Yuna dibuat pusing oleh Jisya yang tengah sakit. Sudah seharian penuh dia tidak mau makan. Bahkan, mamanya justru ada pekerjaan di luar kota. Jisya di rumah sendirian dan hanya berbaring lemah di kamarnya. Kalau saja Yuna tidak nekat datang ke rumahnya, pasti tidak tahu apa yang terjadi pada sahabatnya itu. "Ayo dong, Jisya makan sedikit aja buat minum obatnya." Jisya masih menutup rapat mulutnya dan kembali menarik selimut. "Yuna, aku cuma butuh istirahat kok. Besok juga udah bisa ngampus." Yuna tidak yakin dengan keadaan Jisya yang seperti itu hanya memerlukan istirahat. Bahkan, Jisya seharusnya dirawat di runah sakit. Tapi, apa daya Yuna yang tidak bisa memaksanya sedikit pun hanya bisa menghela napas panjang. "Ya udah, kamu istirahat aja. Tapi, kamu nggak mau gitu cerita ke aku tentang masalah kamu?" Yuna tahu, Jisya kalau sudah jatuh sakit pasti memikirkan masalah yang berat. "Masalah sama Abin Ya?" tebak Yuna. Terakhir Yuna bertemu
Read more