Aku merasakan tangan seseorang menyentuh pipiku. Masih dengan mata terpejam, aku jauhkan tangan itu. Namun, tangan tersebut kembali mendarat di wajahku. Karena masih belum sadar betul, aku biarkan saja tangan itu nangkring seenaknya di wajahku.Tak lama setelahnya, aku merasakan ada yang menimpa perutku. Karena terasa berat, aku pun menampiknya. Akan tetapi, benda itu kembali mengenai perutku. Perlahan kubuka mata. Masih dengan tangan yang menatapi pandanganku, kuangkat benda yang ada di atas perutku itu. Betapa kagetnya aku melihat kaki berbulu yang ternyata mengenai perutku.“ARGGGHH!!” teriakku keras.“ARRGGGGHH!!” suara yang tak kalah kerasnya itu memekikkan telingaku.Rupanya, sumber kekacauan adalah Masaki dan Kenji. Mereka tidur di ranjang yang sama denganku dan berani menimpa tubuhku.“Kenapa kalian tidur di sini?”“Maaf. Aku juga tidak tahu, Pangeran,” sahut Masaki.“Beran
Terakhir Diperbarui : 2021-10-15 Baca selengkapnya