Saat telah sampai di meja kerjanya, Zahra kembali terkejut mendapati bunga dan cokelat yang sudah ada di sana, dengan sebuah kartu ucapan kecil di sela-sela tangkai bunga itu.*Untuk perempuan tercantik yang pernah ku temui, semoga kamu suka bunga dan cokelat ini.*bunyi tulisan itu. "Huufftt..." Zahra menghembuskan nafas kasar. Ia memilih duduk dan tak ingin mempedulikan hadiah tersebut. Yah, sudah beberapa kali Zahra mendapatkan kiriman bunga beserta sebatang cokelat setiap pagi di atas meja kerjanya, tanpa ada nama pengirim di sana.Deni yang melihat Zahra dengan wajah cemberut lantas menghampirinya. Yah, sebenarnya dia sudah tahu apa yang sudah merusak mood Zahra pagi ini."Ciee... yang dapat bunga dan cokelat lagi. wah wah wah, penggemar rahasiamu itu menarik juga yah." Ledek Deni."Kamu ini apaan sih, selalu saja ngeledekin aku." Zahra semakin cemberut, memajukan bibirnya beberapa senti."Habis yah, aku tuh penasaran tahu gak, siapa sih yang bela-belain datang pagi-pagi banget
Read more