Setengah dari wajahnya telah hancur. Dia harus melepas rambutnya dan menggunakannya untuk menutupi setengah dari wajahnya sekarang. Eugene mengatakan kepadanya bahwa dia akan bertanggung jawab, dan dia pun telah pindah ke vilanya juga. Dengan begini, dia tidak lagi kesal. Di ruang tamu dia mendengar suara mobil. Dia berseru dengan gembira, "Apakah Presiden Eugene pulang?" Pelayan di sampingnya menjawab, "Ya, Presiden Eugene pulang untuk makan malam denganmu."Senyum muncul di wajah Sydney. Hatinya penuh kegembiraan. Dia merasa sudah seperti istrinya dan sedang menunggunya kembali dari kerja, jadi mereka bisa makan malam bersama. Setelah beberapa saat, pria tampan dan elegan itu masuk. Dia berlari ke arahnya dan mengambil jas darinya yang sudah dilepas, "Presiden Eugene, kamu sudah pulang." Eugene mengangguk dan berkata, "Ya." Dia berpikir sejenak dan mengatakan, “Kamu bisa panggil aku Eugene saja kalau di rumah lain kali. Nggak perlu terlalu sopan gitu.” Sydney ter
Baca selengkapnya