Semua Bab Saat Cinta Pertama Kembali: Bab 11 - Bab 20

29 Bab

Bagian 11

POV SusantiTerlahir dari keluarga sederhana dan orang tua yang sama sekali tak mengenyam pendidikan membuatku semangat belajar, semenjak SD selalu mendapat peringkat pertama, mungkin inilah yang menjadi alasan kedua orang tuaku begitu gigih mencari rupiah demi membiayai pendidikan hingga aku bisa kuliah di Universitas Negeri di kota besar.Banyak yang mereka korbankan, mulai dari meminjam uang kepada tetangga, hingga pada rentenir. Aku sebagai anak semata wayang mereka tentu ingin membalas segala jasa mereka.Di kota saat kuliah, aku tak hanya belajar, namun juga bekerja untuk meringankan beban orang tua, hingga di semester 6 aku mengenal Agung.Pria yang tak pernah memandang latar belakangku. Perkenalanku dengannya tidaklah di sengaja, kami bertemu di taman dekat masjid kampus, saat itu dia seperti sedang kebingungan, dan aku menolongnya. Sampai aku tahu bahwa dia berada di kampus sebagai arsitek yang mendesain dan memantau pembangunan a
Baca selengkapnya

Bagian 12

Agung menatap lekat ke arah Susan yang tersipu malu dengan pipi merah merona, hingga membuatnya begitu gemas. Ada dorongan dalam hatinya untuk mendekati Susan yang tampak begitu cantik dan menggoda.Agung pun berdiri dan mendekati Susan, kemudian di peluknya begitu erat, seolah tak sadar bahwa itu adalah hal yang tak boleh mereka lakukan.Susan bersorak riang dalam hati. Taman bunga dalam hati langsung bermekaran. Dan langaung membalas pelukan Agung dengan begitu erat."Tapi bukankah perasaan kita berdua ini salah mas? Tak seharusnya kita seperti ini kan? Bagaimana dengan Meylina? Aku benar-benar merasa bersalah padanya." Ucap Sysan seraya melepaskan pelukannya dengan memasang ekspresi seolah merasa bersalah dan mencoba memancing Agung agar lebih simpati padanya."Ini bukan salahmu, Susan. Tapi perasaan manusia siapa yang tahu, kita tak bisa memaksa pada siapa kita melabuhkan hati bukan?" "Bagaimana rumah tanggamu dengan M
Baca selengkapnya

Bagian 13

"Tadi Meylina kesini untuk membereskan barang-barangnya. Aku sempat melarangnya tapi dia bersikeras ingin mengemasi semuanya karena tak ingin jika harus bertemu denganmu lagi" Ucap Susan berbohong."Apa?" Tanya Agung dengan ekspresi terkejut juga hati yang terasa kecewa. "Benarkah Meylina bilang begitu?" Agung memastikan lagi."Iya mas, aku aja gak nyangka dia bisa bilang gitu, padahal gimanapun juga kan kalian belum resmi bercerai secara hukum, tapi dia kok gitu yah?" Susan mulai menebar racun dengan mengatakan yang tidak-tidak, untuk mengadu domba Agung dengan Meylina, tentu dengan tujuan agar mereka saling membenci hingga tak mungkin bisa kembali lagi."Sudahlah Susan, tak perlu di bahas lagi, mungkin Meylina melakukan itu agar hatinya tak tersakiti lagi, bukan semata-mata karena membenciku, karena sorot matanya mengatakan bahwa ia masih mencintaiku" Agung berucap penuh percaya diri.Sedangkan Susan tentu merasa kesal mendengarnya."Kalo Meylina
Baca selengkapnya

