"Bulu angsa, apa aku benar lagi, Mistress?" tebak Leeray seraya tersenyum dalam kegelapan mutlaknya."Sepertinya terlalu mudah ditebak, benda yang kupilih!" Deasy menggerutu, tetapi dia harus memberikan Leeray hadiah sebuah kecupan lagi. Dia pun mendekatkan wajahnya ke wajah Leeray dan mengecup bibir pria itu. Leeray tidak membalas kecupan itu, dia ingin segera mengakhiri permainan kekanak-kanakan ini dan mendominasi istri kecilnya lagi. Kesabarannya semakin menipis karena desakan hasratnya yang membuatnya pusing."Oke, ini adalah benda keempat. Tebaklah, Slave!" ucap Deasy sembari menggoreskan ujung kukunya ke kulit dada dan perut Leeray.Leeray tertawa kali ini. "Oohh, cakar kucing kecilku begitu tajam. Ahahahaa," ujarnya."Haruskah aku menghadiahkan sebuah kecupan lagi untukmu, Leeray?!" balas Deasy dengan gemas dan putus asa."Tentu, Mistress Sayangku. Aku mau hadiahku, kemarilah ...," ucap Leeray masih terbaring tak berdaya dengan
Last Updated : 2022-03-26 Read more