Home / All / Our Luna / Chapter 1 - Chapter 5

All Chapters of Our Luna: Chapter 1 - Chapter 5

5 Chapters

Unbelieve

Apakah kau percaya akan adanya makhluk lain selain manusia? Misalnya saja werewolf? Jika iya, maka kau beruntung karena makhluk itu tak akan mengganggumu. Namun sebaliknya, jika kau tak mengakui eksistensi mereka, maka siap siap saja apa yang akan terjadi kedepannya. Karena bisa saja, makhluk itu menjadi pendampingmu dimasa depan. Part 1 : unbelieve Brukk Suara dari tumpukan buku yang terjatuh dari rak kini menimpa tubuh seorang gadis. Gadis itu mengaduh kesakitan, karena tertimpa buku yang tebalnya bukan main. Ia mengelus elus bagian tubuh yang sakit menggunakan tangannya yang mungil nan lentik.Karena mendengar suara buku yang berjatuhan, seorang pustakawan langsung menghampiri gadis itu, mencoba bertanya tanya apakah ia terluka atau tidak. “Kau tak apa?” tanya pustakawan yang ternyata seorang perempuan. Gadis itu mengangguk kecil, walau lenguhan kesakitan masih terdengar jelas oleh orang lain meski samar. “Yah, aku ba
Read more

First contact

Part 2: First ContactSetelah Chiara meminjam buku pada Miss Neva, ia pun bergegas menuju restoran yang menjadi tempat kerjanya. Gadis mungil itu terus memacu kakinya agar cepat sampai di restoran tempat ia mengais rezeki. Chiara tak mau jika gajinya dipotong karena datang terlambat.Ketika sampai pintu belakang restoran, Chiara berhenti sejenak untuk menetralkan napasnya yang masih tersengal sengal. Jantung Chiara berdetak lebih cepat karena berlari dengan jarak yang cukup jauh. Setelah napasnya cukup teratur, Chiara langsung masuk ke dalam restoran. Disana, ia menemukan beberapa rekan kerjanya yang tengah sibuk melayani pesanan pelanggan.Chiara menyimpan buku dan tas yang tadi ia bawa di loker khusus karyawan agar tak hilang ketika ia tengah bekerja.Tak lama kemudian, ada seorang gadis berperawakan tinggi yang menghampiri dirinya.“Chiara, akhirnya kau datang juga,” seru gadis itu dengan nada senang. Chiara tersenyum me
Read more

Hamish Alfredo Maxton

Part 3: Hamish Alfredo MaxtonChiara langsung kembali ke restoran melalui jalan belakang, setelah membeli gula pasir dari supermarket. Tangannya yang mungil begitu kerepotan membawa beberapa kantung plastik yang berisi gula pasir. Dengan sigap, kedua rekannya langsung membantu Chiara menjinjing kantung plastik itu, seraya menata di gudang makanan.“Kenapa lama sekali, Chia?” tanya salah satu rekan kerja Chiara yang merupakan senior disini. Chiara langsung gelagapan, tak mungkin bagi dirinya untuk menceritakan kejadian tadi pada seniornya itu.“Ah, tadi aku sempat terjatuh dan kakiku terkilir kak, jadinya aku berjalan lebih lama untuk sampai kesini,” ujar Chiara setengah berbohong. Senior itu memperhatikan Chiara dari atas sampai ke bawah dengan teliti, membuat siempunya tubuh merasa risih.“Kenapa kau tak menelponku jika kakimu terkilir? Setidaknya, aku bisa membantumu jika tahu keadaanmu tadi,” omelnya membuat Chiara m
Read more

Denial

Part 4 : Denial Chiara menggelengkan kepala mendengar pertanyaan tak masuk akal dari Hamish. Bagaimana bisa makhluk mitologi itu berdampingan dengan manusia? Chiara tak habis pikir dengan pemikiran pemuda nyentrik didepannya ini. “Itu tak mungkin terjadi. Jadi jangan terlalu berandai andai, Tuan,” pungkas Chiara mengakhiri pembicaraannya dengan Hamish. Gadis mungil itu tak ingin mendengar lagi tentang werewolf yang berdampingan dengan manusia. Oh ayolah, hari ini, sudah dua orang yang menanyakan ini padanya! Bagi Chiara, intinya makhluk mitologi itu hanyalah legenda. Titik. “Kau tipikal perempuan keras kepala juga rupanya,” komentar Hamish seraya menggelengkan kepala. Tangan kekar milik pemuda itu langsung mencomot salah satu kue yang tadi disusun oleh Chiara, lalu memakannya dengan lahap. Hamish tak mempedulikan tatapan tajam yang Chiara layangkan untuknya. “Aku hanya berpikir realistis,” sahut Chiara tak mau kalah. Chiara merasa, pembicaraannya dengan Hamish berputar putar ditem
Read more

Real?!

Part 5 :Real?!Ketika hendak pulang, Chiara merasa ada yang memukul kepala bagian belakangnya dengan sangat kuat, seperti dipukul menggunakan balok kayu.Tubuh Chiara langsung ambruk seketika. Pandangannya berkunang kunang dan kepalanya terasa sakit sekali.Sebelum Chiara kehilangan kesadarannya, Chiara sempat melihat ada seseorang yang mendekat kearahnya, namun gadis mungil itu tak bisa menebak siapa orang itu karena penglihatannya terasa buram sekali.Tak lama setelah itu, Chiara benar benar tak sadarkan diri dan tergeletak begitu saja ditanah.“I get you, baby girl,” orang itu mendekati Chiara, lalu membawa tubuh gadis mungil malang itu pergi dari sana dengan cepat menembus keheningan malam.***Chiara menggeliat dari tidurnya, lalu mengerjapkan mata sepelan mungkin guna membuka mata. Awalnya, pandangan Chiara terasa samar sekali.Namun dengan sedikit usaha, akhirnya pandangannya pun menjadi normal. Chiara meliha
Read more
DMCA.com Protection Status