Belakangan ini, aku terlalu sering bermalam di danau, yang itu berarti lebih banyak dari yang kuinginkan, tetapi karena Fal tidak bisa tidur, dan tiba-tiba ingin lihat danau di malam hari, dia secara khusus memintaku menemaninya.“Butuh kutemani juga?” tawar Reila.“Tidak,” kataku. Meski sebenarnya aku ingin ditemani seseorang. Aku perlu segera terhubung dengan Lavi, yang kalau semua mimpiku benar, sekarang sudah dua puluh jam sejak mimpi itu berakhir. Sayangnya, aku tahu ketika Fal meminta ditemani olehku, itu juga berarti: hanya aku.Jadi, danau terasa sunyi, gelap, dan mengerikan. Kupikirkan kalau kami bisa memiliki tempat bermain lebih baik dari danau, tetapi Fal, yang secara teknis, masih kugendong—trek menuju danau lumayan licin dan berbatu—dia bisa mengeluarkan suara antusias. “Kabutnya tebal!”Aku benci menyebut kebenaran di balik kabut itu, dan terlepas betapa tebal kabut itu di mata Fal, yang bisa
Last Updated : 2022-04-20 Read more