Naniana dan Sun kini berada di sebuah ruangan terpisah. Mereka duduk saling berhadapan, dua cangkir teh disediakan dan masih mengepul asapnya.Naniana memperhatikan gelasnya, sejurus kemudian ia tersenyum tak terduga. “Kau terlalu baik dalam menyambut seorang musuh, Nyonya,” ujarnya mengomentari, sementara Sun masih bergeming menatapnya dengan serius. “Aku tahu kau ingin menanyakan banyak hal padaku, jadi katakan tanpa ragu.”“Huh~” Su
Read more