All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 2071 - Chapter 2080

Nada suara Aquarius menjadi sedikit aneh seolah-olah dia sengaja menciptakan getaran horor.Thomas tersenyum. Dia tidak menghentikannya.Aquarius berkata, “Ini adalah hal aneh pertama yang terjadi di Perusahaan Seni Dagang. Menakutkan.”Suatu malam, seorang anggota staf Perusahaan Seni Dagang tetap bekerja lembur dan mengerjakan berbagai tugas.Namun, ketika dia melihat ke layar komputer dan mengetik, dia tiba-tiba merasa punggungnya menggigil. Dia tanpa sadar berbalik untuk mengecek. Kemudian, dia melihat sesuatu berwarna merah langsung menyelinap pergi.Saat itu, staf ini tidak terlalu memikirkannya, jadi dia melanjutkan mengetik.Beberapa saat kemudian, samar-samar dia bisa melihat wajah wanita di layar melalui pembiasan cahayanya. Wajahnya pucat dan rambutnya panjang. Staf ini begitu terkejut sampai dia langsung berteriak. Dia segera berbalik, tetapi sekali lagi, dia hanya melihat sesuatu berwarna merah menyelinap pergi.Kali ini, si staf tidak berani ceroboh lagi. Dia mem

Segalanya berjalan cepat.Malam itu juga, orang-orang dari Perusahaan Seni Dagang bergerak.Rowan, seorang pekerja kantoran biasa, baru saja lulus dari universitas beberapa bulan yang lalu. Dia masih belum mendapatkan posisi yang stabil di perusahaan tersebut.Selama ini, nyanyian Aina menemaninya melewati masa-masa tersulitnya.Namun, dewi seperti itu dibunuh oleh Lord Vedastus.Rowan sulit menerima rasa benci dalam hatinya. Selama ini, dia sudah menggunakan berbagai cara untuk membuat masalah di dalam Perusahaan Seni Dagang dan menjatuhkan perusahaan ini ke dalam kekacauan. Namun, hanya itu yang bisa dia lakukan.Setelah Perusahaan Seni Dagang memperkuat keamanannya, mustahil baginya untuk terus membuat masalah.Tapi dia sudah puas.Dia puas hanya dengan membuat masalah di Perusahaan Seni Dagang. Bagaimanapun, dia sudah melampiaskan amarahnya.Malam itu, Rowan pulang naik kereta bawah tanah. Setelah sampai di stasiun, dia keluar dari kereta dengan tasnya. Dia berjalan di s

Tidak, Thomas belum setuju!Thomas dengan santai melemparkan belati. Klang! Belati itu benar-benar memblokir pelurunya!Dalam waktu kurang dari satu detik, Rowan hampir melewati gerbang neraka.Dia pun tak dapat berdiri dan tiba-tiba jatuh ke tanah. Kakinya gemetar, dan pikirannya kosong. Jika Thomas tidak menyelamatkannya sekarang, dia pasti akan mati.Setelah serangan Hayden gagal, dia menatap Thomas dingin. "Haha, Thomas, aku akan membalasmu."Kali ini, Hayden menyimpan senjatanya dan berbalik, benar-benar pergi.Thomas menatap Rowan, yang sedang duduk di tanah dengan gemetar dan menghibur, “Jangan khawatir. Kali ini dia tidak bisa membunuhmu, jadi nantinya dia tidak akan melakukan apa pun padamu. Kau harus berhati-hati dan jangan lagi membuat masalah terhadap Perusahaan Seni Dagang. Trikmu tidak akan menimbulkan masalah nyata bagi Perusahaan Seni Dagang. Sebaliknya, justru akan memberikanmu bencana yang fatal.”Setelah jeda, dia akhirnya berkata, "Aku akan membalas dendam ke

Tapi Thomas tidak berpikir demikian.Mungkin Thomas di masa lalu tidak dapat berbuat apa-apa, tapi di masa sekarang, Thomas memiliki Penyembuh Hati. Selain itu, kebetulan bisa menyelamatkan dua belas orang, seolah-olah Tuhan telah merencanakan ini.Sudut bibirnya sedikit melengkung. Dia tersenyum dan berkata, “Sepertinya aku sudah tahu cara menggunakan Penyembuh Hati buatan pertama.”Thomas mengangkat tangannya dan berkata, "Cepat beri aku daftar dua kandidat lainnya dan pemilih dari sepuluh perusahaan teratas."Pisces segera mengeluarkan daftar. "Sudah."Thomas mengambil daftar itu dan membukanya dari atas ke bawah. Mereka memang perusahaan besar di Kota Celandine. Jika semua perusahaan ini bersatu, mereka akan memiliki kekuatan mutlak untuk bersaing dengan Lord Vedastus.Di masa lalu, mereka ditindas oleh Lord Vedastus, jadi sekarang saatnya mereka bebas.Thomas melihat nama pertama dalam daftar, Benson Gardner."Ayo kita mulai dengan dia."…Di malam hari, Lord Vedastus se

Di tengah malam, Benson, presiden Real Estat Matahari Terbit, sedang duduk di sofa di tempat tinggalnya. Dia mengenakan piyama dan memegang secangkir teh.TV menyala, dan matanya tertuju padanya. Namun, dia sama sekali tidak mencerna konten program TV tersebut. Dia sedang memikirkan pemilihan presiden baru lusa.Dia merasa cemas tapi tak berdaya.Setelah beberapa saat, istrinya datang mengenakan piyama. Dia memeluk leher Benson dan berkata, "Apa kamu belum mau tidur?"Benson menghela napas. "Aku tidak bisa tidur.""Masih mengkhawatirkan presiden baru?""Ya."Istrinya berkata dengan perhatian, “Bagaimanapun juga, Lord Vedastus akan terpilih. Apa lagi yang perlu dikhawatirkan?”Benson berkata dengan wajah pahit, “Selama bertahun-tahun, pria tua ini sudah mendapatkan banyak keuntungan dari kita. Kalau kita membiarkannya menjadi presiden lagi, nilai pasar dari sepuluh perusahaan teratas akan turun setengahnya dalam setahun. Kita tidak bisa membiarkannya terus seperti ini. Perusahaa