Home / Romansa / Rahim untuk Anakku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Rahim untuk Anakku: Chapter 11 - Chapter 20

29 Chapters

Hilang

Kita adalah juri untuk diri kita sendiri, tanpa perlu orang lain menjabarkan, tentang apa dan siapa kita. ***** “Lo yakin dengan semua ini, Lad?” Broto masih tercengang. Wanita itu terlihat tenang. Sangat tenang bahkan. Broto sama sekali tidak mengira bahwa Lady akan setenang itu membicarakan semua ini. “A thousands percent. Gue nggak pernah setengah-setengah jalanin apapun. Semua selalu gue pertimbangkan dengan matang. Termasuk keputusan gue menikah dengan Kala, dan sekarang, to have an affair with you. Tapi mungkin dari sekarang kita jangan sebut affair. Kita bisa ganti dengan kesepakatan, gimana?” Lady yakin pria itu pasti akan menerima tawaran dari dia. Karena itu ia tampak lebih tenang dari sebelumnya. “Second Love. Walau bagi gue, lo itu tetap number one.” Broto menyecap americano coffee di cangkirnya. “Numero Uno. Kaya chocolatos aja. Hahaha.” L
last updateLast Updated : 2021-07-12
Read more

Datang

Semesta telah menuliskanyang datang pasti akan pergilalu muncul sebuah pertanyaanapakah yang pergi pasti kembali?*****“Kasih gue waktu ya, Lad. Gue kudu pertimbangkan baik-baik,” jawab Broto.Akhirnya mereka lanjut berbincang santai. Tentu saja, sesekali Lady memasukkan bahasan tentang anak dan hubungan yang akan mereka jalani. Seiring waktu, sikap mereka sudah layaknya pasangan kekasih. Kemesraan itu tumbuh perlahan dan natural.Lady memang berusaha mengarahkan perasaannya sebagai pasangan Broto. Dia tidak ingin pria itu ragu untuk membantu. Tidak mungkin juga bagi wanita itu untuk terus berpura-pura suka.“Gue harus mencoba untuk benar-benar suka dan menerima Broto sebagai pria milik gue. Dengan demikian, semua tidak akan terasa berat untuk dijalani. Nggak mungkin juga selamanya gue bersandiwara, pasti sangat menderita. Kepalang basah,
last updateLast Updated : 2021-07-31
Read more

Kita

Relativitas masamemang jauh berbedaberlari cepat bagi yang sedang terpikatmerangkak lambat untuk yang tercekat*****“Morning, Bee. Bangun gih. Mandi, terus sarapan,” ucap Lady membangunkan Kala seraya membelai rambutnya. Semalam saat ia pulang, memang Kala sudah terlelap.“Morning too, Honey. Gimana si Broto. Mau bantukah?” Kala menggeliat dengan malas.“Mau lah. Udah tugas dia juga kan untuk itu. Dia juga akan rahasiakan semua data dan prosesnya,” jawab Lady penuh keyakinan.“Syukurlah. Oya, pagi ini ikut aku ke kantor ya. Kita dengarkan hasil penyelidikan Pandu soal si Embun. Kalau kita nilai layak, Pandu akan segera bernegosiasi dengan dia,” ajak Kala.“Oke. Gue juga pengen dengar. Gue tunggu di bawah ya, Bee,” ucap Lady.Kala segera bangkit menuju kamar mandi dan bersiap-siap. Sem
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

Seperti Senja

Terasa singkat saat bersamamuteramat panjang kala merindumuberasa sesaat ketika menggenggammusangatlah lama untuk menantimu******Tawa dan canda sepanjang perjalanan membuat semua lelah tak lagi terasa. Kadang bernyanyi bersama walau dengan suara yang tidak jelas nadanya. Yang penting happy.Sepanjang perjalanan harus melintasi perkebunan teh yang mampu menyejukkan mata dan pikiran. Beda sekali dengan penatnya kota Jakarta. Di sini masih sangat asri.Setelah beberapa jam perjalanan, Alaska dan Embun akhirnya tiba di kawasan wisata Kawah Putih.“By the way, ini mobil pinjam siapa, Al?” Embun penasaran.“Ngapain nanya-nanya. Udah itu urusan gue,” jawab Alaska sembari memarkir mobil.“Bukan gitu. Aku takutnya ini mobil nyolong.” Embun ngakak melihat Alaska pura-pura melotot.“Yuk, turun.&r
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

Tentang Pandu

Sebenarnya dalam hati, Pandu masih ragu bahwa Embun akan menerima tawaran kerja sama ini. Bagaimanapun, dia masih seorang gadis, belum menikah. Seperti tidak masuk akal saja, seorang gadis mau hamil. Terlepas dari dia butuh uang, ya.Pandu membayangkan, kalau dia yang jadi gadis itu, jelas tidak mungkin mau. Walau hanya sewa beberapa bulan saja, tapi ada resiko besar di dalamnya. Dia dengar, melahirkan itu pertaruhannya adalah nyawa. Belum lagi, fisik juga pasti akan berubah. Apakah gadis itu siap dengan badan berubah melar, jadi seperti ibu-ibu, sedangkan dia belum menikah?‘Ah, entahlah. Kurasa itu bukan urusanku’, pikir Pandu.[Pak, saya siapkan berkas dan lain-lain untuk Embun dulu, ya. Boleh saya izin keluar sekalian nanti ketemu Embun?]Pandu mencoba menggunakan Embun sebagai alasan untuk bisa kabur sejenak dari urusan kantor. Dia merindukan ibunya.[Oke. Nggak masalah. Lepas saja semua urusan kantor. Kamu fokus sama masalah Embun
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

