Home / Romansa / Madu Untuk Suamiku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Madu Untuk Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

143 Chapters

Kecurigaan Ustaz Subhan

Keadaan bangsal di lantai tiga tengah sepi. Hanya ada dua orang perawat yang langsung sigap menghampiri Shofia yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Mereka memberi instruksi pada Ustaz Subhan untuk membawa istrinya ke ruang pemeriksaan. Raut kekhawatiran tampak jelas di wajah Ustaz Subhan saat menunggu dokter memeriksa keadaan Shofia. Sejak awal kedatangan sang istri, Ustaz Subhan sudah memiliki firasat jika ada yang disembunyikan oleh Shofia. Wanita itu tidak seceria dan seaktif biasanya. Wajahnya tampak lebih pucat meski tertutupi make up. Tubuhnya yang dulu cukup berisi terlihat semakin kurus. Bahkan meskipun ingin, dirinya tak berani meminta jatah pada Shofia. “Bagaimana keadaan istri saya, Dok?” Begitu dokter keluar dari ruang pemeriksaan, Ustaz Subhan dengan sigap menghampiri. “Sepertinya istri Anda butuh pemeriksaan lebih lanjut. Saya menangkap ada gejala penyakit yang cukup kronis pada tubuhnya.” Penjelasan dokter muda berhijab tersebut me
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Pikiran yang Terbagi

Kiyada sengaja tidak langsung pulang ke rumah. Ia ingin sekalian salat Magrib di masjid depan rumah sakit. Kebetulan tadi ia sempat berbincang juga dengan salah satu suster yang pernah merawat sang ibu.Saat hendak mengambil motor di parkiran, Kiyada kembali disajikan kemesraan sang suami dengan istri pertamanya. Sesuatu yang tak pernah didapatkannya dari Ustaz Subhan. Meski telah dua kali melakukan hubungan suami istri, tetapi sikap Ustaz Subhan masih kerap kaku kepadanya.Wanita itu memilih bersembunyi di balik tiang parkir. Hatinya sakit, tentu saja. Namun, Kiyada sadar di mana posisinya saat ini. Pesan yang Kiyada harapkan dari sang suami tak kunjung muncul di notifikasi. Paling tidak, hanya sekadar pamit jika mau bermalam di rumah istri pertama.Setelah mobil pajero hitam itu benar-benar lenyap dari pandangan, barulah Kiyada berani melangkah menuju parkiran motornya berada. Pujian salawat dari masjid besar di seberang jalan telah berkumandang. Ia tak ingin
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

Ketukan Pintu

Sesampai di depan rumah, Ustaz Subhan sengaja tidak membangunkan Shofia yang tengah tertidur pulas di dalam mobil. Dengan gagahnya di gendong tubuh semampai sang istri ala bridal style hingga masuk ke kamar mereka. Kemudian dengan penuh kasih sayang Ustaz Subhan meletakkan Shofia sampai menemukan posisi ternyaman. Wajah itu tempak menyimpan sebuah kelelahan. Namun, aura kecantikannya tak pernah luntur di mata Ustaz Subhan. “Apa sebenarnya yang kamu sembunyikan dari aku, Sayang.” Ustaz Subhan bermonolog di depan sang istri yang tengah larut dalam mimpi. Diperhatikannya lagi secara intens wajah Shofia yang tampak sedikit pucat, juga pipi yang semakin tirus. Bahkan, mata indah itu juga tampak cekung. Setelah memastikan Shofia benar-benar terlelap, barulah Ustaz Subhan pergi ke depan. Malam ini memang harusnya ia berada bersama Shofia,  kerena semenjak menikah lagi belum pernah sekalipun Ustaz Subhan berbagi giliran dengan istri pertamanya. N
last updateLast Updated : 2022-03-30
Read more

