Wajah Thomas memucat, dan dia terengah-engah. Tatapannya kosong seolah-olah dia hendak meninggal. Kali ini, Emma sepenuhnya ketakutan.Dia marah pada Thomas, tetapi dia tidak ingin menyakiti Thomas. Bagaimana dia tahu dorongan lembutnya akan membuat Thomas, yang telah bertempur dalam perang, menjadi seperti ini?“Sayang, jangan membuatku takut. Tolong."Thomas membuka matanya sedikit dan berkata, “Aku …. Aku mungkin mati. Aku belum pulih dari cederaku, dan sekarang semakin parah.”"Aku .... Aku akan menelepon 911 sekarang!""Sudah terlambat." Thomas memegang tangan Emma. “Sayang, sebelum aku mati, aku cuma mau memberitahumu kalau aku hanya akan mencintaimu selamanya, dan aku tidak akan pernah berubah. Kau satu-satunya di hatiku, dan aku tidak akan pernah jatuh cinta pada orang lain lagi.”Emma menangis. “Jangan bilang begitu. Aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang.”"Tidak, kalau kau tidak percaya padaku, aku tidak akan mati dengan tenang."Emma menyeka air matanya sambil
Read more