Home / Romansa / Cinta Kakak Dokter / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Cinta Kakak Dokter: Chapter 11 - Chapter 20

24 Chapters

Masa Lalu Yang Kembali Mengusik

Harapan baru muncul dari berita yang nyonya Gracellia infokan padaku. Nomor telpon Farihah pun sudah kudapatkan.“Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi,” jawaban yang kudengar saat menelpon Farihah. Berkali-kali aku telpon Farihah tapi, nomornya tidak dapat dihubungi.Untuk apa aku nelpon Farihah? pikirku.Benar yang dikatakan nyonya Gracellia, jangan menoleh kebelakang lagi! Fokus untuk jalan ke depan!pikirku meyakinkan diriku untuk bisa fokus pada masa depanku.Cukup sudah memikirkan Savas karena, belum tentu Savas memikirkan ku dan mencari keberadaan ku.Handphone ku berdering menandakan ada panggilan masuk. Aku mengambil handphone yang ada di samping ku.“Assalamu'alaikum, dok,” ucapnya.[“Wa'alaikumussalam, bapak kepala rumah sakit?”] tanyaku.[“Iya, dok. Dokter besok bertugas di rumah sakit UNIVERSITAS MEDIPOL,”] ucap kepala rumah sakit.“Baik, Pak,” jawabku.
Read more

Sebatas Pasien

Tak pernah terpikirkan dalam benak ku untuk kembali mencari keberadaan nya. Disamping itu juga aku mencari tahu tentang Iyah. Ternyata tak semudah yang kupikirkan sebelumnya.Mengurusnya yang hilang ingatan dan tak jelas identitasnya. Handphone yang berdering mengalihkan fokus ku.“Hallo!!” sapa ku.[“Maaf, Key. Aku ganggu kamu,”] ucap Danita dari handphone.“Kenapa, Nit?” tanyaku.[“Besok jadwal Salman untuk theraphy terakhirnya dan dia minta ditemenin kamu walau cuma dari video call,”] jelasnya.Aku terkejut mendengar penjelasan Danita. Padahal Salman tahu kalau aku sudah bertunangan dengan dr.Izzam tapi, kenapa ia masih mendekati ku.“InsyaAllah, Nit.” jawabku. Aku harus bersifat profesional, siap tau setelah dia pulih dia menjauh.[“Dok, pasien atas nama Iyah bis
Read more

Terselip Sejarah Tentang Kita

“Untuk sementara kamu tinggal di hotel ini sama aku dulu,” ujarku pada Iyah dengan menunjukkan kamar hotel. Kebetulan di hotel ini juga dalam satu kamar ada dua ranjang jadi bisa untuk Iyah. “Are you okay?” tanyaku melihatnya memegang kepala seperti sedang kesakitan. “He em,” jawabnya sambil tersenyum menoleh padaku. Dari awal masuk hotel sampai saat aku menunjukkan kamar hotel Iyah merasa pusing dan terus-menerus memegang kepalanya.“Hotel Marmara Guesthouse,” jawabku dengan menoleh kearah Iyah.Cetarrrr.....suara pecahan dari kamarku membuatku berbalik arah pergi ke kamar lagi.“Kamu kenapa? berbaring sini!!” ujar ku pada Iyah yang tak sen
Read more

Galata Bridge

“Pas banget ya, kacan?kita sampai di jembatan Galata nya sore begini,” ujar Syakira. “Iya, jadi kita bisa menikmati sunset disini. Karena kata orang kalau kita mau menikmati indahnya sunset, ya di jembatan Galata ini,” jelasnya seperti mendongeng. Sekarang kita mau masuk ke jembatan itu atau kamu masih mau cerita?ledekku. “Hehehe,maaf kacan. Kita masuk sekarang,” ujarnya. Dan aku langsung masuk ke jembatan itu, sedangkan Syakira memarkirkan mobil. Jembatan Galata terkenal dengan jembatan romantis. Jembatan yang melintas di atas teluk Golden Horn, Istanbul. Dari jembatan ini kita bisa lihat
Read more

Ayasofya

“Jangan lupa besok! Jam tujuh pagi Kacan,” teriaknya dari mobil mengingatkanku untuk travelling esok hari.   Aku hanya tersenyum dan melambaikan  jempol pada Syakira dan ia pergi.   Saat aku kembali ke kamar aku melihat di kasur tidak ada Iyah, aku bergegas mencarinya di setiap sudut ruangan.   “Iyah?! Iyah?!” panggilku mencari keberadaannya namun, Iyah tidak ada. Aku membersihkan diri sejenak dan pergi ke mini bar hotel.   Aku melihat nyonya Gracellia bersama Iyah di mini bar mereka berbincang berdua dan aku langsung pergi ke hadapan mereka.   “Iyah? Kakak cari kamu ke setiap sudut ruangan lo,” geramku
Read more

