Rania mengetuk pintu kamar Mika. Mengetuk lagi, lagi, dan masih tidak ada tanggapan. Rania menunggu beberapa saat dan masih tetap tidak ada tanggapan. Ketika Rania akan kembali ke kamarnya, Mika membuka pintu. "Bisa ... temani aku ke luar?" Rania memberanikan diri untuk berbicara pada Mika. "Jangan khawatir, aku sudah bilang pada Adien dan dia bilang akan tinggal di kamarnya saja dan mengunci pintu," jelas Rania cepat. Mika tidak memberi tanggapan. Ia menutup pintu kamarnya dan keluar lagi tidak lama kemudian. Seperti biasa Mika mengunci pintunya sebelum pergi. Ketika turun melewati tangga, tatapan Mika nanar tertuju pada kain yang menutupi tubuh Tami. Ia berjongkok, hendak menyingkap kain, dan melihat Tami untuk terakhir kalinya tapi Rania melarang. Mika tahu, apa yang ia lakukan tidak akan menggugurkan dosanya, tidak akan mengurangi penderitaan dan rasa sakit Tami. Mika tahu tidak akan ada yang berubah. Mika memejam
Last Updated : 2021-07-28 Read more