Beranda / Urban / Mendadak Kaya Raya / Bab 621 - Bab 630

Semua Bab Mendadak Kaya Raya: Bab 621 - Bab 630

778 Bab

Bab 621

Wardani menutup matanya karena pingsan. Tangan Sansan Carell mulai gemetar. Dia tanpa sadar membuka kancing baju Wardani, mencoba melihat di mana sebenarnya dia terluka. Tapi saking gemetarnya, bahkan sebuah kancing pun tidak bisa dia buka. Hyorin memperhatikan dari samping dan tidak mengatakan apapun. Ambulan tiba dengan cepat. Hyorin dan Sansan Carell memasukkan Wardani ke dalam ambulans. Pada saat ini Sansan Carell baru melihat Bentley Bimantara sudah mati di dalam pelukan Matt Busby. Sedangkan Matt Busby masih dalam keadaan linglung. Sansan Carell berjalan mendekat lalu berlutut dan menepuk pundak Matt Busby tanpa mengatakan apapun. — RS Kyoto. Sansan Carell yang berlumuran darah berdiri di depan pintu ruang gawat darurat dan terus menatap pintu ruang operasi, takut dia melewatkan sesuatu. Tak lama kemudian, Maria Selena dan Soraya Lindsay juga datang setelah mendapat kabar. "Apa yang terjadi?" Mata Maria Selena sudah memerah dan penuh kece
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 622

Maria Selena terdiam sesaat lalu menangis kencang. Soraya Lindsay menemani Maria Selena. Carla Bianca menggelengkan kepalanya tanpa daya, "Kami akan berusaha sebaik mungkin. Jika dapat pulih mungkin memiliki kesempatan untuk sadar. Jika tidak bisa sadar mungkin bisa mencoba ke luar negeri. Ilmu kedokteran di luar negeri lebih baik dari di sini." "Sansan Carell! Aku membencimu!" Maria Selena berteriak sambil melompat ke sisi Sansan Carell dan menamparnya. "PLAK!" Sansan Carell tidak merasakan apapun. "Maria!" Soraya Lindsay terkejut dan menghentikan tangan Maria Selena yang masih ingin memukul. "Kamu, minggir!" Maria Selena berteriak, "Aku ingin membunuhnya! Aku ingin membuatnya menjadi lumpuh!" Soraya Lindsay menarik Maria Selena, "Maria! Ini bukan salahnya! Kamu..." "Kenapa? Jelas-jelas ini salahny!" Maria Selena mendorong Soraya Lindsay, "Itu semua karena dia! Orang-orang itu datang untuk membunuhnya. Suamiku menjadi lumpuh karena melin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

Bab 623

Soraya Lindsay duduk di samping dan berkata dengan lembut, "Aku tidak memiliki ingatan tentang masa lalu, tetapi mereka semua sudah menceritakan semua yang terjadi di masa lalu padaku." "Kamu bersabar menerima keluhan ibu demi aku. Kamu melawan keluarga Lindsay demi aku. Kamu tanpa ragu-ragu melawan pasien gula saat itu demi aku." "Demi aku, kamu memberikan satu-satunya obat penawar padaku. Dan demi aku… kamu dipukuli orang sampai babak belur dan bahkan hampir kehilangan nyawa." "Jadi dalam hatiku, kamu adalah seorang pahlawan." Mendengar ucapan Soraya Lindsay, Sansan Carell sepertinya mengingat satu-satu peristiwa yang sudah berlalu dan tanpa suara menggerakkan sudut mulutnya. Soraya Lindsay berkata lagi, "Bahkan orang yang lebih kuat juga tidak memiliki keyakinan 100% dapat sepenuhnya melindungi semua orang di sekitarnya, karena kita bukan dewa." "Jadi ini semua bukan salahmu. Kamu bukan orang tidak berguna." Kata-kata terakhir membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-14
Baca selengkapnya

