Home / Romansa / Stupid Love With Crazy Bad Boy / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Stupid Love With Crazy Bad Boy: Chapter 71 - Chapter 80

82 Chapters

Chapter 70

Terkadang, kamu tidak bisa berlari dari kenyataan. Tidak peduli seberapa keras kamu menolak atau menerima semua hal yang menyakitkan itu. Pada akhirnya, kenyataan akan selalu hadir dihadapanmu dan memperlihatkan kembali segala hal yang tidak bisa kamu hindari. Kenyataan seolah penggugat jika hidup tidak akan bisa terus berjalan lancar seperti yang kamu harapkan.“Ki...kita udah sampai di rumah sakit. Ka...kamu nggak mau lepasin aku?” tanya Dhilla menyindir. Tapi suaranya terdengar gugup. Wajah Dhilla masih merona malu plus kesal. Kalau saja Dhilla tidak menyudahi ciuman yang diberikan Abimanyu, laki-laki itu pasti tidak akan melepaskan tautan bibir mereka.Abimanyu terkekeh geli sambil menatap Dhilla yang masih ada di pangkuannya. Laki-laki itu beralih mengusap sayang pipi merona nan menggemaskan milik Dhilla. Hal itu membuat Dhilla meremang.“Aku nggak lagi mimpi kan, bisa kayak gini lagi sama kamu?”“Ka...ah...” Dhilla lagsung terdiam, saat Abimanyu yang kini mengecup lembut bibirny
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

Chapter 71

Kamu tidak bisa menghindar dari masalah, karena di dunia ini tidak ada kehidupan yang akan berjalan lancar tanpa masalah sama sekali. Kamu harus berteman baik dengan masalah karena ia akan terus datang dan mengincarmu. Kamu tidak mungkin bisa bermusuhan dengannya karena ia akan selalu mencari cara untuk kembali padamu, lagi dan lagi.“Apa yang tante inginkan? Kenapa tante menculikku? Aku tidak memiliki masalah apa pun dengan tante,” Abit menatap berani wanita paruh baya yang masih terlihat muda diusianya yang menginjak usia empat puluh tahun. Bahkan karena kecantikan diusianya, wanita itu pantas dipanggil tante.Sial sekali, orang yang menyuruh Stevie untuk menculiknya ternyata wanita yang selalu mengaku sebagai Omanya. Padahal Abit sama sekali tidak mengenal wanita itu. Jika ditelisik pun, wanita itu tidak mirip dengan Mamanya atau Abimanyu. Sifat licik yang dimiliki wanita itu membuat ia tidak bisa tawar menawar, berbeda dengan Stevie yang bisa Abit kelabuhi.“Kita memang tidak memi
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more

Chapter 72

Yang dulu terasa indah, tidak selamanya bisa terasa sama karena dunia akan terus berubah dan tidak semua hal yang dulu masih akan terasa sama. Kamu tidak bisa menolak perubahan yang terjadi dan tidak berdaya untuk menghentikan waktu agar semuanya terasa sama seperti saat dimana semuanya terasa begitu indah padamu. Kamu tidak boleh lupa, yang perlu kamu lakukan untuk melanjutkan hidup adalah dengan berjalan ke depanmu, bukan mundur ke belakang.Pintu apartemen terbuka. Abimanyu diam dan membiarkan tangannya ditarik oleh Stevie ke dalam. Perempuan itu memasang ekspresi ceria saat Abimanyu mengatakan ingin datang datang menemuinya. Stevie yang sebelumnya tinggal bersama orang tuanya pun, akhirnya meminta laki-laki itu untuk bertemu di apartemen miliknya.Abimanyu merasa tidak nyaman, namun ia tidak bisa menahan rasa penasarannya akan dalang dibalik musibah yang menimpa kedua anaknya.“Ayo masuk, Bim. Aku sudah sangat merindukanmu,”Abimanyu mengangguk. Matanya terus memperhatikan sekitar
last updateLast Updated : 2022-06-03
Read more

