PoV Ayu Aku dan Ibu menelisik foto tersebut. Laki-laki di foto itu badannya kurus, rambut rapi, tangannya tidak ada tatto. Fotonya juga kurang jelas, agak buram. Mungkin karena foto lama. “Kayaknya bukan, Bi.” Pemikiran ibu ternyata sama denganku. Kayaknya memang bukan Parto suami Bi Sumi. “Bang Parto itu rambutnya panjang, tangannya banyak tatto, kumisan, badannya juga gede, Bi.” Aku menambahkan. Bi Sumi semakin tertunduk lesu. “Oh begitu ya?” Bi Sumi mengambil kembali foto dari tangan Ibu. Ia benar-benar terlihat kecewa. “Bi, jangan sedih. Kalau memang Mas Parto masih jodoh Bibi, suatu saat pasti akan bertemu.” Ibu merangkul pundak Bi Sumi. Berusaha untuk menenangkannya. “Mungkin ... Mas Parto memang sudah meninggal, Bu. Seperti kata orang-orang kampung.” Suara Bi Sumi terdengar nelangsa. “Tapi hati Bibi yakin kan kalau dia masih hidup?” tanya Ibu sembari mengusap punggung tangan Bu Sumi. Wanita yang sudah lama mengabdi itu mengangguk lemah. Kembali, Ibu mengusap-usap punggu
Last Updated : 2021-08-15 Read more