Entah sudah hari keberapa setelah malam pelelangan itu, kini tubuh Arabella mulai bereaksi, sebelumnya ia sama sekali tidak bisa menggerakan tubuh, bahkan membuka matanya meskipun kesadarannya sudah kembali. Entah obat bius apa yang para berengsek itu berikan padanya.Gadis itu mulai membuka matanya secara perlahan. Betapa kagetnya ia saat mendapati dirinya ada di atas sebuah ranjang. Bukan, bukan ranjang itu yang membuat Arabella membelalak, tapi kerangkeng yang mengelilingi ranjang tersebut, serta kaki kanan Arabella yang dirantai.Tuhan, apa ini sebenarnya? Apa mungkin mimpi bisa sepanjang dan senyata ini? Arabella merintih dalam hati.Pikiran-pikiran buruk memenuhi kepala gadis itu, ia ingin menjerit, tapi seperti tertahan. Tenaganya belum pulih sebab ia tidak makan berhari-hari. Ia hanya mengandalkan selang infus yang menancap di tangannya sebagai sumber energi.Sial, iblis kejam seperti apa yang memperlakukan manusia seperti in
Baca selengkapnya