Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1421 - Chapter 1430

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1421 - Chapter 1430

1822 Chapters

68. Bagian 4

“Aahhh..” bersamaan keduanya terkejut bukan kepalang saat kini beberapa langkah dihadapan mereka tampak berdiri seorang pemuda berparas tampan dengan sebuah pedang tersampir dipunggungnya.Paola terlihat langsung bersikap waspada dan Paola seakan baru menyadari kalau pedangnya tidak ada lagi ditangannya dan Paola dapat melihat pedangnya yang tergeletak jauh dimana tempatnya tadi berada. Paola menyesal tadi tidak ikut membawa pedangnya. Putri Risara sendiri tampak berusaha berlindung dibelakang Paola.Sementara itu, pemuda yang ditangannya tampak membawa beberapa bungkusan terlihat mengikuti pandangan Paola yang menatap kearah pedangnya yang tergeletak didekat kakinya. Dengan santai pemuda itu tampak mengambil pedang itu lalu kemudian berjalan mendekati Paola dan Putri Risara yang terus bersikap waspada. Dan tiba-tiba saja pemuda itu berjongkok dihadapan mereka dan melemparkan senyum.“Tak perlu takut apalagi curiga. Hamba hanya berniat membantu
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

68. Bagian 5

MALAM akhirnya datang. Sebuah api unggun tampak menyala cukup besar untuk memberikan kehangatan ada orang-orang yang tampak duduk melingkar didekat api unggun tersebut, keempat orang tersebut tak lain adalah Bintang, Paola, Putri Risara dan Putri Pimcha. Setelah cukup mengenal dan meyakini kalau Bintang tidak bermaksud jahat, maka Paola, Putri Risara dan Putri Pimcha mengikuti saran Bintang untuk menginap sementara malam itu ditempat itu dan Bintang berjanji besok akan mengantarkan ketujuan mereka.Masing-masing terlihat tengah menyantap ayam panggang ditangan masing-masing.“Hhmm.. enak sekali ayam panggangnya, tuan” ucap Putri Pimcha sambil terus mengunyah dengan lahap ayam panggang ditangannya. “Baru kali ini aku merasakan ayam panggang selezat ini” sambung Putri Pimcha lagi.Sementara yang lain tetap diam seraya terus menikmati ayam panggang ditangan masing-masing. Tapi tiba-tiba saja Bintang menghentikan makannya dan ini sempat menja
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

68. Bagian 6

Malam dingin tampak menghampar. Bintang sendiri tampak tenggelam dialam semadinya. Bagaimanakah Bintang bisa sampai di wilayah Ayutthaya.Setelah meninggalkan negeri Sakura, Bintang dan Roro, Gwang dan Babby memutuskan untuk mencari tahu keberadaan adik paling kecil dari Gwang dan Babby yang bernama Bunny. Hal ini karena permintaan Gwang dan Babby, karena jika Bintang tidak mengikuti keinginan mereka, Gwang dan Babby memutuskan untuk mencari sendiri keberadaan adik kecil mereka tersebut. Karena itulah Bintang terpaksa mengabulkan permintaan itu untuk mencari keberadaan Bunny. Dengan menggunakan salah satu kapal Perompak Lima Samudra, kapal kapten Abby penguasa laut timur. Merekapun menuju Ayutthaya, tapi jauh diluar Ayutthaya, Bintang memerintahkan kapten Abby untuk melabuhkan kapalnya agar keberadaan mereka tidak memancing perhatian para prajurit Ayutthaya.Bintang meminta kepada Gwang dan Babby untuk memberikan waktu kepada Bintang selama 3 minggu untuk menc
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