Bagian14

Susan berjalan mendekati Bu Mirna."Bu..." Panggil Susan seraya menghampirinya dengan wajah yang tak lagi tampak sendu seperti yang ia perlihatkan tadi di hadapan Agung. Bu Mirna hanya menoleh sekilas tanpa menyahut."Aku menang bu." Ucap Susan pelan di sertai dengan seringai licik. Bu Mirna hanya menghela nafas kasar, ia tak merasa kaget mendapati Susan bersikap seperti ini, karena dari dulu ia sudah bisa menebak bagaimana Susan sebenarnya, namun ia tak menyangka jika ternyata Susan akan bertindak hingga sejauh ini."Dasar wanita gila." Ucap Bu Mirna menahan emosi, jika saja ia tak sedang berada di luar rumah seperti ini sudah pasti ia akan menampar mulut beracun Susan sejak tadi."Aku gila karena mencintai anakmu bu, tapi aku tak bodoh seperti menantu ibu itu, upss maksudku manatan menantu." Susan tertawa cekikian setelah mengucapkan kalimat."Apa maksudmu? Kenapa pula kau menyebutnya mantan menantuku? Jangan kau fikir karena Agung membawam
Baca selengkapnya

Bagian 15

Pagi menjelang, matahari mulai menampakkan sinarnya saat Agung terbangun dari tidur, sekilas melirik jam di dinding."Sial, aku kesiangan!"Agung langsung mandi dan bersiap-siap berangkat ke kantor, saat menuju meja makan ia hanya mendapati Bik Minah yang sedang sibuk membersihkan dapur, sarapan memang sudah tersaji di atas meja, tapi entah kenapa Agung sama sekali tak berselera.Pagi ini terasa berbeda bagi Agung, tak ada senyum hangat yang menemaninya, bahkan ia melewatkan ibadah wajib karena biasanya Meylina selalu membangunkan dan mengajaknya solat berjamaah.Lagi, Agung meyakinkan diri bahwa rasa kehilangannya sangatlah wajar, karena bagaimanapun mereka telah hidup bersama selama 4 tahun, jadi tak mungkin bisa mudah membiasakan diri tanpa kehadirannya, apalagi perpisahan mereka terjadi begitu saja dan terlalu cepat.Hari ini Agung akan bertemu klien di luar kantor bersama Bara rekan keejanya, tepat pukul 10 mereka telah sam
Baca selengkapnya

Bagian 16

"Kalo gitu ibu pulang dulu yah nak, kamu nggak apa-apa kan ibu tinggal sendiri disini?" Ucap Bu Mirna saat akan pamit pulang setelah menginap untuk menemani Meylina."Aku baik-baik aja bu, lagi pula di bawah ada Desi sama yang lain juga, kerjaanku juga lagi banyak, insyaallah dengan menyibukkan diri aku bisa lebih baik bu" Jawab Meylina dengan senyuman menghiasi, wajahnya tak lagi sembab seperti kemarin, dan sudah tampak segar."Ya udah kalo gitu ibu pamit yah"Sepeninggalnya Bu Mirna, Desi menghampiri Meylina yang kini sedang mengecek catatan barang-barang yang masuk."Bu untuk brand Jasmine apakah kita akan melanjutkan kontrak sebagai distributornya? Mengingat Bu Jasmine telah berpulang sejak 2 bulan lalu, jadi produski gamis dan hijab merekapun terhambat, sebulan terakhir inipun mereka hanya mengirimkan stock-stock lama" Jelas Desi."Bagaimana dengan penjualannya?""Untuk pasarnya masih bagus bu, peminatnya masih b
Baca selengkapnya

Bagian 17

Hari-hari berlalu, entah kenapa Agung semakin merasa hatinya semakin kosong, seolah ada yang hilang, lambat laun Agung semakin merasa rindu pada Meylina. Kehadiran Susan pun tak serta merta membuatnya senang."Mas kok bengong?" Tegur Susan saat mendapati Agung tengah melamun di ruang tengah rumahnya."Eh, nggak apa-apa""Mikirin apa sih mas? Belakangan ini juga kamu susah di hubungin, apa ada masalah?" Tanya Susan kemudian mendudukkan diri tepat si samping Agung hingga tak ada jarak, namun seketika Agung menjauhkan diri dari Susan."Kenapa sih mas? Kamu nggak mau deket-deket aku?" Tanya Susan dengan wajah di tekuk kesal karena sikap Agung yang berubah. Agung seolah enggan saat Susan mendekatinya, dan selalu mencari alasan setiap kali di ajak bertemu."Aku lagi banyak kerjaan, pusing!" Jawab Agung asal.🥀🥀🥀🥀🥀Sedangkan Meylina kini tinggal di rumah yang jaraknya tak jauh dari butik, Meylina sudah t
Baca selengkapnya