Bab 624

RS Kyoto. Sansan Carell duduk di sofa dan bertanya kepada Derris, "Apa lagi yang kamu temukan?" Derris ragu-ragu. Dia tidak menjawab pertanyaannya, "Kamu ingin membalas dendam sekarang? Tapi... Kekuatanmu saat ini tidak cukup untuk melawan Keluarga Hernanto dan Keluarga Sapta. Jika kamu pergi, hanya akan membahayakan dirimu sendiri, kamu harus memikirkan istrimu..." Sansan Carell mengangkat mata dan menatap Derris, "Aku tanya apalagi yang kamu temukan?" Punggung Derris terasa menggigil ditatap oleh Sansan Carell, kemudian dia tanpa sadar berkata, "Bentley Bimantara dan Fikri Haikal adalah anak buah Faisal Sapta dan terakhir yang melempar bom adalah orang Febri Hernanto." "Lalu?" Derris terdiam, "Di sini kemungkinan masih ada peran adik lakimu, Cheon Carell..." "Aku sudah tahu." Dalam hati Sansan Carell sudah bisa menebak bagaimana Febri Hernanto dan Faisal Sapta merancang pertunjukkan ini. Kemudian dia bangun hendak pergi. Derris ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-14
Baca selengkapnya

Bab 625

"Aku tidak tahu." Fajar Pratama menggelengkan kepalanya, "Tapi begitu kamu mengatakannya, aku sudah dapat menebaknya." Sansan Carell tidak melihat ke arah Fajar Pratama, tetapi berkata dengan acuh tak acuh, "Aku tidak tahu bagaimana kamu berpikir dan mengapa kamu bisa memiliki hubungan yang baik dengan Cheon. Tapi aku harus mengingatkanmu kalau Cheon sedang memanfaatkanmu." "Ketika pesta perjamuan, Febri dan Faisal datang ke perjamuan, aku seharusnya sudah tahu sejak awal. Karena orangku sudah mendapatkan kabar mengenai hal itu. Tapi karena seorang wanita, dia menyembunyikannya dariku. Sehingga aku baru tahu di acara perjamuan kalau mereka berdua datang." "Tapi kamu juga datang. Cheonlah yang memintamu untuk datang." Fajar Pratama mengangguk. Sansan Carell berkata lagi, "Cheon memintamu datang hanya untuk menambah nilai tawar di pihakku, sehingga Febri dan Faisal tidak dapat langsung menekanku." "Pada saat yang sama dia mengalihkan perhatianku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-15
Baca selengkapnya

Bab 626

Sansan Carell datang ke rumah sakit karena Carla Bianca memberitahunya kalau Debora Albar ingin bertemu dengannya. Dia sama sekali tidak mengetahui identitas Debora Albar, tapi dari sikap Faisal Sapta dan Febri Hernanto sudah cukup untuk menebak kalau identitas Debora Albar tidak sederhana. Sehingga Debora Albar sekarang ingin bertemu dengannya membuatnya sedikit penasaran. — Di dalam kantor duduk seorang wanita di atas sofa, di atas meja ada teh yang diseduh dalam cangkir. Ketika Sansan Carell masuk, dia terkejut sejenak, "Kamu..." Bukankah wanita ini yang waktu itu memberinya cincin? Bukankah katanya Debora Albar yang ingin bertemu dengannya? Kenapa yang datang adik perempuannya? Wanita itu berdiri dan mengambil inisiatif untuk memulai pembicaraan, "Apa kabar, aku adalah Debora Albar. Kakakku adalah Henda Albar, ketua Perserikatan Dagang Kota Helix." Identitas kakaknya membuat Sansan Carell terkejut, ketua Perserikatan Dagang Kota Helix. Tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-15
Baca selengkapnya

Bab 627

Pria itu menundukkan kepalanya dan berkata, "Lebih baik berhati-hati dan memiliki persiapan untuk segala hal." Febri Hernanto cemberut, "Apanya yang harus berhati-hati? Ayah bahkan mengirim Andri untuk melindungiku, bukankah dia terlalu berlebihan! Aku tidak percaya Sansan bisa membalikkan keadaan!" "Tuan Muda, tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga." Nada bicara Andri Haryanto itu sangat serius. "Lagipula menurut penyelidikan, Sansan memang terlihat bukan apa-apa, tapi memang dia cerdas. Ditambah dengan betapa seriusnya masalah ini, tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan." Febri Hernanto mencibir, "Kalian semua benar-benar menganggapnya serius? Dia hanya seorang anak desa yang baru berkecimpung di dunia bisnis selama setengah tahun. Apa yang bisa dia lakukan? Bahkan jika dia ingin melakukan sesuatu, dia juga tidak memiliki kemampuan ini!" "Apa yang dikatakan Tuan Muda memang benar." Andri Haryanto berkata, "Tapi lebih baik berhati-hati dalam b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-17
Baca selengkapnya