68. Bagian 7

PAGI AKHIRNYA DATANG. Dan Paola adalah orang pertama yang bangun karena tak sabar untuk menanyakan dimana keberadaan Ksatria Pengembara kepada Bintang. Tapi wajah Paola langsung berubah saat menyadari sesuatu. Bukan hanya mereka yang ada ditempat itu.“Putri... Bangun!” ucap Paola dengan pelan mencoba membangunkan Putri Risara.“Ugghh....” Putri Risara terbangun dari tidurnya.Sama seperti halnya Paola, Putri Risara pun terkejut begitu mengetahui ada banyak orang yang mengelilingi mereka.“Paola..” ucap Putri Risara terlihat takut dengan berlindung dibelakang Paola yang masih sama-sama duduk.“Tenang putri. Bangunkan Putri Pimcha...” bisik Paola lagi. Dengan tubuh gemetar, Putri Risara mulai membangunkan Putri Pimcha yang ada disebelahnya.Sepertinya halnya Paola dan Putri Risara, Putri Pimchapun terkejut melihat begitu ramainya orang-orang yang berjubah yang mengelilingi mereka.“
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

68. Bagian 8

Tapi tak ada satupun dari anak buahnya yang bergerak ditempatnya. Hingga membuat wanita bertato ini membalikkan tubuhnya kearah anak buahnya.“Cepat, tangkap mereka!” kembali wanita bertato memberikan perintah.Tapi lagi-lagi para anak buahnya tidak ada yang bergerak ditempatnya dan kejadian ini sama persis diwaktu yang dulu saat ada orang yang menyelamatkan Paola, Putri Risara dan Putri Pimcha, dan kini wanita bertato justru berpikiran kesitu, karena itulah wanita bertato ini langsung mengedarkan pandangannya kesekitarnya.“Siapapun kau, keluar!” teriak wanita bertato lagi.“Tak perlu berteriak sekeras itu nona, hamba ada disini” tiba-tiba saja sebuah suara lembut terdengar menyapanya dari arah belakang. Wanita bertato segera berbalik, dan ;“Aahhhh..” suara terkejut terdengar dimulut wanita bertato seraya melangkah mundur dengan wajah terkejut. Begitu terkejutnya sampai-sampai senjata api yang tadi
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

68. Bagian 9

“Tuan darimana, tadi pagi?” tanya Putri Pimcha tiba-tiba saaat mereka diperjalanan. Pertanyaan yang menarik perhatian Paola dan Putri Risara.“Mandi..” jawab Bintang singkat.“Mandi dimana?”“Di air terjun” ucap Bintang singkat. Tapi langsung menghentikan langkah Paola, Putri Risara dan Putri Pimcha.“Di mana... Di mana ada air terjun didekat sini. Sudah gerah sekali beberapa hari lom mandi nih” ucap Putri Pimcha lagi. Lagi-lagi Pertanyaan yang menarik perhatian Paola dan Putri Risara.“Ada disana!” tunjuk Bintang kearah utara.“Jauh?” tanya Putri Pimcha lagi. Bintang menggeleng.“Ayo kita kesana tuan” ajak Putri Pimcha lagi.“Pimcha.. Kita harus cepat kembali ke kerajaan” ucap Putri Risara memperingatkan.“Membersihkan badan yang gerah terlebih dahulu kan ngak ada salahnya kak Risara. Lagi pula jarak Ayuttha
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

68. Bagian 10

“Tolong angkat hamba menjadi murid, tuan Bintang” ucap Paola lagi. Bintang bergerak cepat mengangkat sosok Paola dengan kedua tangannya.“Jangan seperti ini nona Paola“ ucap Bintang mengangkat sosok Paola.“Tapi hamba mohon, angkat hamba menjadi murid tuan”“Hamba tak pernah mengangkat seorang murid” ucap Bintang lagi.“Apapun yang tuan minta, akan hamba lakukan, asalkan tuan mau mengangkat hamba sebagai murid” ucap Paola lagi hingga membuat Bintang terdiam.“Apapun...” ulang Bintang lagi. Kali ini Paola yang terdiam.“Ya apapun” ucap Paola akhirnya.“Walaupun jika aku meminta tubuhmu?” tanya Bintang lagi.“Ya, hamba siap melakukan apapun yang tuan minta” ucap Paola dengan mantap.“Aakhhh!” tiba-tiba saja sebuah terikan keras mengejutkan Bintang dan Paola.“Putri Pimcha...” ucap Paola
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more

