Home / Romansa / Pengantin Pesanan / Chapter 11 - Chapter 14

All Chapters of Pengantin Pesanan: Chapter 11 - Chapter 14

14 Chapters

10 - Pengkhianatan Mantan Istri

PENGANTIN PESANAN10 – Pengkhianatan Mantan Istri “Sayang, kamu mantep banget hari ini. Aku sampe kewalahan …. Kok enak banget ya main sama kamu? Beda sama istriku sendiri ….”“Jelas, kamu cintanya sama aku. Bukan sama istri kamu yang gembrot, bau ikan asin itu.”“Hahaha… iya, bener. Heran, kenapa si Danesh ini jarang main sama kamu. Padahal jepitan kamu nikmat banget.”“Halah, Danesh orgasmenya di ruang sidang, bukan di ranjang. Dia itu cepet lemes, baru juga aku pegang dan lenguh-lenguh dikit, dia suka muncrat duluan. Payah!”“Ah, serius?!”“Ya, enggak tau kenapa. Udah tanya ke dokter, katanya enggak ada masalah sama penisnya, tapi masalahnya ada di otaknya.”“Kenapa otaknya? Ada sekrup yang lepas di sana?”“Hahaha…. Enggak tau, deh. Bodo amat lah. Aku udah capek maklumin dia terus.&
Read more

11 - Pengacara Andal

PENGANTIN PESANAN11 – Pengacara Andal Danesh tidak merasa kalau dia mempunyai disfungsi ereksi sampai malam dia bertemu dengan Katya.“Lah, kenapa lu enggak jadi ngacengnya?” tanya Rafi heran.Dia yang sejak tadi mendengarkan cerita Danesh terheran-heran. Sesi pertemuan antara Pengacara dengan klien-nya di salah satu ruang Kepala Lapas malah jadi sesi curhat antar teman.Danesh mengembuskan napasnya, tanpa sengaja matanya melirik ke arah selangkangannya, dia memelototi organ seksual miliknya itu dengan sebal “Enggak tau. Kemarin waktu sama anak buahnya Mami gue lancar-lancar aja ….”“Tapi waktu itu lu enggak masukin ke dalem, ‘kan? Lu bilang mereka cuma ngisep punya lu aja.”Danesh mengangguk, “Iya, soalnya waktunya mepet, lagian gue harus segera pergi ….”Rafi teringat hari itu, setelah mengakui ingin memesan pengantin, Danesh langsung per
Read more

12 - Kencan Pertama

PENGANTIN PESANAN12 – Kencan Pertama “Udah bisa hubungi Mami?” pertanyaan itu datang dari kursi belakang van yang ditumpangi Tiga Serangkai; Danesh, Ucok dan Bromo.Ucok menoleh sekilas dan menyahut, “Belum, Bos. Nomornya enggak aktif, emailnya enggak dibalas.”Alis Danesh berkerut mendengarnya, “Lacak keberadaannya.”“Siap.”Bromo yang tidak banyak omong, mendadak saja bertanya, “Ada apa, Bos?”Belum sempat Danesh menyahut, Ucok sudah menyambar, “Hahaha…! Pasti soal Nona Rusia itu, ya?”Ucok yang duduk di kursi depan tidak menyadari tatapan mematikan yang Danesh layangkan padanya. Pengacara yang otaknya encer itu kemudian hanya menghela napasnya sambil kembali menekuni berkas yang berada di tangannya. Sesekali Danesh mendorong kacamatanya ke pangkal hidung, bibirnya sedikit berkerut setiap kali dia berkonsentrasi, sebelah tangan
Read more

Ponsel Pertama

PENGANTIN PESANAN13 – Ponsel Pertama “Kamu mau yang warna apa?”Katya mendongak pada Danesh, mengalihkan pandangannya dari dua buah ponsel berwarna-warni di tangan lelaki itu.“Yang putih atau yang emas?” tanya Danesh lagi, di tangan kanan dan kirinya terdapat ponsel keluaran terbaru dengan logo apel digigit berwarna emas dan putih.“Sepertinya untuk Mbak Bule-nya cocok warna emas deh, Pak.” Seorang pramuniaga yang kelihatan andal mengenai produknya tersenyum pada Danesh, “tapi kalau mau warna yang lain, saya bisa ambilkan yang warna Sierra Blue.”Pramuniaga perempuan itu hendak masuk ke dalam gudang ketika tangan Katya menahannya, dia bergumam sambil menunjuk warna emas, “This.”Pramuniaga itu menoleh pada Danesh.“Bungkus yang ini, ya.” Danesh mengangkat ponsel berwarna emas di tangannya.“Siap, Pak.” Pramu
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status