Chapter 73

Yang membuat seseorang tidak mampu melangkah maju ke depan adalah kenangan. Apa yang pernah dilalui bersama, membuatmu terjebak di dalam dimensi waktu yang tidak bisa disentuh oleh siapa pun. Segala kenangan itu menyatu dan memporak porandakan hati. Kamu merasa begitu kesepian dan juga hampa, hal itu yang membuatmu tidak bisa pergi.Abimanyu menatap rumah mewah dari dalam mobil, dengan serius. Tempat tinggal Claudia, wanita yang menjadi dalang dari segala kemalangan yang menimpa anak-anaknya. Ternyata Claudia masih memiliki rumah seperti itu, meski dulu tidak banyak harta yang Papanya berikan setelah bercerai untuk wanita ituDi samping Abimanyu ada Stevie dan bodyguardnya duduk di depan di samping sopir yang mengemudikan mobil. Ia juga membawa beberapa anak buahnya untuk langsung menyebar dan membereskan orang yang berjaga. Matanya mengawasi rumah itu dari jarak yang cukup jauh. Ia memastikan anak buahnya melakukan tugas dengan benar, dan melumpuhkan mereka tanpa suara.“Anda akan ke
last updateLast Updated : 2022-06-16
Read more

Chapter 74

Cinta bukanlah perasaan yang egois. Kamu menjadikannya nomor satu dan mengabaikan dirimu sendiri demi kebahagiaannya. Itulah yang orang sebut sebagai cinta yang sebenarnya. Cinta adalah tentang memberi, tanpa mengharap kembali. Kamu tidak pernah menginginkan balasan atas apa yang kamu berikan untuknya dan berharap bisa memberikan banyak lagi. Senyumnya adalah sesuatu yang membuatmu merasa begitu lengkap. Seperti, kamu tidak membutuhkan hal lain lagi di dunia ini. Semua adalah tentang dirinya, meski harus mengeluarkan jantungmu.Apa yang kuinginkan? Bukankah kamu sudah tahu, Anak? Berikan semua aset Daryatma Group, jika kamu tidak mau anakmu kenapa-napa,”“Tidak bole....., akkhh,” jerit Abit saat merasa benda tajam itu melukai lehernya. Menimbulkan rasa perih, meski tidak terlalu dalam. Kali ini, Abit benar-benar takut. Claudia itu iblis, atau mungkin jauh lebih dari itu.“Keparat! Jangan menyakitinya. Aku tidak akan memberikannya jika kamu melukainya lagi,”Tawa Claudia terdengar, beg
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

Chapter 75

“Kata orang, saat kamu mencintai seseorang, maka tidak ada satu hal pun yang penting bagimu selain dirinya. Kamu menjadikannya sebagai pusat duniamu dan tidak ingin ada seorang pun yang membuatnya terluka. Kamu benci pada dirimu sendiri yang tidak mampu menjaga dan membuat orang yang kamu cintai tersakiti. Pada akhirnya, semua kehidupanmu adalah tentangnya. Satu-satunya alasanmu tetap hidup dan bersemangat menyambut hari adalah demi melihat tawanya,” ***** Abimanyu membuka pintu ruang rawat Nasywa, kemudian berjalan ke arah putrinya yang sedang menyantap makan malamnya dengan disuapi Dhilla, “Papa!” panggil Nasywa dengan mulut yang penuh dengan nasi. Dengan cepat, ia mengunyah makanannya, kemudian buru-buru menelannya, “Papa!” panggilnya lagi. Senyum lebar tersemat di bibir kecilnya yang mulai memerah kembali. Terlihat raut wajah terkejut dari Abimanyu. Biasanya gadis kecil itu akan memanggilnya Om, tapi kali ini gadis kecil itu memanggilnya ‘Papa’. Abimanya segera tersenyum semerin
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more

Chapter 76

“Setiap pilihan selalu memiliki konsekuensi, kamu tidak mungkin bisa berharap bila pilihan yang kamu ambil selalu benar dan tidak memberikan rasa sakit maupun penyesalan bagi dirimu sendiri. Namun pada akhirnya kamu sadar, bila ada beberapa hal yang tidak mungkin bisa kamu dapatkan kembali ataupun diulang lagi. Yang telah usai tidak selamanya bisa kamu ubah,”*******Dua minggu setelah Nasywa pulang dari rumah sakit, Abimanyu kini pergi ke taman bermain. Tentu saja bersama dengan Dhilla dan kedua anaknya. Sesuai janji, setelah Nasywa keluar dari rumah sakit, mereka akan mengajak Nasywa dan Abit pergi ke taman bermain, sesuai keinginan gadis kecil itu sedari dulu.Khusus anak-anaknya, Abimanyu sengaja menyisikan waktu di akhir pekan yang seharusnya ia gunakan untuk beristirahat setelah enam hari penuh berkutat dengan pekerjaan. Begitupun dengan Dhilla, perempuan itu masih bekerja di Bima Persada Group sepagai staf legal, dan juga meluangkan waktu diakhir pekan.“Kak Abit, lihat deh!”
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

