"Kakek Chu, lihat aku membawa seorang teman untuk menemuimu! Bukankah tidak apa-apa?" Pria tua yang tengah duduk di kursi taman, sama seperti hari biasanya, masih dengan tongkat di tangan kirinya, ia segera tersentak dari lamunan ketika suara riang ini masuk ke dalam pendengarannya. Ia belum lama mengenal pemilik suara ini, tetapi ia sudah sangat hafal di luar kepala. Di sebelah kanannya, bocah yang ia kenal disebut dengan Houran atau Ran-ran itu berlari hingga terengah-engah, dan ada seorang bocah lain yang mengikuti di belakangnya, tampak tenang dan santai. Kakek Chu hanya bisa tertawa kecil, "apakah kau sangat bersemangat untuk mengenalkan teman barumu padaku?" Bocah yang kini berdiri sampingnya itu mengangguk dengan penuh semangat, "tentu saja! Kakek, ini adalah Fan Lihuan, dan Huan-huan ini adalah Kakek Chu, dia tinggal di kawasan ini, tetapi aga
Read more