Bertemu

Kita seperti sajak yang berbicarasaat nada tak lagi mampu melantunkan suaraketika kata tak cukup mampu mengutarakan rasa*****“Ya udah, kita makan dulu yuk, Beib. Di bawah ada warung bambu. Menu andalannya rica-rica mentok pedas. Enak banget. Udah lama gue nggak makan di sana,” ajak Al.“Wait, aku geli dengan semua panggilan-panggilan sayang. Never do that. Biasa aja panggil Embun,” ujar gadis itu.Embun memang jijik dengan panggilan-pangilan mesra semacam yang, beib, cin, dan lain-lain.“Hahaha. Lo emang beda banget ma cewek lain, Mbun,” kata Al sembari tertawa.“Justru karena itu kan kamu suka ma aku. Coba aku sama kayak cewek-cewek lain, bakalan kamu pakai sehari dua hari terus dibuang.” Embun mencibir pada Al.“Dih, itu kan masa lalu-““Iya masalahlu, bukan masalah gue,” potong
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

Now or Never

Jangan menjadi pelangi bagi orang yang buta warna Jangan pernah kau cintai yang tak menganggapmu ada ***** Lady dan Kala tersenyum membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh Pandu. Satu tahap lagi. [Harus deal!] Kala membalas pesan Pandu. [Good job! Lanjutkan. Kabari terus perkembangannya] Lady membalas pesan tersebut. Tulalit ... tulalit .... Telepon genggam Lady berbunyi. Dari suaminya, Kala. “Ya, Bee. Ada apa?” Lady menjawab panggilan telepon suaminya. “Honey, Pandu bilang malam ini dia akan ketemu sama Embun. Semoga semuanya lancar ya,” kata Kala penuh harap. “Ya, dia juga udah ngabarin gue kok. Semoga semua seperti yang kita harapkan,” jawab Lady sedikit lesu. “Kamu kenapa lesu gitu, Honey? Ada masalah?” Mestinya ini kabar gembira, tapi kenapa Lady terdengar tidak semangat? Tentu saja Kala be
last updateLast Updated : 2021-08-05
Read more

Memeluk

Kukira daging ternyata lengkuasinginku bersanding ternyata kandasyang singkat adalah pertemuanmenyisakan rindu berkepanjangan*****Lady melepas pakaian yang ia kenakan di hadapan Broto, menyisakan 2 buah kain kecil yang menutupi bagian rahasia tubuhnya. Baju itu dibiarkan merosot ke lantai begitu saja.Lady meraih tangan Broto dan mengusapkan jemari pria itu dengan perlahan di lehernya. Dokter tampan itu terkesima, dan menelan ludah berkali-kali.“Stop, Lady. Nggak begini caranya.” Dengan tergesa Broto menarik tangannya. Dia segera meraih baju Lady yang tergeletak di atas lantai dan mengulurkan pada wanita itu.“Pakai, Lad. Kita bisa bicara baik-baik. Tidak dengan cara seperti ini,” kata Broto dengan bibir bergetar.Dia sangat bingung saat ini. Pria itu berusaha keras untuk tidak kehilangan akal sehatnya.Lady menerima
last updateLast Updated : 2021-08-05
Read more

Erat

Aku merelakanmu pergijangan pernah berpikir untuk kembalitidak dirimu, tidak juga hatimutidak bayangmu, tidak pula kenanganmu*****Alaska memandang gadis di depannya dengan takjub.Kenapa dia tampak lebih cantik dari biasanya?Rasa hangat menjalar di dada lelaki itu, bahkan terus naik hingga ke wajahnya.Oh My God, baru kali ini aku bisa mengagumi keindahan cipta-Mu.Biasanya Alaska tidak terlalu mempedulikan wajah gadis yang dikencaninya. Bentuk tubuh dan cara berpakaian lebih banyak menyedot perhatian. Muka urusan ke sekian. Toh tinggal dipoles dengan make up, beres.Sebuah keputusan nekat yang sudah ia buat, menjadi pacar Embun, sekalipun gadis itu belum menaruh hati padanya. Tapi baru kali ini, seorang Alaska merasa sangat yakin juga mantap untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita.Mereka berdua sedang duduk di sebuah warung b
last updateLast Updated : 2021-08-05
Read more

Melepas

Hati memiliki nalarnya sendiri,sedangkan nalar tak pernah memiliki hati.******Embun mencoba menyamankan diri ketika sepanjang perjalanan balik ke Jakarta, Al terus saja menggenggam tangannya sembari satu lagi berkonsentrasi dengan setir mobil.Aku mencoba, Al. Membiasakan diri, kata Embun dalam hati.Mereka memang tetap bercanda dan tertawa seperti biasa. Tapi ada sedikit hal yang berubah. Nada itu tak lagi sama. Kini lebih lembut dan siapapun yang mendengar pasti bisa menebak bahwa mereka adalah pasangan kekasih, bukan sebatas teman.Kalau selama ini orang hanya memandang curiga pada mereka, atau berspekulasi dengan mengatakan bahwa Embun dan Al adalah TTM alias Teman Tapi Mesra, sekarang pasti tidak lagi.Alaska tak akan mampu lagi menutupi kilatan netra penuh cinta ketika ia memandang Embun, wanita tercintanya.Rasa sayang Embun memang meningkat pada pria ini dibanding sebelumnya
last updateLast Updated : 2021-08-07
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status