Semua Bab Kisah Pewaris Milyader: Bab 2211 - Bab 2220

Wajah Michael menjadi pucat, dan mata birunya yang indah penuh kepanikan."Di mana ayah?"Nicole menarik napas dalam-dalam.Dia mencoba yang terbaik untuk menekan emosi yang melonjak di hatinya.Dia berhenti sejenak dan berkata dengan tenang, “Michael, kamu mungkin mendengar tentang gempa bumi di Mediania beberapa waktu lalu, kan? Kami kebetulan berada di sana saat gempa terjadi, dan Clayton menghilang…”Wajah Michael langsung memucat.Dia berdiri di sana tampak terkejut.Nicole menarik napas dalam-dalam. “Michael, aku datang ke sini untuk memberitahumu ini. Aku tidak ingin menyembunyikan apa pun darimu. Aku tahu kamu akan curiga jika kamu tidak dapat menghubunginya, jadi aku ingin memberi tahu kamu secara langsung. Kamu anak yang kuat. Di mana pun dia berada, aku harap kamu dapat tumbuh dengan sehat. Dia telah membuka jalan untukmu, dan dia mencintaimu tidak kurang dari orang lain. Michael, kami adalah keluargamu, jadi kamu bisa datang kepadaku untuk apa saja, dan aku akan menj

Nicole tersenyum dan berkata, "Oke, katakan saja padaku apa yang kamu butuhkan."Michael mengangguk, berbalik, dan mulai bermain dengan Chatty.Nicole melihat pemandangan yang berubah dengan cepat di luar jendela dan merasa hatinya damai.Kalau saja dia ada di sini...Jika dia masih di dunia ini, dia pasti akan kembali padanya.Tapi kapan dia akan kembali?Mereka akhirnya tiba di vila.Meskipun mereka menyebutnya vila, sebenarnya lebih mirip kastil. Itu adalah bangunan bergaya Gotik dengan sejarah panjang yang dulunya ditinggali oleh para bangsawan.Kepala pelayan tinggal di vila untuk merawat vila dan sekitarnya.Chatty berlari sambil memegang tangan Michael, dan kepala pelayan segera keluar untuk menyambut mereka.Ketika Fischer melihat Chatty kembali, dia dengan bersemangat berlari untuk memeluknya.Nicole tertegun sesaat ketika dia melihat Fischer.“Fischer, bukankah orang tuamu datang menjemputmu? Kamu kembali begitu cepat?”Fischer mengerutkan bibir karena kecewa dan

Roland mengerutkan kening. “Jacques, mengapa Nyonya Sloan tidak memahami kontraknya? Dia presiden Stanton Corporation, bukan ibu rumah tangga yang tidak tahu apa-apa. Biasanya, pengacara perlu membaca dokumen kata demi kata. Mengapa kamu begitu cemas padahal baru beberapa menit?”Ekspresi Jacques sedikit berubah seolah-olah dia tidak mengerti apa yang dikatakan Roland."Apa? Siapa dia?"Dia bertanya lagi dengan tidak percaya.Roland melihat bahwa Nicole tidak memiliki reaksi atau pendapat, jadi dia mengulangi identitasnya lagi.Jacques langsung menjadi serius dan menatap Nicole dengan serius. Dia tidak lagi memiliki tatapan sembrono di matanya lagi."Nona Stanton?”Dia bergumam, “Rumah sakit di bawah Stanton Corporation sangat populer di negara kami, jadi kami ingin bekerja sama dengan rumah sakit kamu. Jika produk kami bisa…”Nicole mengangkat tangannya untuk memotongnya dan meletakkan dokumen itu di atas meja.Dia berkata dengan senyum acuh tak acuh, “Mari kita bicara tentan

Eric menatap Nicole dengan serius.Nicole mengerti apa yang dia maksud dan berkata, "Silakan, masuk."Kepala pelayan datang membawa kopi dan menyerahkannya kepada Eric.Eric jarang dalam suasana hati yang baik dan berterima kasih padanya.Nicole duduk di sofa dan memegang secangkir teh tanpa ekspresi lain di wajahnya."Tuan Ferguson, apa yang kamu maksud dengan apa yang baru saja kamu katakan?”Eric menatapnya dengan serius.“Sejauh yang aku tahu, pameran sains dan teknologi perusahaan adalah jebakan.”"Jebakan apa?"“Memasukkan emosi ke dalam kecerdasan buatan berada pada titik kritis di mana satu langkah yang salah dapat melanggar etika. Ini tidak seperti kloning sederhana di masa lalu. Kali ini, duplikasi DNA pada manusia. Menggunakan teknologi untuk menciptakan dan mengubah kehidupan baru masih dilarang di Mediania.”Nada Eric lebih serius.“Ini tidak sesederhana yang kamu bayangkan. Ini bukan pameran sederhana. George Quay, raksasa teknologi dunia, menderita kanker. Men

Semakin ramai. Karena itu, Nicole membawa kedua anak itu dan pergi.Ketika dia keluar, dia menelepon Logan dan Roland dan menyuruh mereka menunggu di pintu.Akibatnya, wanita yang baru saja bertukar tempat duduk dengannya datang dengan anaknya di pelukannya."Terima kasih banyak! Jika bukan karena kamu, anak aku mungkin akan membuat keributan. Tidak semua orang bisa mentolerir anak yang berisik di sini.”Nicole tersenyum dan mengangguk sopan."Tidak masalah. Sama-sama. Lain kali saat kamu membeli kursi, kamu harus membeli nomor berurutan. Kalau tidak, kamu mungkin tidak seberuntung itu lagi.”Wanita itu menghela napas dan menggelengkan kepalanya tanpa daya.“Aku ingin, tetapi ketika aku membeli tiketnya, aku melihat bahwa hanya tiga kursi di tengah yang dijual bersama dan dipesan. Sisa kursi hanya bisa dibeli satu per satu. Setelah aku membeli satu kursi, kursi lainnya diambil…”Wajah Nicole sedikit berubah, dan dia tanpa sadar menatapnya.“Kamu hanya bisa membeli tiket satu p