68. Bagian 11

DI DALAM TENDA, Bintang cukup terkejut melihat kemewahan didalamnya. Dekorasinya benar-benar di buat seperti sebuah kamar yang sangat mewah, sebuah tempat tidur besar dan mewah ada ditengah-tengah tenda tersebut, tapi bukan itu yang menjadi perhatian Bintang saat ini, melainkan sesosok tubuh yang terlihat berbaring manja diatas tempat tidur tersebut, sosok wanita yang Bintang kenali sebagai wanita bertato berambut panjang. “Kemarilah tuan” terdengar suara lembut wanita bertato tersebut. Bintangpun berjalan mendekat peraduan tersebut dan semakin dekat Bintang semakin melihat dengan jelas kalau wanita bertato yang ada diatas peraduan tersebut hanya mengenakan pakaian tidurnya yang sangat tipis transparan, hingga Bintang harus menelan ludah berkali-kali melihat kemolekan tubuh yang terpampang jelas dimatanya. “Duduk disini tuan” ucapnya manja seraya menyuruh Bintang bersandar diperaduan tersebut. “Namaku Kannika..” ucap wanita itu menyebutkan namanya seraya menyandarkan dirinya kedada
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more

68. Bagian 12

“Putri... Putri...” terdengar suara lembut setengah berbisik ditelinga Putri Risara yang tertidur didalam kurungannya.Putri Risara terlihat membuka kedua matanya dan terkejut saat melihat siapa yang ada dihadapannya yang juga berada didalam kurungan bersamanya. Bintang hanya tampak mengenakan pakaian dalamnya yang berwarna putih dan celananya, jubahnya tak terlihat juga pedang pusakanya.“Tt-tuan Bint...” ucapan Putri Risara saat Bintang yang ada dihadapannya menahan gerakan bibirnya dengan jarinya.“Ayo kita tinggalkan tempat ini” ucap Bintang setengah berbisik dan Putri Risara dengan cepat menganggukkan wajahnya.Dengan pelan-pelan, Bintang dan Putri Risara meninggalkan camp tersebut. Cukup jauh keduanya meninggalkan tempat itu. Hingga akhirnya mereka tiba disebuah pematang sawah yang sangat luas. Ditengah-tengah sawah tersebut terlihat sebuah gudang tempat biasanya menyimpan padi yang sudah dipanen.Bintang t
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more

68. Bagian 13

“Braakkk....!” tiba-tiba saja pintu pematang sawah itu terbuka dengan paksa dari luar, hal ini tentu saja membuat Putri Risara sangat terkejut dan bangkit dari rebahannya, dapat dilihatnya diluar dari pintu yang terbuka, hujan dan angin menggila sekuat-kuatnya, tapi bukan itu yang menjadi perhatian Putri Risara ini,melainkan sosok Bintang yang masuk dalam keadaan basah kuyup. Putri Risara segera bangkit dan langsung mendekati Bintang yang baru saja menutup pintu gudang pematang sawah tersebut. Saat Bintang berbalik, secara tak sengaja, sosok Putri Risara sudah tepat berada dihadapannya, begitu sangat dekat hingga suara desah nafas keduanya terasa saling menampar wajah masing-masing, kedua mata saling memandang dengan penuh arti. “Tt-tuan basah kuyup” ucap Putri Risara dengan suara gemetar. “Oh iya maaf, hamba baru bisa kembali karena menunggu hujan reda, tapi hujan tak reda-reda, makanya hamba kembali dalam keadaan basah kuyup seperti ini” ucap Bintang lagi yang terlihat menyerahkan
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more
PREV
1
...
141142143144145
...
183
DMCA.com Protection Status