Farhan Terluka

Kiyada tak memiliki keberanian untuk sekadar melihat ke jendela ruang tamu. Jantungnya berdetak kencang. Berbagai bayangan muncul silih berganti seiring pintu yang masih diketuk tanpa jeda.“Assalamualaikum.”Terdengar suara seorang laki-laki dari balik pintu ruang tamu. Kiyada tercekat, ia merasa pendengarannya sudah terganggu. Tak mungkin itu suara yang sama dengan yang didengar saat di ruangan Kyai Zuhair tadi.Beberapa menit kemudian tak lagi terdengar suara ketukan pintu. Kiyada memberanikan diri mendekati jendela ruang tamu. Disingkapnya sedikit gorden kusam yang menutupi kaca itu. Seorang laki-laki dengan jaket hitam berdiri membelakangi pintu. Meski hanya dari belakang, Kiyada tahu siapa itu. Dengan jantung yang masih berdebar Kiyada membuka daun pintu. Hati kecilnya mengatakan jika sesuatu kurang baik telah menimpa laki-laki yang pernah mengisi sudut hatinya.“Kak Farhan?” Kiyada berucap lirih saat ses
last updateLast Updated : 2022-03-31
Read more

Menguatkan Asa

Jarum jam telah menunjuk pukul tiga dini hari. Ustaz Subhan dan Shofia melakukan rutinitas mereka setelah salat tahajud. Yakni, murojaah kitab bersama. Malam ini Shofia meminta sang suami membacakan kitab Sirah Nabawiyah untuknya.“Aisyah adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadis dari kaum wanita.”Hati Shofia berdesir saat Ustaz Subhan membahas tentang sosok istri termuda Rasulullah tersebut. Ia teringat akan kecerdasan juga ketangkasan Kiyada. Hanya saja Kiyada tak memiliki kesempatan untuk mendalami ilmu agama di pesantren seperti dirinya.Namun, Shofia yakin jika seiring berjalannya waktu pemahaman agama Kiyada akan semakin terasah. Dan akan menggantikan dirinya menjadi partnner dakwah sang suami.“Aisyah begitu beruntung ya. Meski bukan istri pertama, tetapi beliau istri yang paling banyak mereguk ilmu dari Rasulullah.”“Sampai kapan pun peran Khodijah sang istri pertama tak akan tergantikan.”
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more

Perjuangkan atau Ikhlaskan?

“Siapa Ustaz Subhan?” Farhan memicingkan mata menatap Kiyada.“Suami a-ku.”  Terbata Kiyada menjawab pertanyaan Farhan.“Tidak baik seorang laki-laki bertamu di rumah wanita yang telah bersuami tengah malam begini. Apalagi suaminya sedang tak ada di rumah. Mari istirahat di rumah saya saja.” Pak Aryo menyela pembicaraan keduanya.Banyak hal yang ingin Farhan tanyakan pada Kiyada. Namun, apa yang dikatakan Pak Aryo ada benarnya juga. Bisa-bisa mereka digerebek warga sebab dikira selingkuh. Tentu ia tak mau Kiyada terlibat masalah karenanya.Akhirnya Farhan memilih mengikuti saran Pak Aryo untuk singgah di rumah beliau. Sepanjang perjalanan Farhan menceritakan secara singkat mengapa ia bisa sampai babak belur tengah malam seperti ini.***“Kamu masih memikirkan Kiyada?” Suara berat Pak Aryo membuyarkan lamunannya. Laki-laki di hadapan Farhan itu tersenyum penuh arti.Farhan tertunduk
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more

Antara Dua Hati

“Mas nanti sore kan Abah sudah diperbolehkan pulang, lusa aku izin kembali ke Singapura, ya?”Ustaz Subhan yang tengah sibuk membaca buku di tangannya menoleh seketika. Pandangan matanya pada Shofia menyiratkan sebuah kekecewaan.“Kasihan ibunya Kiyada kalau di sana sendirian, Mas.” Shofia mendekati sang suami. Kepalanya yang tak berbalut jilbab ia sandarkan di pundak sang suami.Ustaz Subhan menghela napas kasar. “Kenapa nggak Kiyada saja yang kita suruh menemani ibunya di sana?”“Kan dia harus kuliah.”Ustaz Subhan kembali melanjutkan bacaannya, tak lagi menanggapi ucapan Shofia. Berdebat dengan sang istri sampai kapan pun tidak akan pernah ada ujungnya. Kecuali jika salah satu ada yang mengalah, dan itu adalah dirinya.Merasa diabaikan, Shofia tak kehilangan akal. Ia merebahkan diri di pangkuan sang suami. Sebagai seorang istri, ia paling tidak suka jika keberadaannya tak dianggap.&l
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more

