Semua Bab Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku: Bab 51 - Bab 60

Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTeman-teman, bantu subscribe cerita baru saya ya KUGAGALKAN MALAM PENGANTIN SUAMI DAN MADUKU.Jun menikah lagi dengan Nisia dengan alasan Dewi tak bisa memberikan anak. Bagaimana Dewi membuat tak berdaya suami dan madunya itu?Semoga yang berkenan berlangganan, diberi kesehatan dan kelimpahan rejeki selalu.Terima kasih***************************************Part 51Rela Berkorban Demi Cinta"Ayo kita jual saja semua barang yang ada di sini!" ucap Satrio tiba-tiba."Loh, kok di jual sih Sat? Memangnya apa kata Rury?" Mey tentu sangat penasaran."Mobil dan motorku kini telah dibawah penguasaan Mas Yudha. Sementara rumah dan sawahku sudah digadaikan oleh  Rury sebesar 1,5M, dan jatuh temponya seminggu lagi. Jika aku tak bisa menebusnya, maka semua akan hilang," ujar Satrio lirih.

Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTeman-teman, bantu subscribe cerita baru saya ya KUGAGALKAN MALAM PENGANTIN SUAMI DAN MADUKU.Jun menikah lagi dengan Nisia dengan alasan Dewi tak bisa memberikan anak. Bagaimana Dewi membuat tak berdaya suami dan madunya itu?Semoga yang berkenan berlangganan, diberi kesehatan dan kelimpahan rejeki selalu.Terima kasih***************************************Part 53Dipenjara Atau Diarak Keliling Kampung? Malam itu, merupakan malam yang sangat indah dan istimewa, bagi Mey dan juga Satrio. Layaknya pengantin baru, mereka pun mengulangi perbuatann zina itu berkali-kali dalam satu malam. Capek istirahat sebentar dan kemudian beraksi lagi.Mereka benar-benar tak lagi takut dengan Tuhan yang selalu bisa melihat apa yang mereka lakukan, mereka juga tak tahu jika di luar ru

Part 55Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi(pov Author)  Setelah menghabiskan minuman dari Cik Yen itu, Satrio pun segera menggandeng tangan Mey untuk keluar dari rumah itu."Tunggu saja, kalian akan terpana saat melihat aku kembali bangkit, tanpa kalian aku bisa lebih kaya dari kemarin!" seloroh Satrio di depan pintu."Ya, kami akan tunggu, tapi jangan lama-lama ya, keburu jamuran, wkwkwkk!" jawab Delia usil.Semua yang ada di dalam ruangan itu kini tertawa setelah melihat mobil mereka meninggalkan halaman rumah Cik Yen, tak terkecuali  Yudha, yang sudah tak menggangap Satrio sebagai adiknya lagi, karena saking jengkelnya."Sepertinya, mereka itu memang bener-bener nggak bisa insyaf ya! Moga aja mereka cepat mati, biar jumlah suami penghianat dan pelakor tak tahu malu, makin berkurang di dunia ini, hahaha," seloroh Delia.

Part 57Bertemu Lagi Dengan Karen(pov Author)"Hey...kurang ajar! Apa-apaan sih kamu? Beraninya kamu ya!!" teriak Delia sambil menarik rambut Karen yang  sedang diatas tubuh Rury.Kini Delia dan Karen terlibat baku hantam, dan tentu saja si Delia lah yang jadi pemenangnya, kini posisi Karen telah tengkurap di tanah, dengan Delia yang duduk diatas punggungnya sambil  menarik kebelalang rambut Karen.Sementara itu, para ibu-ibu membantu Rury dan memberinya minum."Sudah Del, patahin saja tangan anak ingusan itu! Kurang ajar sekali, nggak tahu sopan santun, apa!?" ucap Ibu pemilik toko dengan emosi.Bu Mirna, Ibunya karen kemudian datang dengan tergopoh-gopoh sambil menggendong cucunya."Ya ampun Del! Kamu apain sih si Karen? Kurang ajar kamu...anakku ini lagi sakit!!" Suara melengking Bu Mirna itu sangat memekakkan telinga."Hey Mirna! Ngomong

Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 59Mangsa Baru(Pov Author)"Del, kamu nggak apa-apa 'kan?" tanya Rury pada Delia, saat keduanya selesai melaksanakan salat magrib berjamaah."Insyaallah aku baik-baik saja Rur. Tapi jujur, aku sebenarnya tak pernah menyangka jika semua ini  bisa terjadi, dan malah terjadi saat acara kirim doa memperingati meninggalnya Ibu, Rur.Ada sedih dan bahagia bercampur di hatiku. Sedih karena ter