Home / Romansa / Be Your Guardian / Chapter 11 - Chapter 18

All Chapters of Be Your Guardian: Chapter 11 - Chapter 18

18 Chapters

Bab 11 Ingin Dia Kembali

    lain yang lebih baik dari Jackob maka dia tidak terlalu keberatan melepaskan laki-laki itu walau dia nanti akan memilih kembali pada Shanara.      Maggie teringat kejadian di The Heaven Bar minggu lalu, "Gillian" bisiknya, senyum merekah dibibir merahnya.     Jika dia bisa mendapatkan pria itu maka dia tidak akan berfikir dua kali untuk mencampakan Jackob." Dan jika dia kembali pada Shanara maka perempuan sial itu akan mendapat bekas nya. Senyum di bibir Maggie semakin melebar.      Dia menyusun rencana untuk tinggal beberapa saat di kota Adelite dan akan lebih baik jika dia bisa membuat sedikit masalah dengan Jackob, dia bisa menjadikan itu sebuah alasan untuk meminta waktu sendiri pikirnya.      Maggie mengambil ponsel dari dalam tasnya dan segera menelpon sahabatnya Nancy.     "Nan." Aku mau berlibur di kota Adelite untuk beberapa minggu." Uca
Read more

Bab 12 Pool Party

Saat dia memasuki ruang tamu dia terkejut melihat siapa yang kini sedang duduk bersama kedua orang tuanya.     "Maggie !!" Apa yang kamu lakukan disini?" Jackob kaget melihat Maggie yang tengah duduk santai mengobrol bersama kedua orang tua Jackob Tuan dan Nyonya Persley.     "Jack! Kebetulan kamu kembali, Papa baru saja mau menelpon mu. Ucap Jarrot Persley yang lansung menghampiri dan merangkul pundak Jackob     "Jack ! Kenapa tidak bilang papa dan mama kalau kamu di luar sana sudah memiliki kekasih dan sudah memberi kami cucu." Clarrise Persley menimpali seraya menuntun Jackob untuk duduk di tengah-tengah mereka.      Mendengar kedua ucapan papa dan mamanya wajah Jackob seketika berubah, sepasang mata tajamnya menatap Maggie penuh tanda tanya dan kemarahan, tatapannya itu membuat bulu kuduk Maggie merinding.     "Sebentar ma, pa ! Jackob ingin bicara pribadi deng
Read more

Bab 13 Single Premium

    Clara sangat mengagumi kegigihan Shanara dalam bekerja, dia sama sekali tidak tertarik mengunakan penampilan nya untuk menggaet pria kaya demi status dan harta.      "Ra! Bagaimana menurutmu?" Tanya Shanara pada Clara yang tampak sedang melamun.     Clara sedikit gugup, lalu memperhatikan Shanara dari atas kebawah, Shanara yang kini mengenakan dress motif bunga tanpa lengan sebatas lutut itu tampak jauh lebih muda dari usianya.     "Kamu benar-benar cantik Sha." Aku jadi makin iri! Puji Clara yang tampak sangat kagum.     "Kamu bisa aja! Sahut Shanara malu-malu. Dia memang jarang mengenakan pakaian-pakaian seperti saat ini, dia lebih senang bercelana pendek dan kaos sedikit longgar.     "Bener Sha, kamu terlihat sangat anggun dengan dress itu. Ucap Clara tulus.      Shanara memandang dirinya di dalam cermin dia terlihat sep
Read more

Bab 14 Gadis Cuek

    Teressa tampak mencoba mengingat-ingat ucapan Ray tadi malam, memang benar laki-laki itu tidak memaksa nya, tidak menjanjikan apa-apa padanya dan dia juga berterus-terang dari awal padanya.  Tapi dia tidak dapat menerima kenyataan itu, dia ingin dapat menaklukan hati Ray tapi melihat sifat laki-laki playboy itu, apakah dia mampu bersabar dan terus menerus menelan sakit hati. Tapi demi perubahan status dia pikir dia harus berusaha menaklukan sang playboy itu.     Saat ini di kota Adelite pria-pria luar biasa yang termasuk golongan top 10 tidak banyak lagi yang tersisa, selain Ray ada dua lagi pria lainnya, dia adalah Jimmy Lewis dan Zander Smith. Keluarga Smith termasuk keluarga kaya top sepuluh, sedang kan keluarga Lewis tidak ada yang tau jelas  karena Jimmy Lewis tidak lagi memiliki keluarga.    Kabar mengatakan kedua orang tua Jimmy meninggal dalam sebuah kecelakaan dan dia di paksa mengambil
Read more

