Anton mengerutkan keningnya. Apa Green benar-benar tidak paham dan tidak sadar bahwa ia terjebak omongannya sendiri? Rasanya tidak masuk akal juga jika Green tidak paham. Dia jelas ingin membelinya! Tetapi karena menurut Anton, Green ber-IQ rendah, bisa saja, kan, Green benar-benar tidak paham atas kerugian yang ia tanggung? Ini sebenarnya sungguh konyol jika dia tidak paham. Tetapi, apa pun itu, Anton tetap merasa tidak nyaman jika dia diam saja menyaksikan semua ini. Lebih baik ia menjelaskan saja terlebih dahulu pada menantunya itu dengan lambat-lambat apa akibat ucapannya itu supaya Green tidak menyesalinya nanti. Tetapi saat Anton hendak membuka suara, Hana sudah terlebih dahulu berbicara. "Green, kita harus bicara dulu!" Hana segera menarik Green ke sudut ruangan. Erina, Rudy dan Gerry membiarkan saja dengan tenang. Biar bagaimanapun ini semua tidak akan bisa dibatalkan kembali. "Apa maksudmu, Green? Apa kau
Read more