Chapter 77

“ Cinta tidak selalu bersifat seumur hidup, tidak juga semua kisah cinta bisa menjadi abadi. Ada begitu banyak alasan pasangan berpisah, dari hal yang tidak masuk akal, hingga alasan klasik, namun setiap perpisahan akan meninggalkan luka yang begitu dalam. Ada yang melanjutkan hidup dan ada yang memutuskan bertindak implusif. Tidak ada yang pantas disalahkan dari sebuah perpisahan. Andai situasinya begitu sederhana, hingga tinggal mencari siapa yang salah dan semua bisa diselesaikan. Namun sayang, berpisah dan mengakhiri kisah cinta tidak hanya sekedar mencari pihak yang bersalah, masalah tervesarnya adalah apa kita bisa melupakan?”*****Berkali-kali Dhilla harus menghela napas panjang, jantungnya berdebar tidak menentu. Sesuai janji Abimanyu, hari ini laki-laki itu memboyong dirinya beserta kedua anak-anaknya menuju Surabaya. Laki-laki itu ingin mencari keberadaan orang tuanya, yang Abimanyu yakini masih berada di Surabaya.Tidak banyak bertanya serta tidak banyak bicara, Dhilla du
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more

Chapter 78

“Kesempatan selalu datang, ketika kita tidak menyadarinya. Sebuah kebetulan konyol, berubah menjadi takdir yang terlalu dibesar-besarkan, seolah memang itulah kehidupan yang ingin kamu percayai. Jika ada beberapa takdir yang tidak bisa kamu hindari dan harus kamu jalani sebagai sebuah kewajiban. Pada akhirnya, kamu terjebak di dalam kebetulan yang menggiringmu pada apa yang kamu miliki hari ini. Kebetulan yang berakhir menjadi takdirmu,”*****Pukul 7 malam, Dhilla dan kedua anaknya sudah terlihat rapi pun begitu juga dengan Abimanyu. Mereka sudah bersiap untuk pergi makan malam. Ya, Abimanyu mengajak Dhilla beserta kedua anaknya untuk makan malam bersama di sebuah restoran mewah di pusat Kota Surabaya.Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di restoran yang di tuju, kini mereka sudah tiba di depan restoran dengan bangunan yang sangat mewah. Saking mewahnya, Abit dan Nasywa yang belum pernah melihat rumah makan semewah itu sangat terpukau.“ Wahhhh keren banget,” ujar Abit ya
last updateLast Updated : 2022-11-21
Read more

Chapter 79

“Nafsu hanya bertahan sementara, karena ia pembosan dan tidak pernah puas, tapi keindahan hati seorang wanita adalah pendamai yang mengokohkan jiwa laki-laki.”*****Tiga orang di meja makan itu mendadak terbengong karena ucapan tiba-tiba Abimanyu. Sepertinya bukan hanya tiga orang saja, karena Akbar yang semula bermain ponsel pun ikut ternganga tidak percaya, tidak kalah ternganganya dari sang Kakak Dhilla. Dan Dhilla sendiri tahu bahwa Abimanyu akan menikahinya, tapi tidak secepat ini. Sementara kedua orang tua Dhilla justru saling tatap beberapa saat, lalu tersenyum penuh arti. Ternyata Abimanyu Dika Daryatma menepati janjinya delapan tahun lalu. Sepertinya mereka tidak akan salah menerima laki-laki itu sebagai suami untuk putri sulungnya.“Kamu..... masih waras, Bi?” tanya Dhilla akhirnya.“Lebih dari waras, Dhilla!” balas Abimanyu cepat dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan perempuan disampingnya. “Kamu...., sakit?” tanya Dhilla kembali.Laki-laki itu mendeng
last updateLast Updated : 2022-11-29
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status