Seminggu sudah aku berada ditempat persembunyian, tak ada tanda-tanda mencurigakan dari Bang Heru dan Papa. Sudah jelas, pengkhianat dalam keluarga ini adalah, Bang Hilman dan Tante Ira. Bodohnya aku mencurigai Papa dan Abangku sendiri. "Bang, sampai kapan kita disini?" Tanyaku. Jujur saja, aku mulai jenuh berada disini. Aku tak bisa mengakses sosial mediaku seperti biasa, aku tak bisa jalan-jalan. Aku bagai burung dalam sangkar, tak tahu kapan akan dilepaskan untuk terbang bebas. "Besok kita pulang," jawabnya tanpa menatapku. Aku mendesah lega, jadi penasaran bagaimana keadaan rumahku setelah kutinggal seminggu. Apa mereka masih betah disana? Atau sudah pergi, karena tak mendapatkan apa yang mereka mau. Bang Heru menatapku. "Sertifikat rumah, gak kamu tinggal 'kan?" Tanyanya. Aku menggeleng. "Ada kubawa," jawabku. Bang Heru menunjukkan pesan dari temannya, rumahku
Last Updated : 2021-08-25 Read more