Bab 15 Tamu Istimewa

   "Tuan Ryan maaf aku permisi dulu." Jika ada kesempatan kita mengobrol lagi lain kali ucap Danniel memohon diri.       Walau dalam hati Ray masih ingin bersama gadis cantik itu tapi dia tau Danniel adalah atasan Shanara dan urusan mereka pasti bersangkutan dengan pekerjaan.   "Oh ya, silahkan, aku akan sering berkunjung nanti. Ray mengangguk     Shanara menarik lengan Clara yang masih bengong memandang wajah Ray.      Ketiga orang itu berjalan menuju area dalam restoran. Pandangan Ray terus tertuju pada punggung Shanara, pikiran dan hatinya di penuhi oleh bayangan gadis itu. Dia pikir baru kali ini ada gadis yang tidak terpana oleh ketampan yang dimiliki Seorang Ryan.    Di dalam restoran Danniel mengajak Shanara dan Clara masuk dalam restoran di lantai utama, ruangan itu berukuran sangat luas.     "Sha." Sekarang Seaview telah resmi di buk
Read more

Bab 16 Sebuah Rencana

     Sementara itu di kediaman nyonya Anderson suasana terlihat kembali tenang para pelayan telah selesai mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh kepala pelayan.      "Apa kamu tidak kangen sama Oma?! Sudah hampir dua minggu kamu tidak menjenguk Oma loh! Suara berat Elizabeth terdengar memelas sambil menempelkan handphone ke telinganya.     "Pokoknya Oma tidak mau tau, hari ini kamu harus datang menjenguk Oma! Titik!! Elizabeth menggunakan nada sedikit tinggi.     Di seberang telepon Gillian tampak kehabisan alasan dia memijit keningnya, dia tau betul jika Oma sudah ngotot maka tidak ada yang bisa dia lakukan kecuali menuruti kehendak beliau, walau saat ini pekerjaan nya menumpuk.        Gillian menghela nafas menyerah, dia lalu berkata " Baiklah oma." Nanti Gillian akan mengunjungi Oma.    Mendengar cucu semata wayang nya itu telah se
Read more

Bab 17 Bertemu Lagi

"Sha.." Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Elizabeth ketika dia melihat wajah murung Shanara setelah menatap lekat pada lukisan di ruang tamunya itu. "Aah Oma." Iya Saya tidak apa-apa." Jawab Shanara sedikit gugup. Elizabeth menatap lekat wajah Shanara yang tiba-tiba berubah murung itu. "Apa kamu yakin Sha.?" Tanya Elizabeth untuk memastikan. "Iya oma, maaf sudah membuat oma kawatir, tadi saya hanya teringat masa lalu. Ucapnya menjelaskan. "Oh baiklah kalau begitu kita duduk dan minum dulu.'' Ajak Elizabeth sembari menuntun Shanara menuju Sofa. Sepertinya lukisan itu telah mengingatkan Shanara pada masa lalunya yang sepertinya bukanlah hal yang menyenangkan pikir Elizabeth. Dan dia pun tidak ingin memperpanjang masalah itu. Apa sebenarnya yang di alami gadis ini sehingga dia jadi tampak begitu sedih. Mungkin sebaiknya aku menyelidiki latar belakang Shanara. Pikir Elizabeth, walau status dan latar belakang keluarga tidak begitu penting baginya dan keluarga Ander
Read more

Bab 18 Makan Bersama

Shanara dapat merasakan nafas mint laki-laki itu yang membuat jantung nya berdegup tak beraturan. Memang benar yang dia ucap kan, ini yang kedua kalinya mereka bertemu dan selalu saja saat dia akan terjatuh dan berakhir dalam pelukan pria itu. "Eeh maaf.'' Ucap Shanara gugup sembari kembali berdiri. Kamu tidak apa-apakan? Tanya laki-laki itu dengan sikap yang amat lembut sambil memperhatikan Shanara dari atas ke bawah untuk memastikan kulit gadis itu tidak terkena kuah panas tadi. " Tidak aku tidak apa-apa.'' Terimakasih! Ucap Shanara sedikit bergetar karena gugup. Untung saja dia tadi bergerak cepat melempar mangkuk itu kesamping karena kalau tidak, tubuh dan wajahnya pasti terkena kuah panas itu. "Sha..'' Kamu tidak apa-apa?" Tanya Oma menghampiri seraya memandang Shanara dari atas ke bawah memeriksa keadaan gadis itu dengan raut panik masih melekat di wajahnya yang mulai keriput. "Ahh..eeh Oma.. Iya.. Maaf telah membuat mu kawatir, tadi Saya terpel
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status