Perintah yang Tak Bisa Ditolak

Menjelang waktu Zuhur, Ustaz Subhan bersiap untuk mengisi kajian rutin di masjid. Ia sengaja tak membangunkan Shofia yang tengah terlelap. Melihat wajah sang istri yang tampak sangat kelelahan, Ustaz Subhan tak tega untuk mengusik tidurnya.Baju koko warna navy beserta sarung hitam bercorak garis-garis telah dipersiapkan Shofia sejak pagi tadi. Melangkah menuju balkon rumah, Ustaz Subhan kembali melihat layar ponselnya. Ia harus menanyakan secara langsung hal ini pada Kiyada.Namun, sayangnya ponsel Kiyada masih tidak aktif. Aplikasi hijau itu menunjukkan jika sang istri muda terakhir aktif masih empat jam yang lalu. Mengembuskan napas kasar, Ustaz Subhan kembali mengamati foto itu. Matanya memicing, mengingat postur tubuh laki-laki yang seperti tidak asing baginya.“Kamu kok nggak bangunin aku, Mas?” Kehadiran Shofia yang telah mengenakan bathrobe menyentak kesadarannya. Rambut Shofia masih tampak basah tergerai. “Kamu tidur nyeny
last updateLast Updated : 2022-04-04
Read more

Pertemuan

Kiyada keluar dengan membawakan segelas teh juga pisang goreng yang masih mengepulkan asap tipis. Kedatangan sang suami membawa kebahagiaan tersendiri bagi Kiyada. Itu bebrarti keberadaannya masih dianggap meski kini Ustazah Shofia telah kembali.“Abah meminta kamu untuk ikut menjemput beliau di rumah sakit,” ucap Ustaz Subhan setelah ia menuang sedikit teh ke lepek.Kiyada membulatkan mata. Pernyataan Ustaz Subhan yang lugas menunjukkan jika ia tidak ingin dibantah.“Kamu ada jadwal kuliah sore ini?” imbuh Ustaz Subhan. Tatapan matanya yang tajam berhasil membuat Kiyada luluh.Kiyada menggeleng. “Baiklah, saya akan ikut.”Seulas senyum terbit di bibir Ustaz Subhan. Niat hati ingin mengintrogasi Kiyada perihal foto dirinya dengan seorang laki-laki ia urungkan. Sebab tak ingin melihat Kiyada semakin merasa tertekan nantinya.“Kamu cepat siap-siap, ya. Saya tunggu,” instruksi Ustaz Subhan.
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more

Menjadi yang Ke Dua

Shofia terkesiap dengan penampilan Kiyada yang tak seperti biasanya. Istri muda sang suami itu tampak lebih dewasa dan cantik. “Waalaikumsalam. Mari silakan duduk, Ki.” Susah payah Shofia menetralkan suaranya. Menekan gemuruh yang tiba-tiba hadir dalam dada.Mendapat sambutan yang cukup baik dari Shofia, Kiyada tersenyum tulus. Sejurus kemudian ia mencium takzim tangan Shofia seperti dulu saat menjadi murid beliau di TPQ.Dua wanita yang mencintai satu laki-laki yang sama itu akhirnya bertemu. Setelah suaminya resmi mengucapkan ikrar janji suci ke dua, kali ini Shofia benar-benar harus berhadapan dengan Kiyada. Wanita yang dulu menjadi murid ngaji kesayangannya, kini justru menjadi madunya.Penampilan Kiyada telah berubah 180 derajat dari  saat pertemuan terakhirnya beberapa hari lalu. Wanita yang biasanya hanya mengenakan celana jins juga kaos lengan panjang sederhana, kini ia tampil lebih agamis.Make up tipis yang menghias
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more
PREV
123456
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status