Semua Bab Sang Dewa Perang: Bab 981 - Bab 990

Wilbert masih tidak tahu. Dia tidak tahu apa-apa. Setelah dia melihat respon Jade dan Lucas, dia merasa sangat puas.Dia diam-diam berpikir, Haha! Kau juga kaget, kan? Lihatlah penipu yang aku temukan. Apa dia berkualitas tinggi?Dia tidak tahu apa-apa, tetapi dia masih merasa bangga pada dirinya sendiri.Thomas sudah berjalan ke ruang rapat dan duduk. Dia tersenyum tipis pada Jade dan bertanya, "Jade, apa kau juga di sini untuk menandatangani kontrak dengan Tuan Mendez?"Jade menjadi pucat dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa.Menandatangani sebuah kontrak?Ha ha! Kontrak macam apa yang akan dia tandatangani?Dia datang hanya untuk menertawakan Christopher dan mendapatkan beberapa keuntungan. Siapa sangka kalau dia tidak akan bisa menertawakan Christopher? Sebaliknya, dia sudah menjadi lelucon besar.Christopher menjelaskan, “Nona Hill ada di sini untuk membantu kita. Kali ini, berkat Nona Hill, saya bisa berkolaborasi dengan Tuan Mayo."Thomas mengangguk. Sekarang dia akhir

Wilbert benar-benar marah. Dia tidak hanya tertipu, tetapi dia bahkan harus memberikan $1.000.000?Ha ha! Hanya orang idiot yang akan memberikan uang itu pada Thomas!Saat dia ingin berdebat dengan Thomas, pintu terbuka. Christopher masuk ke dalam dengan dokumen perjanjian baru. Dia tertawa kecil dan berkata, “Bapak Mayo, maaf, saya membuat Anda menunggu begitu lama. Saya sudah menyusun surat perjanjiannya. Silakan periksa dan lihat apa ada yang masih perlu diubah.”Dia menempatkan surat perjanjian di depan Thomas dengan sopan.Thomas mengambil surat itu dan membacanya dengan santai. Sambil membaca, dia berkata, “Oke, secara umum tidak ada masalah dengan perjanjian ini. Oh ya, Pak Mendez, saya masih harus menambahkan satu hal lagi.”"Tolong katakan."“Kalau saya menandatangani perjanjian ini dengan Anda, saya tidak akan meminta uang. Saya tidak ingin manfaat apa pun di awal. Jadi, Pak Mendez, kalau Anda sudah memberikan hadiah sebelum ini, Anda telah melanggar perjanjian dan saya

Sementara Lucas mengemudi di jalan beraspal, dia memikirkan satu pertanyaan. Pada titik ini, siapa yang masih bisa berurusan dengan Thomas?Dia tidak bisa melakukannya lagi.Terlepas dari apakah dia mau mengakuinya atau tidak, ada kesenjangan besar antara Thomas dan dirinya.Dulu Lucas berpikir dia orang yang berbakat dan luar biasa. Dia mengira kebijaksanaannya melampaui orang lain.Namun, dia tidak lagi berpikir seperti itu sekarang.Hanya setelah dia merasakan kecemerlangan Thomas, dia mengerti apa yang orang maksudkan dengan "akan selalu ada seseorang yang lebih baik darimu."Mungkin dia seharusnya tidak mengambil posisi kepala keluarga. Posisinya terlihat bagus, tetapi sebenarnya itu adalah kentang panas. Setelah dia mengambil alih, dia merasa sangat tidak nyaman.Jika dia hanya orang biasa, dia tidak perlu bertarung dengan Thomas sepanjang waktu.Tapi, apa lagi yang bisa dia lakukan saat ini?Lucas menyipitkan mata. Dia membuat nama demi nama sebelum mereka ditolak olehn

“Lucas, apa kau benar-benar memutuskan?”"Ya.""Aku akan pergi bersamamu."Lukas tercengang. Dia menoleh ke samping dan menatap adiknya. “Tempat itu terlalu berbahaya. Kau tidak bisa pergi ke sana dan berharap untuk menghindari kecelakaan.”Jade berkata, “Itu sebabnya aku harus mengikutimu ke sana. Selain itu, aku akan memberi tahu suamiku supaya dia bisa bersiap-siap. Begitu sesuatu terjadi, aku masih punya hal untuk menyelamatkanmu dengan bantuannya.Lucas merasa sangat tersentuh."Ayo pergi bersama-sama."Mereka berdua berjalan ke vila mewah milik tuan muda keluarga Martin tanpa banyak bicara.Mereka dihentikan dari jauh. Setelah mereka melaporkan nama mereka, penjaga keamanan pergi untuk menyampaikan pesan ke vila, dan dia kembali hanya setelah beberapa menit."Nyonya kami bilang hanya Lucas Hill saja yang boleh masuk."Lucas mengangguk dan berkata kepada Jade, “Tunggu aku di mobil. Jangan kemana-mana.”"Lucas, tolong berhati-hati," jawab Jade.Kemudian, keduanya berpis

Di pagi hari, Thomas tiba di hotel paling mewah di Distrik Southland sendirian, dan dia memesan kamar pribadi besar yang dapat menampung sampai dua puluh orang.Pada saat yang sama, dia mengatur agar koki mulai menyiapkan makanan.Hari ini, dia telah memutuskan untuk melakukan sesuatu.Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Samson."Halo, Bos, apa Anda punya instruksi untuk saya?"Thomas terdiam beberapa saat sebelum dia berkata dengan suara yang dalam, “Bantu aku memanggil kepala setiap departemen. Aku akan memberimu lokasi tepatnya nanti.”Samson terkejut. "Bos, apa yang Anda rencanakan?"Thomas menghela napas panjang.“Aku sudah lama berada di Distrik Southland, tapi aku belum pernah menunjukkan diriku di depan umum sebelumnya. Sudah waktunya untuk muncul dan mengatur beberapa pekerjaan.”Setelah Samson mendengarnya, ada sesuatu yang terasa aneh dalam dirinya. Dia sudah bekerja dengan Thomas selama bertahun-tahun, jadi dia tahu karakter Thomas dengan sangat baik."Bos, a