“Ayah, apa kamu akan menikahi Bibi Sydney?” Suara lembut Rue terdengar dari ujung telepon. Hati Eugene tersentak saat dia meletakkan pena di tangannya. Dia bangkit dan berjalan ke jendela. Dia melihat pemandangan malam di luar, berkata, "Ya." “Apa… Kamu menyukai Bibi Sydney?” tanya Rue. Eugene memasukkan salah satu tangannya ke dalam sakunya. Baginya, nggak masalah lagi apakah dia menyukainya atau tidak. Namun, dia masih menjawab Rue, "Ya.""Apa kamu lebih menyukainya daripada ibuku?" Rue punya banyak pertanyaan malam ini. Tatapan Eugene menjadi gelap. Setelah keheningan singkat, dia berbicara dengan suara serak, "Rue, ibumu dan aku sudah lama berpisah..." “Jadi dari sejak lama kamu sudah berhenti menyukai ibuku, begitukah?” Eugene nggak tahu bagaimana menjawab pertanyaannya. Perasaannya terhadap Fern tidak sesederhana menyukainya. Suara Rue menjadi lebih pelan, dan dia terdengar sangat sedih. “Aku sudah tahu bahwa kamu nggak lagi menyukai ibuku. Baiklah, karena kali
Baca selengkapnya