Sejak itu, Bima semakin perhatian. Selalu ada kapanpun Tiara membutuhkannya. Tidak akan membuat wanita yang sangat dikasihinya itu merasa terabaikan.Hujan cinta dari Bima membuat Tiara semakin membuka diri. Dia juga sudah mulai terbiasa dengan kandungannya. Sudah seperti calon-calon ibu yang lain yang tak sabar berjumpa buah hatinya.Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, saat itu akhirnya tiba.Tira terpekik saat merasakan ada sesuatu yang pecah di area bawahnya, disusul air yang merembes tanpa mampu ditahan.Dia menggoyang-goyangkan tubuh Bima yang masih tertidur di sampingnya."Bim… Bima, bangun!"Bima yang semalam lembur dan tidur larut, bukannya bangun malah memeluk guling semakin erat."Biiim, bangun!""Hemmm.""Biiim, salabiiim, Banguuuun! Ketubanku pecah!" suara Tiara mulai meninggi, melihat Bima yang tidur kaya kebo.Bima langsung terjaga, mendengar suara Tiara."Ah, eh … apa y
Baca selengkapnya