All Chapters of Trap For My Stepfather: Chapter 31 - Chapter 40
52 Chapters
Perasaan Sebaliknya
Aku mengerutkan keningku setelah mendengar jawaban dari Ethan. “Apa maksudmu, Ethan? Aku tidak mengerti.”“Maksudku, aku ingin kau melupakan jika dulu aku adalah Ayah tirimu dan aku juga akan melupakan bahwa kau pernah menjadi anak tiriku, Kiran,” jelas Ethan lagi. “Mulai sekarang, kau anggap aku adalah suamimu, karena kita memang sudah menikah, ‘kan?”“Jadi ... kau ingin aku melupakan status di masa lalu kita?”Ethan menganggukkan kepalanya. “Bukan hanya kau saja, tapi aku juga. Aku ingin kita memulai lagi dari awal hubungan kita. Bagaimana Kiran? Apa kau mau melakukannya?”Selama beberapa saat, aku hanya terdiam memikirkan ajakan dari Ethan. Haruskah aku melupakan status yang pernah melekat kepada diri kita masing-masing dan memulai semuanya dari awal?“Adriani juga pasti menginginkan kita berdua hidup bahagia bersama, ‘kan?” tanya Ethan lagi sambil tersenyum meny
Read more
Malam Saksi Bisu
Deg!Jantungku berdebar tak karunyaan, mataku terbelalak mendengar perkataan Ethn barusan. Selama beberapa detik, aku hanya terdiam mematung.“Apa ... maksudmu Ethan?” tanyaku dengan mata yang berkaca-kaca.“Aku mencintaimu,” ucap Ethan dengan lirih.“Apa?!” Aku terpekik mendengar perkataan Ethan yang mencintaiku.Aku sampai terlonjak bangun, membuatku berdiri dari dudukku. Aku berjalan beberapa langkah sambil menggelengkan kepalaku. “Tidak, Ethan! Kau tidak boleh mencintaiku!”“Kenapa, Kiran?” tanya Ethan yang ikut bangkit dari duduknya. “Bukankah ini yang kau inginkan? Kau ingin aku mencintai dan juga menyayangimu?”Aku memegang pagar pembatas yang terbuat dari besi itu dengan erat. Air mataku kembali turun membasahi wajahku. Memang, seharusnya aku senang karena Ethan sudah memberikan hatinya untukku. Namun, kenapa perasaanku malah sebaliknya? Apa yang sebenarny
Read more
Takut Terjadi Lagi
Wajah Ethan semakin mendekat ke arahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku karena tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Perlahan-lahan aku merasakan kecupan manis dari bibir lembut Ethan untuk yang pertama kalinya. Ethan menyesap bibir bawahku secara perlahan. Aliran darah tiba-tiba saja naik, membuatku melayang merasakan nikmatnya sentuhan-sentuhan Ethan yang mulai aku rasakan di bagian-bagian tubuhku. Awalnya, aku terdiam tidak menanggapi apa yang dilakukan Ethan padaku. Namun, pikiran dan perasaanku bertolak belakang. Pikiranku seolah mengkhianati perintahku. Aku yang mencoba menolak, malah membuat Ethan semakin menenggelamkan bibirnya ke dalam mulutku. Entah apa yang sedang aku lakukan saat ini, tapi yang pasti aku sedang menginginkan lebih dari apa yang Ethan lakukan padaku.Ethan melepaskan bibirnya lalu menatapku dengan tatapan yang membuatku menggairahkan. Detik berikutnya, Ethan membawaku dengan cara membopong tubuhku ala bride style. Kami saing memandang satu sama l
Read more
Berkenalan
