"Awan ... astaga, ayo cepet, mau sampai kapan kamu di kamar? Apa lagi yang mau kamu lakuin di kamar? Cepet, kita mau operasi appendix," teriak Sonya yang sudah tidak sabar untuk segera ke rumah sakit setelah dirinya ditelepon oleh pihak rumah sakit."Sebentar, aku bawa tas aku dulu," ucap Awan sembari berlari ke arah Sonya dengan tergopong-gopong, tangannya bahkan masih berusaha mengenakan sepatu olah raga miliknya."Awan ... ih, kamu tuh kayanya sempurna disegala sisi tapi, ceroboh dan leletnya nggak ada dua, ayo, dong, Wan," ajak Sonya kesal sembari mengetuk-ngetukkan sepatunya di lantai saking kesalnya menunggu Awan, bayangkan dia sudah menunggu selama 30 menit di depan pintu garasi. Sonya merasa dirinya sudah seperti patung Pancoran yang berdiri saja tanpa melakukan apa pun juga."Sebentar, Sayang aku mau ambil bu—""Awan, sumpah, yah, ayo ... cepet, ampun Tuhan ... lama amat sih," potong Sonya gemas, Sonya merasa ini sudah terlalu lama dan dia kesal bukan main dengan kelakuan Awa
Terakhir Diperbarui : 2022-05-19 Baca selengkapnya