Cinta Itu Tercermin Pada Keindahannya nya

Sesampainya kami di Ayasofya, ketika kaki melangkah masuk ke dalam Ayasofya di sambutlah kami dengan megahnya kubah yang menjadi tonggaknya arsitektur dunia. Bangunanya terus menunjukkan keanggunan dan kesucian pada masa yang telah dilaluinya. Dari kubah ini mengajarkan kepada para pengunjung tentang melekatnya dua budaya di Turki yaitu, budaya Ottoman dan budaya Byzantium. Pada sisi kubah menunjukkan dua ornamen yang berbeda pada setiap sisi yaitu oranamen gereja dan ornamen yang kental dengan Islam. Karena sejarah fungsi dari tempat ini yang berubah-ubah. Pada awal pembangunan tempat ini adalah gereja yang bernama Magna Ecclesia yang berarti gereja besar. Lalu, pada saat Muhammad Alfatih menaklukkan kota Konstatinopel gereja itu beralih fungsi menjadi masjid yang bernama Hagia Sophia yang berarti kebijaksanaan yang suci. Pada saat itu Muhammad Alfatih memasukkan interior islam seperti kaligrafi, mimbar dan masih banyak lagi. Kemudian pada masa Mustafa Kemal Attaturk bangunan ini d
Read more

Suprise To Me

Hari yang indah dan menyenangkan akan berlalu.“Terimakasih ya, Kacan untuk bahagia yang diberikan hari ini,” ucap Syakira.“Iya, Kakak dokter. Terimakasih untuk segalanya dan akan ku bayar atas semua pahit yang pernah dititipkan pada Kakak dokter,” ucap Iyah yang membuatku tertegun mendengarnya.Begitupun dengan Syakira yang terheran dan,“Kamu seperti pernah menjadi orang terdekat Kacan aja,” ledek Syakira.Iyah hanya tersenyum dan pergi masuk ke kamar hotel.Aku bersikap seolah tak terlalu menghiraukan ucapan Iyah tadi.“Kalau begitu Syakira pulang dulu ya, Kacan. Besok kalau mau pergi-pergi kabari saja Syakira,” ujarnya.“Iya, terimakasih ya!!” seruku.“Sama-sama, Kacan,” jawabnya yang kemudian beranjak pergi.Tak lama kemudian handphone ku berdering.Kuangkat telpon dari Bunda,“Assalamu'alaikum, Key?” ucap Bunda.“Wa'alaikum
Read more

Hanya Mimpi

Savas“Apa kabar, Beymi?” pesan singkat dari handphone ku.“Alhamdulillah, baik,” jawabanku dari pesan singkat itu.“Aku tunggu di Blue mosque,” next pesan dari Savas.Karena aku sangat gembira tanpa batas, aku langsung beranjak pergi ke blue mosque tanpa dandanan. Sesampainya aku di blue mosque,“Welcome my Beymi,” sambut Savas di depan Blue Mosque membuatku sangat senang dan terharu sampai aku menangis.“Jangan menangis! Tunggu aku ya! Sebentar lagi kita...,” ucapnya dengan penuh cinta dan menunjukkan pelaminan indah, pelaminan impianku yang pernah ku ceritakan pada Savas.Aku tersenyum bahagia begitupun dengan Savas yang kemudian senyum tipis yang terlukis di wajahnya itu mulai memudar. Saat aku melihat ke arah pandangannya memandang ternyata,“Dokter?!” seru dr. Izzam dari belakang ku.Aku berbalik arah menjadi berdiri diantara Savas dan dr.Izzam.Kemudian Sa
Read more

Lunch

Lunch sederhana tapi, tak biasa. Dua keluarga yang terlihat sangat bahagia. Aku jadi tak sanggup menghancurkan suasana bahagia ini dengan wajah sedih ku ini. Aku mencoba tersenyum dan menghampiri meja makan keluarga.“Masyaallah datang juga calon mantu, Umma,” ucap Umma menyambut kedatanganku.Dan tawa bahagia yang ditunjukkan oleh keluarga untuk menyambut kedatanganku.“Ayo sayang, kemari!! Duduk di samping Bunda,” ujar Bunda padaku setelah aku bersalaman pada orang tua dr. Izzam.Dan tak lama kemudian Zarrah pun muncul dan,“Assalamu'alaikum,” ucap Zarrah.“Wa'alaikumussalam,” jawab serempak keluarga.“Cantik sekali Kakak aku,“ puji Zarrah padaku.Aku hanya tersenyum dan menjawab,“Zarrah juga cantik,” balik ku memuji Zarrah yang memang sangat cantik nan anggun.“Zarrah sudah lama di Istanbul sejak Zarrah pulang waktu kakak lamaran,“ ucap Zarrah pad
Read more

Azzamiyah

"Kita ngeteh dulu, yuk!” ajak Umma saat mengantar Zarrah ke hotel penginapan dr. Izzam.“Iya, Umma. Kiyomi langsung pulang ke hotel Kiyomi aja,” tolak ku dengan canggung.“Ya udah, take care ya, Sayang,” ucap Umma.Jawabku dengan tersenyum dan,“Salam aja sama Ayah, dan orang tua Kiyomi ya, Umma,” pesanku.“Iya, nanti Umma sampaikan,” jawab Umma.Aku langsung kembali ke hotel. Saat aku sampai di depan hotel,“Kacan!!” teriak seseorang yang memanggilku. Sepertinya Syakira, pikirku dan tanpa berpikir panjang lagi aku menoleh kebelakang dan melihat Syakira yang berlari ke arahku.“Kacan, I yah pergi ke In do ne sia,” ucap Syakira terengah-engah setelah berlari-lari tadi.“Pergi?! Ke Indonesia?!” teriakku terkejut.Aku langsung berlari menuju kamar hotel melihat barang-barang Iyah. Aku memeriksa almari Iyah ternyata, barang-barang dan pakaian Iyah m
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status