Setelah makan malam, Fern dan Rue kembali ke rumah.“Bu, menurut aku Paman Asher cukup baik. Kalau dia menjadi ayah tiri aku, aku nggak akan masalah.” kata Rue kepada Fern setelah masuk ke rumah.Fern menatap putrinya dengan kaget. “Siapa yang kasih tahu kamu kalau dia akan jadi ayah tiri kamu? Apa dia udah memenangkan hati kamu hcuma karena makanan itu?” Rue menatapnya dengan saksama dan bertanya, “Apa kamu nggak pernah mikirin itu? Aku pikir Paman Asher suka banget sama kamu. Dia pasti akan jujur sama kamu cepat atau lambat.” Fern terkejut. Apakah Asher benar-benar menyukainya?Dia tidak merasa seperti itu. Dia selalu berpikir bahwa dia menjaganya karena dia adalah juniornya. Lagi pula, dia punya pacar dulu, bahkan dia juga pernah bertemu mantan pacarnya, seorang wanita yang seksi dan menawan. Fern sepertinya bukan tipenya sama sekali. Namun, dia tidak tahu mengapa mereka putus. Itu juga sudah cukup lama. Fern memukul kepala putrinya dan berkata, “Jangan mikir begitu. Pama
Baca selengkapnya