?##: ##Bukan hotel tapi apartemn. Namanya mama lupa. Knp emg?##: ##Yg penting kalian sekamar. Kamu tu sexy.##: ##Terus, Mama musti ngapain?##                              : ##Fuck him up.##Shirley tersenyum membacanya. Dialog di mobil saat ke bandara Jakarta membuat Zakaria membuka segalanya. Tentang Katon, tentang hidden camera, tentang persetujuannya bahwa kemun
Baca selengkapnya

Kurir Narkoba

Sebuah panggilan telpon kemudian terdengar.“Punyamu?” tanya Ervan.“No. itu punyamu, sayang. Hapemu. Hapeku ringtonenya nggak begitu.” Erwan merutuk keras sambil kemudian bangkit mencari gadgetnya yang berada di kamar lain di unit apartemen yang mereka tempati.Shirley juga merutuk atas persenggamaan yang tertunda. Padahal ini adalah kesempatan sang CEO akan mengeksplorasi tubuhnya. Ia sudah lama mendambakan. Menginginkan pengalaman beberapa rekan wanitanya yang ditiduri Ervan juga akan terjadi padanya. Ini mengesalkan, yaitu ketika hawa nafsu sudah sampai di ubun-ubun dan kemudian harus mati mendadak. Seperti ini mungkin pengalaman yang dialami Zakaria. Mengingat nama itu, Shirley lantas teringat sesuatu. Tak lama kemudian ia melompat dari ranjang, mengambil ponselnya, mengutak-atik sesaat, dan menaruhnya kembali sedemikian rupa di tempat yang tersembunyi. Ia harus menunggu agak lama di atas ran
Baca selengkapnya

Jebakan

Selain itu, bagi Katon, bisnis yang ia jalankan juga memberi manfaat sosial. Ia kini bisa membantu ekonomi ayahnya. Juga Nurul. Pacarnya yang berwajah sangat innocent itu. Dan Katon yakin, ia tak perlu memberitahu dari mana uangnya berasal.“Nurul,” katanya ketika ia menelpon gadis itu. “Lu dimana?”“Ini barusan pulang sekolah, Bang.” Terdengar jawaban suara alto bening dari seorang gadis SMP yang juga bening di ujung telpon sana.  “Ada siapa di rumah?”Sempat ragu, Nurul akhirnya berbicara jujur. “Gak ada siapa-siapa. Semua lagi pada pergi.”“Cuma Nurul sendiri?”“I-ya.”“Jawaban kamu koq males-malesan? Gak suka aku telpon?”“Suka bang. Cuma lagi agak gak enak badan.”  “Ck. Kemarin kamu sehat-sehat aja kok. Iya kan?” tanya Katon sedikit jutek. “Cepetan dateng
Baca selengkapnya

Hasrat

Percakapan menarik dipicu ketika di sebuah persimpangan mobil menikung sangat tajam yang membuat kantong kresek berisi viagra, dan obat herbal yang kemarin dibeli dari Fadhil terjatuh dari dashboard ke sepatu Guntur. Orang itu spontan mengambil dan bermaksud mengembalikan ke tempat semula. Tapi plastik yang tersobek membuat benda-benda tadi terihat olehnya. Syukurlah bahwa dildo tak lagi di sana karena sempat ia gunakan tadi saat bercinta dengan isterinya walau kemudian berakhir dengan kegagalan.Zakaria merasa malu atas kejadian itu, sebaliknya Guntur tersenyum.“Wah, pake obat kuat juga pak?”“Begitulah.”Diam. Tak ada percakapan lagi. Tapi Zakaria kemudian merasa perlu untuk sedikit curhat.“Abisnya, dengan pake begitu aja belum tentu tuntas juga.”“Oh, bapak udah coba?”“Tadi pagi. Hasilnya yah gitu-gitu aja.”Guntur membuang pandangan ke luar mobil. “Maaf, seribu maaf, yang bermasalah bapak atau ibu?“Cuma aku.”“O.”Itu saja komentarnya. Suasana sepi lagi sampai kemudian Guntur
Baca selengkapnya

Mabuk

“Gue pernah baca tulisan Dr. Sigler Hirsch, sex-therapist pencipta trik stimulan otak. Otak manusia bekerja dengan cara diluar ekspektasi. Ia suka menghasilkan apa yang tadinya kita pikir tidak mungkin. Padahal kita memiliki kapasitas melebihi apa yang kita bayangkan. Kita sering membatasi cara kerjanya padahal sebetulnya dia mencari jalan sendiri. Kita berpikir, dalam satu kasus, otak bisa menghasilkan A padahal dia bisa menghasilkan A dan B atau bisa juga C. Ini juga berlaku dalam hubungan suami-isteri. Kita suka berpikir kepuasan sex itu terjadi jika kita melakukan A atau B. Padahal itu bisa dikreasikan sehingga kepuasan itu variatif. Ada yang A, B, atau A1, B1. Intinya kita terlalu membatasi diri dengan alasan norma, etika ketimuran, nggak enak pada pasangan. Padahal, kita saja yang tidak terbuka terhadap kemungkinan yang ada.”Guntur berhenti sesaat, lalu melanjutkan. “Memang sempat cemburu, tapi itu sesaat. Kenapa harus meributkan soal jealous dan ngga
Baca selengkapnya

Selingkuh

Penyesalan dalam diri Shirley kembali membuncah keluar. Ia tak percaya bahwa dalam waktu seminggu ini sudah dua kali dia mengkhianati suami dengan menyelingkuhi dua orang berbeda. Segitu bodohkah dirinya? Segitu bebalkah dirinya? Segitu pelupakah dia sehingga tak ingat janji untuk mempertahankan biduk rumah tangga? Lalu apakah yang ia harus lakukan ke depannya untuk tidak mengulangi kebodohan yang sama?Jawabnya: ia tidak tahu.Ia juga tidak yakin apakah bisa menghentikan semua kenistaan itu. Bagi Shirley, jika ia mau jujur, ditengah penolakan nurani dan logika, Bram dan Katon adalah pribadi yang menyenangkan dan tak terpisahkan. Ia butuh keduanya. Mereka mampu mengisi kekosongan yang selama ini gagal ia dapatkan dari Zakaria. Mereka berdua saling mengisi. Katon memang sangat tampan jika dibanding Bram yang berwajah biasa. Tapi dalam hal bercinta, Bram mengungguli segalanya. Bram adalah pecinta lihai. Tahu kapan harus lembut hati laiknya Romeo, tapi tahu juga kapan ia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status