Bagian 18

"Mana Meylina?" Terdengar suara orang berteriak memanggil nama Meylina di dalam butik saat ia batu saja turun dari mobil."Dasar wanita tidak tahu diri, sudah di talak masih aja kegatelan deketin mas Agung" Teriak Susan begitu Meylina masuk ke dalam butik, sedangkan pegawai dan beberapa pembeli tampak terkejut."Apa-apaan kamu Susan?""Kamu yang apa-apaan? Kamu pasti ganjem sama mas Agung?""Denger Susan, aku gak serendah kamu!" Ucap Meylina yang juga mulai emosi."Halah munafik, baru di talak aja udan jalan ama laki lain, eh sekarang mulai ganjem ama mantan suami, biar apa? biar mas Agung balik sama kamu hah?" Susan semakin menggila.Meylina yang tak ingin terbawa emosi segera menarik lengan Susan, dan menyeretnya keluar."Lepasin""Sakit, lepasin, dasar wanita gila" Umpat Susan saat Meylina dengan kasar menyeretnya keluar."Pergi! Aku gak punya waktu meladeni orang sepertimu!"
Baca selengkapnya

Bagian 19

Sepulang dari butik, Agung langsung pergi ke rumah Susan. Begitu sampai ia langsung menggedor pintu dengan keras."Apaan sih mas? Kok geder-gedor kenceng banget?" Tanya Susan sebal pada Agung. Padahal ia berharap Agung akan datang dengan wajah manis seperti biasa bukan malah mirip orang kesetanan seperti ini."Kamu yang apa-apaan, kenapa kamu ngamuk-ngamuk di butik Meylina?""Kata siapa?" Tanya Susan seolah tak terima. "Pasti Meylina ngadu yang nggak-nggak kan sama kamu?""Meylina bahkan gak ngomong apa-apa! Aku liat semua kelakuan kamu dari rekaman CCTV yang ada di butik" Ungkap Agung menahan emosi karena merasa malu dengan kelakuan Susan yang terkesan bar-bar, padahal Susan yang dulu ia kenal tidak seperti ini.Susan yang mendengar ucapan Agung sempat terkejut, ia tak menyangka jika di dalam butik terdapat CCTV, mungkin karena emosi ia tak memperhatikan sekeliling."Maafkan aku mas!" Lirih Susan meminta maaf seraya
Baca selengkapnya

Bagian 20

Beberapa hari berlalu, kini Susan sudah tinggal bersama suaminya lagi. Namun hati dan fikirannya tak pernah lepas dari Agung. Susan segera menyusun rencana jahat agar tak ada lagi yang menghalanginya untuk kembali bersama Agung, dan juga harta milik suaminya kini akan menjadi milik Susan seutuhnya tanpa bisa di ambil lagi."Urus dengan baik, jangan sampai meninggalkan jejak apapun. Aku ingin semuanya cepat selesai." Ucap Susan tegas pada seseorang di seberang telepon."Baiklah, dua hari lagi aku ingin selesai!" Ucap Susan lagi dengan suara berbisik, karena ia menelpon di dalam kamar dan tak ingin membuat suaminya terbangun karena suara bising.Susan langsung merebahkan diri setelah menutup telepon dengan seseorang. Ia menatap suaminya dengan seeingai yang tampak menyeramkan."Tunggulah, aku akan segera membuatmu tak bisa lagi menggangguku." bisik Susan sembari terkekeh.🥀🥀🥀🥀🥀"Kamu ini bagaimana sih? Kenapa belak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status