Aisyah berjalan tergesah-gesah setelah ia dijemput oleh Nia--adiknya dari tempat ia bekerja, rumah juragan Yanto. Aisyah setiap hari bekerja memasak dan membersihkan rumah di rumah juragan tersebut. "Ayuk, Kak! Buruan!" Nia menarik tangan Aisyah agar Aisyah mempercepat langkahnya. "Emang Bapak bikin ulah apa lagi?" tanya Aisya kesal. "Bikin hutang lagi, lah, Kak," ucap Nia tidak kalah kesal. Aisyah hanya bisa menghembus nafas berat. Baru saja dua bulan lalu, ia melunasi hutang yang dibikin ayah tirinya kepada Juragan Yanto. Sekarang sudah berhutang lagi kepada Tuan Ramdan. "Kenapa Ibu tidak pisah saja dari laki-laki parasit itu," upat Nia sepanjang perjalanan. "Husttt! kamu nggak boleh bicara begitu, Ni! Entar ada yang dengar dan mengadu lagi ke Ibu. Kita juga yang bakalan disalahkan lagi." "Aku heran, Kak. Kenapa Ibu sebucin itu. Cakep j
Last Updated : 2021-09-05 Read more