Selama beberapa saat aku dan Ethan saling terdiam. Aku juga sama terkejutnya karena tidak sengaja membentak Ethan. Aku sedang panik, membuatku tidak mau diganggu dengan pertanyaan Ethan seperti itu. Aku ingin tenang sendirian merenungkan semuanya. “Maaf,” lirih Ethan sambil menundukkan kepalanya. “Bisakah ... kau keluar dulu?” tanyaku sambil membelakangi Ethan. “Ba-baiklah,” ucap Ethan dengan nada suara yang terbata-bata. “Aku akan membiarkanmu sendirian dulu.” Detik berikutnya, aku mendengar suara pintu tertutup. Aku menoleh ke belakang, rupanya Ethan sudah keluar dari kamar. Aku menghela napasku panjang sambil duduk di tepi ranjang dengan gelisah. “Apa yang baru saja aku lakukan?” tanyaku yang merasa bersalah sudah membentak Ethan. Harusnya, aku tidak perlu melakukannya. Karena bagaimanapun Ethan tidak tahu apa pun. Tunggu, Ethan sudah merasakan tubuhku tadi malam. Wajar saja aku marah, ‘kan? Tapi ... Ethan juga suamiku, ia berhak me
Read more
Merasa Bersalah
“Namaku Kiran,” jawabku sambil mengulurkan tanganku.Olivia menjabat uluran tanganku. “Senang berkenalan denganmu.”Detik berikutnya, Olivia pamit dari hadapanku kembali bersama teman-temannya. Aku hanya bisa tersenyum melihat hidup Olivia yang sangat beruntung itu. Menikmati masa muda bersama teman-temannya dan dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Sangat berbeda sekali dengan hidupku, bukan?***Aku kembali ke kamar hotel setelah cukup lama berjemur di pantai di pagi hari. Terlihat Ethan sedang duduk di kursi yang terletak di balkon. Aku berjalan menghampiri Ethan dengan perasaan bersalah. Detik berikutnya, aku duduk di sampingnya. Ethan menoleh ke arahku ketika sadar aku datang.“Kiran, apa sekarang perasaanmu sudah membaik?” tanya Ethan sambil tersenyum kecil melihatku.Aku menganggukkan kepalaku perlahan sambil mengalihkan pandanganku melihat lurus ke depan di mana Ethan yang sedang menikmati pemandanga
Read more
Salah Paham
Aku menoleh ke arah Ethan dengan kening berkerut. “Apa yang sebelumnya kau pikirkan tentangku?” Aku jadi penasaran apa yang Ethan pikirkan sebelumnya.Ethan terkekeh sambil mengalihkan pandangannya. “Haruskah aku mengatakannya padamu?”“Tentu saja, aku penasaran,” balasku yang membujuk Ethan untuk mengatakannya.“Baiklah, saat pertama kali bertemu denganmu dan melihat sikapmu, aku berpikir kau adalah wanita yang arogan, tidak bisa diatur, dan egois. Aku menyimpulkannya karena saat itu aku tidak mengenalmu lebih dalam,” jawab Ethan sambil melihatku. “Sekarang, aku tahu jika kau hanya membutuhkan kasih sayang karena kau kecewa melihat Mommy-mu menikah lagi denganku. Aku anggap sikapmu waktu itu sebagai pemberontakan saja karena tidak setuju dengan pernikahan Mommy-mu, kan?”Aku terdiam mendengar perkataan Ethan yang benar itu. Bagaimana bisa Ethan tahu apa yang ada di dalam hatiku saat itu. Apa aku
Read more
Kenyataan Yang Sebenarnya
Aku menatap Ethan dalam-dalam sambil menajamkan pendengaranku. Aku tidak ingin salah dengar ketika Ethan mulai berbicara lagi. “Aku tidak mengerti, kenapa Mommy tidak ingin aku tahu masalahnya. Apa karena ia takut kalau dirinya memang bersalah selama ini?”Ethan menggelengkan kepalanya lagi. “Tidak, Kiran. Kau salah selama ini. Adriani tidak pernah meninggalkan Julian, tapi ... Ayahmulah yang meninggalkan Adriani dan juga kau, Kiran.”“Apa?” Aku terpekik mendengar perkataan Ethan barusan lalu tersenyum karena tidak percaya. “Tidak mungkin!”“Aku akan menjelaskan semuanya padamu, apa kau siap untuk mendengarkannya?” tanya Ethan sambil melihatku dalam-dalam. “Tapi ... aku tidak ingin kau merasa bersalah setelah tahu semuanya.”Aku terdiam, memikirkan apa aku harus mendengar semua perkataan Ethan selanjutnya atau tidak. Namun, aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi diantara kedua oran
