Budi datang ke kediaman Zahra dan disambut dengan hangat oleh kedua orangtuanya. Mereka menikmati makan malam dengan gembira. Sesekali disertai dengan canda dan tawa.Setelah selesai merekapun pergi ke ruang keluarga untuk membicarakan tentang jawaban dari lamaran Budi.“Nak, Budi!” Ayah Zahra memulai pembicaraan.“Iya, Pak.” Jawab Budi dengan gugup dan gelisah. Dia mengusap peluh yang membasahi wajah dengan tiba-tiba. Bahkan degup jantungnyapun berdetak lebih kencang.“Apa benar ... ““Maaf, Ayah. Apa boleh kalau aku bicara dulu dengan Mas Budi sebentar saja?” Zahra memottong pembicaraan ayahnya. Dia ingin membicarakan dulu sesuatu yang ada hubungannya dengan lamaran Budi.“Bolah, Nak. Silakan.”“Terimakasih, Ayah. Ayo, Mas. Kita duduk di teras saja!” ajak Zahra kepada Budi.“Baiklah. Permisi, Pak.” Budi berpamitan kepada ayah Zahra.“Silakan!”Keduanya pun berjalan menuju teras.“Silakan duduk!” Zahra mempersilahkan budi untuk duduk di kursi yang ada di teras.Keduanya duduk bersebe
Last Updated : 2023-01-11 Read more