“E… ehh,” “Kenapa Mey?” tanya Ran dengan khawatir.“Enggak, ini kayaknya bayinya gerak,” Mey mengelus perutnya untuk memastikan lagi.“Hah… Beneran?”Ran takjub sekaligus terharu, dia hanya bisa memandang perut Mey penuh arti.“Mmm, pegang aja Ran, kata dokter udah bole diajak ngobrol kan?” Ran menatap Mey tidak percaya, dengan ragu dia menyentuh perut Mey yang membesar. Pandangannya tertuju pada perut buncit Mey, dimana buah hatinya berada. Ran menghela nafasnya sebelum mengucapkan kalimat yang membuat Mey nyaris meneteskan air mata.“Sehat-sehat ya nak, daddy’s here…”Entah kenapa Mey begitu yakin, kalau kelak, Ran akan menjadi sosok ayah yang baik dan bertanggung jawab bagi anak mereka. Terlepas dari awal ikatan ini bermula, Mey perlahan-lahan mulai bisa menerima kehadiran Ran. Sudah seminggu terakhir Mey disibukkan dengan bisnis barunya di Meyra Florist. Selain bertemu orang-orang baru, dia juga mendapat tambahan pengetahuan berupa merangkai bunga, walaupun masih tehnik yang sed
Last Updated : 2022-04-28 Read more