Read more
Menyalahkan Diri Sendiri
Aku menggelengkan kepalaku pelan. “Ayah ... tidak pernah menghubungiku sejak saat itu.”“Adriani sudah meminta Julian untuk menjadi ayah yang baik untukmu meski mereka sudah berpisah, tapi ... Julian tidak mau menganggapmu sebagai putrinya. Ia bahkan pindah entah kemana, membuat Adriani tidak bisa mempertemukanmu dengan Julian.”Air mataku mengalir mendengar semua perkataan Ethan. “Jadi ... selama ini aku salah sudah menyalahkan Mommy?”Aku benar-benar tidak pernah menyangka jika Mommy selama ini menyembunyikan semua kesalahan Ayah dariku. Selama ini, Mommy dengan sengaja menyembunyikan sebuah fakta yang begitu besar, membuatku kembali merasa bersalah. Selama ini, aku terus menyalahkan Mommy dengan penyebab yang sudah terjadi. Nyatanya, semua kesalahan terletak di Ayah. Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku sudah merebut Ethan dari Mommy dan membuat Mommy mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup melihatku dengan Ethan. Aku be
Read more
Bersiap Pergi Ke Pesta
“Kiran, bagaimana kalau kau segera bersiap-siap untuk pergi ke pesta ulang tahun Olivia? Aku sudah membeli gaun untukmu,” ucap Ethan setelah aku sudah tenang dan tidak menangis lagi. “Mungkin, dengan kita pergi ke pesta. Perasaanmu sedikit membaik.”“Haruskah aku datang?” tanyaku tanpa melihat ke arah Ethan dengan pandangan yang lurus ke depan.“Dengan kau datang ke sana, mungkin perasaanmu bisa lebih baik dan berhenti menyalahkan dirimu sendiri.” Ethan bangkit dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar. Tak berselang lama, Ethan kembali sambil membawa sebuah gaun berwarna abu-abu selutut.Aku beranjak dari dudukku ketika melihat Ethan membawa sebuah gaun berwarna abu-abu muda itu. Aku membulatkan kedua bola mataku karena terpesona dengan keindahan gaun itu.“Kau menyukainya?” tanya Ethan sambil tersenyum melihatku.Aku menganggukkan kepalaku mengiyakan pertanyaan Ethan. “Iya, aku menyu
Read more
Pesta Dimulai
“Aku tanya, apakah kau sudah selesai?” tanya Ethan mengulangi pertanyaannya sambil tersenyum padaku seolah tahu apa yang sedang aku pikirkan.“Ya, aku sudah selesai,” jawabku tanpa melihat ke arah Ethan.“Apa aku cocok memakai baju ini?” tanya Ethan sekali lagi, membuatku refleks melihat ke arahnya.“Kau cocok memakai pakaian itu, warnanya juga sama seperti gaun yang aku pakai. Orang-orang akan melihat kita seperti pasangan yang serasi,” ucapku sambil terkekeh pelan menghilangkan rasa canggungku.“Bukankah, kita memang pasangan, Kiran?” tanya Ethan sambil mengerutkan keningnya ketika mendengar pertanyaanku.“Ya, tentu saja. Maksudku, orang-orang akan langsung mengira jika kita adalah pasangan karena pakaian kita yang sama,” ucapku sambil terkekeh dan memukul pelan dada bidang Ethan.Ethan menggelengkan kepalanya melihat tingkahku. “Ah, sebelum kita pergi, aku ingin
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status