Semua Bab BUKAN RAHIM YANG SEMPURNA: Bab 11 - Bab 12

12 Bab

BAB 11 - HAMPIR TERLUPA

Lizia berjalan ke kamar mandi, membersihkan tubuh dan menggosok gigi sebelum naik ke atas tempat tidur. Dia membuka ponselnya, mengetik nama Aziz di kontak pencarian. Namun, belum sempat mengetik tombol hijau di samping kanan layar ponsel, terdengar suara mobil memasuki bagasi. Lizia menyibakkan selimutnya. Dia menuruni tempat tidur dan langsung turun ke lantai satu. “Selamat malam,” kata Lizia setelah membuka pintu utama. “Selamat malam, istriku. Kenapa belum tidur?” tanya Aziz diiringi dengan tangannya yang merangkul pundak Lizia setelah menutup pintu.“Aku mana bisa tidur kalau kamu belum pulang. Kamu lupa kalau aku enggak bisa tidur sendirian?” kata Lizia.Lizia naik ke atas tempat tidur duluan, ia membaca beberapa halaman buku sembari menunggu Aziz yang tengah membersihkan diri di kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Lizia dengan senyum lebarnya meletakkan bukunya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-07
Baca selengkapnya

BAB 12 - TINGGALKAN MAKAN MALAM?

"Di mana aku bisa terhubung dengan jaringan?" tanya Lizia kepada salah satu pekerja.  "Di sana, Bu. Di pertigaan pertama dari sini." Mata Lizia mengikuti arah di mana jari telunjuk pekerja tua itu. Dia kemudian mengangguk dan berterima kasih sebelum pergi dari lokasi yang akan dibangun cabang perusahaan.  Lizia berdecak sebal, ia berjalan menghampiri asistennya yang tengah makan siang di salah satu pondok kayu sederhana. "Nayla," panggil Lizia seiring dengan tangannya yang mengambil kunci mobil dari tasnya. "Ibu mau ke mana?" tanya Nayla, asistennya yang dua tahun lebih muda darinya. "Cari jaringan. Mau telepon suamiku dulu. Kamu tunggu di sini sebentar," kata Lizia. Kemudian, ia menyalakan mesin mobil, melaju dan membelah jalanan yang tidak terlalu luas di salah satu kota terpencil di Aceh.  Sesampainya di sana, Lizia lang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status