Bab 628

"Sansan! Kamu sudah gila!" Nurul Sapta menarik napas dalam-dalam. Dia benar-benar yakin sekarang kalau dalam dua hari terakhir ini pasti telah terjadi sesuatu yang menyebabkan Sansan Carell tiba-tiba mengubah sikapnya dan kejadian ini pasti memberi dampak besar padanya. "Sansan! Apa gunanya kamu melampiaskan amarahmu padaku? Kalau ada kemampuan, kenapa kamu tidak mencari ayahku?" Nurul Sapta menduga ada sesuatu yang terjadi ditambah Sansan Carell yang datang menemuinya. Tentu saja dia bisa menebak masalah itu pasti berhubungan dengan ayahnya Faisal Sapta. Sansan Carell menatap Nurul Sapta, tapi ucapannya ditujukan pada Haris Kurniawan, "Apa kau tidak mendengarku? Masih belum bergerak!" Haris Kurniawan terdiam, dia segera bereaksi dan menebak sesuatu, dalam sekejap rasa takutnya menghilang. Dia menggosok tangannya dan tertawa menakutkan, "Hahaha… Cantik, aku sudah lama merindukanmu..." Nurul Sapta melangkah mundur ketakutan saat melihat in
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-17
Baca selengkapnya

Bab 629

"Kamu yang membunuhnya, kan?" Nurul Sapta menatap Sansan Carell, "Dia mati karenamu! Kamu yang mencelakainya!" Wajah Sansan Carell tidak menunjukkan ekspresi apapun, dia hanya menjelaskan kenyataannya, "Faisal dan Febri mengirim orang untuk membunuhku. Pada saat kritis, mereka melempar peledak. Dia mati karena melindungi kakak seperguruannya, Matt Busby." Nurul Sapta menatap Sansan Carell dengan tatapan kosong, tangannya gemetar hebat. Kali ini dia tidak membantah, karena dia tahu Sansan Carell tidak berbohong. — Grup Sapta. Seorang sekretaris wanita bergegas masuk sambil membawa ponselnya. Kemudian, sekretaris wanita itu menerima pesan, pesan itu adalah sebuah video. Gambar depannya sangat vulgar dan membuat sekretaris wanita tersebut mengira itu adalah virus. Tapi ketika dia melihat dengan seksama, dia menyadari kalau wanita yang ada di dalam video sepertinya adalah Nona Besar Keluarga Sapta, Nurul Sapta. "Tuan, aku menerima sebuah pesa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-19
Baca selengkapnya

Bab 630

Villa Keluarga Hernanto. Febri Hernanto sedang menjalani tahanan rumah. Karena dia tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa keluar, rasanya dia sudah akan terkena penyakit dan sifatnya juga menjadi kasar. "Sialan! Kapan sebenarnya aku bisa keluar?" Febri Hernanto melemparkan gelas anggur yang ada di depannya. Seorang pria di sisi Febri Hernanto dengan tenang menginstruksikan pelayan untuk membersihkan pecahan kaca dan kemudian berkata kepada Febri Hernanto, "Tuan Muda, bersabarlah. Setelah lewat masa ini, Tuan Muda boleh bermain sesuka hati Anda." Andri Haryanto merasa tidak berdaya. Sekarang Sansan Carell masih belum mulai melakukan apapun. Mereka tidak tahu apakah Sansan Carell akan berurusan dengan Faisal Sapta atau Febri Hernanto. Jadi mereka benar-benar tidak bisa melakukan kesalahan. Kemudian pengurus rumah tangga datang dan berkata, "Tuan Muda, ada polisi yang datang." Febri Hernanto marah, "Untuk apa polisi datang kemari?" Andri
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6162636465
...
78
DMCA.com Protection Status